Ayo voment biar si bocah gembul dan babeh pirang cepet up :3
Sebelumnya makasih buat yang nunggu up Val :D
Dan maaf karena kelamaan, aku mau hiatus tapi ga mau juga, gimana dooong T°T
Yaudahlah, enjoy <3
"Ayo, Archie mau beli apa, hm?"
Si kecil yang ditanya sang papa hanya melihat sekitar dengan mata tak minat.
Saat ini ayah dan anak pirang itu sedang berada di salah satu mall besar di ibukota, Frash mengajak putranya jalan-jalan dengan niat membujuk dan meminta maaf atas kejadian tempo lalu.
"Woah, ada kereta. Mau naik kereta gak?" Tanya Frash dengan antusias, namun senyum yang mengembang di wajahnya luntur ketika melihat putranya yang sama sekali tak mendengarkan ucapannya.
"Archie masih marah sama papa?"
Valkyrie melihat wajah papanya yang terlihat murung lalu bergerak menelusupkan kepalanya di leher papanya. Ia sekarang sedang berada di gendongan sang papa, omong-omong.
"Archie masih marah sama papa?" Ulang Frash lagi.
"Panggil Val aja." Cicit Valkyrie teredam.
"Val keinget mama telus kalo dipanggil gitu." Lanjutnya dengan suara tercekat.
Valkyrie memeluk leher sang papa erat, Frash pun tak kalah erat mendekap tubuh mungil putranya.
"Maaf."
"Papa ga salah, Val cuma bingung. Pas ada mama, ga ada papa. Pas ada papa, ga ada mama."
Frash semakin mendekap tubuh putranya yang bergetar, rasanya sangat sesak ketika melihat putranya menangis tanpa suara.
Tuhan.. Frash tahu ia hanyalah manusia biasa yang berlumurkan dosa. Namun bisakah ia meminta satu permohonan, ia hanya ingin membahagiakan anak di dekapannya. Bisakah?
●○●○●
Frash membenarkan sweater rajut berwarna abu milik sang anak yang tertiup angin malam. Sedangkan si kecil hanya diam sambil menatap angkasa gelap tanpa taburan bintang.
Mereka sedang berada di jembatan di dekat pantai, karena si kecil yang meminta.
"Pulang yuk, nak." Ajak sang papa pada akhirnya.
"Sebental lagi." Balas sang anak yang masih setia menatap angkasa.
"Val ga ada ngerasa dingin gitu?"
Si kecil tak menjawab, hanya berupa gelengan yang didapat, membuat Frash menghela napas berat, lalu ia membuka jas yang dipakainya dan memakaikannya ke tubuh Valkyrie.
"Gausah, papa aja."
"Pakai, papa tau kamu kedinginan."
"Dih, siapa juga yang kedinginan. Papa kali."
Frash melirik tangan dan kaki Valkyrie yang sedikit bergetar karena dingin, bahkan bibir mungilnya sudah agak membiru. Tapi mulut putranya itu masih saja berkelit.
Keras kepala, sama seperti ibunya.
"Huh." Pria satu anak itu lagi-lagi menghela napas berat.
"Napa om? Keliatannya pusing banget?" Tanya Valkyrie dengan diselingi nada jenaka.
"Ya gitu, lagi pusing cari mama baru buat kamu." Ucap Frash tak sepenuhnya bohong.
"Pelasaan Val ga ada minta mama balu deh sama papa--"
"--ini yang buat Val males celita-celita sama olang dewasa, olang dewasa selalu mempelsulit segalanya. Padahal Val yang ngalamin, gapapa aja."
Dumelan Valkyrie membuat Frash tertegun, namun dalam sekejap ia bisa merubah ekspresinya seperti semula.
"Dih, siapa juga yang mau ngabulin permintaan kamu. Papa mau nyari mama baru ya buat papa sendiri."
"Oh kilain."
"Val gak keberatan papa menikah lagi?" Tanya Frash hati-hati.
"Loh papa dah pelnah nikah?" Balas Valkyrie dengan raut wajah aneh, lidahnya aneh ketika mengucapkan kata 'nikah'.
"Memangnya kamu tahu apa arti nikah?"
"Tau dong."
"Kalau begitu apa?"
"Nikah itu bikin aku dan kamu jadi kita." Ucap Valkyrie dengan tampang tengil.
Frash melongo, putranya tahu dari mana perkataan seperti itu. Tidak mungkin kan dari Valerie?!
Lama ditemani keheningan, tiba-tiba si kecil bertanya dengan nada penasaran.
"Papa lagi cali apa?"
"Plastik."
"Buat apa?"
"Buang kamu ke laut."
To be Continued
Maaf pendek ya, susah banget cari waktu buat nulis. Kayanya ke depannya susah up karena aku lagi sibuk ujian-ujian buat kelulusan sama cari PTN.
Doain biar aku dapet PTN yang aku mau ya, guys :')
Thank u & sampai babai <3
Mon, 13 Feb 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
[01] Hiraeth : Epiphany
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ ____________________________________________ Frashrette, seorang dokter tampan sekaligus babu kucing oren. Sebuah kejadian di masa lalu membuat ia memiliki luka yang tak akan pernah sembuh. Namun semuanya berubah ketika...