📌Spin off "Rafaizan"
Menikah karena hasil istiqoroh?
Altamaira Kamalini Madhumati, Seorang perempuan yang aktif bicara dan tengil itu di masukkan ke pondok pesantren setelah lulus SMA. Siapa sangka di balik sifatnya yang tengil ia menyimpan banya...
بسم الله الر حمن الرحيم . . Maaf ya lama ga update, alasannya masih sama kaya sebelumnya . . . -Besi itu bisa karatan karena dirinya sendiri, sama halnya manusia bisa rusak karena pikirannya sendiri- Habib umar bin hafidz . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
Kali ini Altamaira melakukan keusilan untuk sang suami, saat Alby berada di dalam ruangannya Altamaira mulai merencanakan kejahatannya. Yaitu mengolesi gagang pintu kamar dengan lem, saat nanti Alby akan keluar maka tangannya akan terlem dengan gagang pintu.
Terlihat Alby yang keluar dari ruangannya membawa beberapa kitab dan juga laptop memenuhi kedua tangannya.
"Aish, bisa bukakan pintu untuk saya?"
Altamaira melotot bukan main, gadis itu menatap tangan Alby yang penuh dengan kitab dan juga laptop.
Altamaira mulai gugup, inilah yang di namakan senjata makan tuan. "Em, kenapa gak di taruh aja dulu pak barang bawaanya"
Alby tersenyum, "Kenapa Aish, apa salahnya melayani suami sendiri?"
Altamaira dengan ragu berjalan menuju pintu, dengan pelan tangan perempuan itu memegang gagang pintu. Kini Altamaira merasakan dinginnya lem yang ia baluri di gagang tersebut.
Saat pintu sudah terbuka Alby pun tersenyum, "Terima kasih Aish"
Altamaira tersenyum tanpa minat, dengan cepat gadis itu melepaskan tangannya sebelum terlalu kering lem yang ada di gagang tersebut.
"Satu gagal, masih ada yang lain"
*****
Altamaira membantu sang mertua di dapur dan juga beberapa santri abdi dhalem. Atau lebih tepatnya hannya melihat, karena sang mertua telah selesai memasak.
"Alby itu sukanya wedang jahe, terus jangan kebanyakan gula. Karena dua ga suka manis-manis"
Altamaira mulai mengangguk menanggapi sang mertua yang sedang membuat wedang jahe untuk suaminya,
Bunyai Rachita pun tersenyum manis, "Bawa kan ke suami mu, mulai besok kamu yang bikin. Udah bisa to carane?"
Altamaira mengangguk mantap, "Iya bunyai"
Mertuanya kini memasang wajah tidak suka, "Kok bunyai? Panggil umi dong"
Gadis dengan kerudung ungu motif itu pun tersenyum, "iya umi" Bunyai Rachita pun terkekeh kecil dan menyuruh Altamaira membawakan wedang jahe tersebut untuk sang suami.
Altamaira membopong nampan yang berisikan wedang jahe ke ruang makan, yang mana terlihat Alby sedang membaca kitab dan menganggukkan kepala seolah-olah paham tentang isi kitab itu.
