14. Janji dan penantian

355 52 8
                                    

Follow akun ku, guys 👇🏻

Endlesstears_07

Voment juga banyak-banyak biar aku makin mood nulis :)

Enjoy <3

Valerie memasangkan syal berwarna merah di leher si kecil, seperkian detik berikutnya ia menatap lembut wajah mungil yang telah dihiasi air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valerie memasangkan syal berwarna merah di leher si kecil, seperkian detik berikutnya ia menatap lembut wajah mungil yang telah dihiasi air mata.

"Kalau begitu, menurut Archie, Archie mau ikut papa atau ikut mama?"

Archangelen menunduk, seketika sepatu kulit berwarna coklatnya terlihat menarik di mata, tersentak kecil ketika sadar tetes demi tetes liquid asin membasahi sepatunya.

Ah, tak seru, matanya tak bisa diajak kerja sama. Menangis semaunya, kan ia tak mau.

"Archie mau ikut papa atau ikut mama?" Ulang Valerie dengan nada yang terdengar lebih tegas dari sebelumnya, yang mau tak mau membuat si kecil menengadah untuk menatap matanya.

"Ikut mama,"

Valerie tersenyum manis mendengar jawaban sang anak, kemudian ia mengulurkan tangannya untuk mengajak anaknya ke tempat yang tak akan pernah bisa terjabarkan.

Archangelen mengangkat tangannya, alih-alih menyambut uluran tangan sang ibu, ia malah menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking ibunya.

Mengikat sebuah janji.

"--tapi nanti kalau udah waktunya Alchie pulang. Saat itu pokoknya mama halus janji akan jemput Alchie di sini."

Sesaat Valerie mematung, netra zamrudnya terlihat bergetar. "Jadi Archie lebih memilih papa dibandingkan mama? Archie sudah tidak sayang lagi dengan mama?" Tanya Valerie beruntun pada anaknya.

"Bukan begitu, mama."

"Lalu?" Tanya sang ibu dengan suara bagai bisikan, tersirat kekecewaan besar di dalamnya.

"Kita kalah semudah ini?"

Valerie tanpa sadar mengernyitkan dahinya ketika mendengar gumaman Archangelen.

"Apa maksudmu, sayang?"

"Pelcaya saja pada Alchie sepelti biasanya, mama. Alchie beljanji tidak akan membuat mama kecewa."

Archangelen tersenyum sangat manis, usai lisannya mengalun penuh tekad menjalin seikat janji dengan sang ibunda juga semesta.

"Jangan belsedih, mama, untuk sekalang janji ini adalah tujuan utama Alchie. Mama hanya pellu menunggu."

Tiba-tiba Valerie terisak pilu, "Mama tak mengerti hiks maksud Archie hiks tapi mama percaya. Terima kasih hiks, sayang." Valerie memeluk tubuh mungil putranya erat, menciumi setiap jengkal wajah si kecil seakan tak ada hari esok.

[01] Hiraeth : EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang