Follow akun ku, guys 👇🏻
Mari kita berteman~
Ayo voment yang banyak biar si bocah gembul dan babeh pirang cepet up :3
Enjoy <3
Kesadaran mulai mengetuk lelap bocah kecil berusia lima tahun yang saat ini sedang berbaring di bawah pohon maple.
Di kala ia tersadar dan melihat sekeliling, semilir angin yang bagai tak pernah bosan melaluinya, membuat si kecil menggosok kedua telapak tangannya bergantian.
Ini di mana?
Hamparan tanah sedikit berumput yang tertutupi daun-daun berwarna merah kekuningan. Kupu-kupu kuning yang hinggap tak tentu, tak lupa langit biru yang seakan ikut menyambutnya.
Suasana yang tak asing, ia pernah melihatnya, dulu sekali bersama manusia pertama yang sangat ia cintai.
"Archie."
Si kecil menoleh ketika rungunya mendengar suara merdu yang sudah lama tak didengarnya, memanggil namanya.
Netra hijau itu melebar dan seketika berkaca-kaca ketika bersirobok dengan netra berwarna sama sepertinya.
"Mama?" Panggil si kecil, Archie, bagai bisikan.
Wanita cantik bersurai coklat yang sedang duduk di atas tikar piknik, tersenyum teduh. Jemari lentiknya memberi gestur agar bocah laki-laki di hadapannya mendekat.
"Lama tak berjumpa ya, putra mama."
Wanita itu membuka suara ketika si kecil sudah berada tepat di depannya, ikut duduk bersila dengan wajah sedih yang begitu pekat.
"Jangan menangis, malaikat kecilnya mama--ah bahkan sekarang menjadi jagoan kecilnya papa ya?"
"A-Alchie lindu mama, hiks sangat lindu."
Wanita itu terkekeh mendengar suara lirih putranya yang seakan mengadu, ia mengusap lembut kedua mata putranya yang berderai air mata.
"Bagaimana? Apakah papamu sama seperti sosok yang selama ini mama ceritakan?" Tanya wanita itu lagi.
Bocah itu, Archangelen, mengangguk disertai tangisan yang kian menyayat hati siapapun yang mendengar.
"Syukurlah kalau begitu, mama tahu Archie adalah anak yang cerdas. Bertemunya kita di sini, mama yakin Archie tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mama. Bukankah begitu, hm?"
Archangelen kembali mengangguk, tangisannya mati-matian ia coba redam, ia hanya tak ingin tangisannya menutupi suara merdu sang ibu yang sangat ia rindukan.
Wanita cantik itu memasangkan syal berwarna merah ke leher sang putra, lalu kembali menatap wajah mungil yang tampak sangat menyedihkan di matanya.
"Kalau begitu, menurut Archie, Archie mau ikut papa atau ikut mama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[01] Hiraeth : Epiphany
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ ____________________________________________ Frashrette, seorang dokter tampan sekaligus babu kucing oren. Sebuah kejadian di masa lalu membuat ia memiliki luka yang tak akan pernah sembuh. Namun semuanya berubah ketika...