📌Spin off "Rafaizan"
Menikah karena hasil istiqoroh?
Altamaira Kamalini Madhumati, Seorang perempuan yang aktif bicara dan tengil itu di masukkan ke pondok pesantren setelah lulus SMA. Dan mengambil metode tahfidz, Siapa sangka di balik sifatnya...
بسم الله الر حمن الرحيم alhamdulillah updateeeee, seneng bisa update cepet. Gimanapuasanya? Lancar? Udah bolong berapa? Terus maksimal gaa ibadahnya? Masih semangat? Okaaiiii silahkan bacaa . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
“Alhamdulillah” Altamaira seketika merebahkan badannya di atas kasur. Hari ini banyak sekali yang datang ke ndalem karena mereka semua hormat haji. Atau bisa di sebut menghormati orang yang baru datang haji.
“Tidur saja dulu saya mau nemuin temen abi” gadis itu hanya berdehem dan memejamkan mata, nyatanya Altamaira tidaklah mengantuk buktinya saja saat Alby pergi gadis itu membuka kembali matanya.
Altamaira menatap langit-langit kamar, memikirkan sosok perempuan yang telah mencintai suaminya beberapa tahun lalu. Bahkan hebatnya lagi Ustadzah Nila mencintai Alby tanpa harus melihat bagaimana wajah Alby, beliau mencintai Alby hanya karena di ceritakan oleh mertuanya sendiri.
Gadis itu bangkit dan meraup wajahnya, “Apa ustadzah Nila masih marah ya sama Altamaira”
Altamaira bergulat dengan pikirannya sendiri, kemudian ia berjalan menuju keluar kamar ikut Alby menemui tamu dan iya saat ini ada golongan ustadzah yang datang. Termasuk beliau, Ustadzah Nila. Menatap tanpa kedip suaminya seraya tersenyum.
“Assalamualaikum”
“Waalaikummussalam” mereka semua bangkit dan menyalami Altamaira dan di akhir barisan ada Ustadzah Nila yang ikut menyalami. Altamaira tersenyum tetapi yang di senyumi tak melempar senyuman balik.
Altamaira duduk di samping suaminya yang sedang duduk bersama sang mertua, “Le, kesana aja yak”
Kiyai Faizan menepuk bahu sang anak bertujuan untuk mengajaknya ke tamu laki-laki yang baru duduk di teras. Alby pun mengangguk dan menatap Altamaira meminta izin.
“Saya kesana ya” tuturnya dengan halus. Altamaira hanya mengangguk menanggapi.
Interaksi itu tak luput dari penglihatan Ustadzah Nila yang mengakibatkan perempuan usia kepala dua itu memutar mata tak suka.
“Loh, ini para Ustadzah udah datang toh” ucap sosok perempuan dari belakang Altamaira, sontak mereka semua pun berdiri dan menyalami tangan bu nyainya.
“Saya pamit duluan ya semua”
“Kenapa ga bareng saja Ustadzah?”
“Saya ada urusan, Assalamualaikum”
“Waalaikummussalam”
Altamaira mendekat ke arah sang mertua dan berbisik, “Altamaira tinggal dulu ya umi”
Mertuanya pun tersenyum lembut dan mengangguk, “Iyya”
Dengan segera Altamaira keluar dari rumah dan melewati Alby yang berada di teras bersama tamu yang lainnya. Lelaki itu menyatukan alisnya, ingin pergi kemanakah permaisurinya tadi.