29 - Try Again

1.9K 219 0
                                    

✨ Chapter 29 - Try Again ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 29 - Try Again

.

Kebahagiaan.

Kedukaan.

Semua orang pasti akan memilih kebahagiaan. Orang gila mana yang menginginkan kedukaan? Tapi, tanpa diinginkan pun, kedukaan pasti hadir pada hidup setiap orang.

Bagi Jonghyun, hari inilah duka itu ia rasakan.

Sang ayah, yang menghabiskan sisa umurnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, telah kembali ke pelukan Tuhan. Ayahnya tidak mampu lagi melawan penyakitnya yang telah diderita selama beberapa tahun belakangan.

Lelaki tampan itu menundukkan kepala. Mulutnya secara teratur menghembuskan napas berat. Berharap dengan begitu ia bisa meredakan rasa sakit atas kepergian sang ayah.

Ia tau, pada akhirnya, semua orang akan pergi. Dan setiap kepergian, pasti meninggalkan duka. Tapi semua orang tidak pernah siap menghadapi duka.

Jonghyun menjaga lengkung bibirnya di depan semua orang yang datang menyapa ayahnya untuk terakhir kali. Hari ini ia banyak sekali mengucap terima kasih.

Telinganya mendengar banyak kata-kata penghibur, seperti 'kau pasti kuat' atau 'semua akan baik-baik saja'. Ya memang apalagi yang bisa mereka lakukan?

Tepukan lembut ia rasakan di pundaknya. Jonghyun tersenyum tipis melihat lelaki manis di sampingnya.

"Kau tidak pulang?" tanyanya.

Lelaki itu menggeleng. "Mana mungkin aku meninggalkan kekasihku disaat seperti ini?" jawabnya lembut.

Jonghyun menggenggam tangan mungilnya. "Paparazzi akan menggambil fotomu, Minki-yaa." ujarnya pelan.

"Apa?" Minki menatap sang kekasih dengan raut tidak percaya. "Bahkan dalam keadaan seperti ini, kau masih mengkhawatirkan paparazzi?"

Jonghyun terkekeh. "Aku khawatir pada karirmu."

"Berhentilah mengkhawatirkan hal yang tidak perlu." Minki mengusap lengan Jonghyun dengan lembut.

"Jonghyun-ssi?"

Kedua lelaki itu menoleh. Empat lelaki dengan jas hitam berjalan mendekat.

Jonghyun tersenyum tipis. "Ah, kalian datang?"

Lelaki paling jangkung membalas senyuman yang diberikan tuan rumah. Ia mengulurkan tangannya.

"Turut berduka cita, Jonghyun."

"Terimakasih, Johnny Hyung."

Mark dan Lucas turut menyampaikan bela sungkawanya. Sementara Yuta hanya menitipkan salam karena selain tidak begitu dekat dengan Jonghyun, ia juga bertugas menemani Taeyong di rumah.

Johnny menatap Jaehyun yang hanya berdiri diam dengan wajah datarnya. Mengerti situasi, lelaki itu mengajak Mark dan Lucas untuk menjauh, memberi mereka ruang untuk mengobrol.

Serre Moi (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang