23 - Hold On!

2K 209 0
                                        

✨ Chapter 23 - Hold On! ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 23 - Hold On!

.

Satu konser lagi, lalu semuanya akan berakhir.

Kalian tidak akan pernah tau perjuangan Taeyong menahan rasa mualnya saat berada dalam bus. Itu hampir tidak mungkin.

Berkali-kali ia harus keluar masuk kamar mandi bus. Dalam hati ia meruntuki jarak yang jauh ditambah jalanan yang padat.

Beberapa lelakinya mulai curiga. Wajah pucat Taeyong sungguh tidak membantu. Ia terus mengabaikan tatapan menyelidik dari para lelakinya, jangan lupakan Taeil juga ikut menaruh curiga padanya. Ini sungguh tidak bagus. Ia benci jika mereka mulai merecokinya untuk segera pergi ke dokter.

"Kau harus pergi ke dokter."

Taeyong tersentak saat melirik Jaehyun yang baru saja duduk di sampingnya. Ia bisa merasakan tatapan tajam lelaki itu. Mustahil jika ia pindah sedangkan tangannya sudah berada di bawah kendali Jaehyun.

"Tidak." jawabnya singkat. Ia masih enggan menatap lelaki tampan di sampingnya. Ada rasa khawatir di dalam dadanya.

Sejak kecil Taeyong takut untuk pergi ke dokter. Tapi untuk kondisi kali ini, daripada merasa takut pada dokter, ia lebih takut akan apa yang salah pada tubuhnya.

"Kau terlihat sangat kurus. Apa kau makan dengan baik?"

Taeyong mengabaikan pertanyaan lelaki tampan itu. Ia lebih tertarik melihat pemandangan di luar jendela.

"Lucas dan Yuta mengadu bahwa mood mu sedang tidak baik pagi ini. Kau yakin tidak ingin ke dokter?" tanyanya lembut.

"Tidak." jawabannya masih sama.

Jaehyun menghela napas. Ia sungguh khawatir melihat wajah pucat lelaki cantik itu. Bagaimanapun, hari ini mereka akan sibuk seharian.

"Bisa kau minggir sebentar, Hyung?"

Tidak ada yang bisa Jaehyun lakukan selain menggerakkan kakinya ke samping, memberi akses lelaki cantik itu untuk berjalan menjauhinya.

Taeyong berjalan ke bagian depan bus. Sekitar dua bangku dari tempatnya semula. Tanpa repot membuka mulutnya, ia langsung mendudukkan dirinya diatas pangkuan Johnny.

Jaehyun hanya bisa terdiam melihat lelaki cantik itu terus menghindarinya akhir-akhir ini. Berusaha menekan rasa tidak suka saat melihatnya berada di pangkuan orang lain.

Johnny sedikit terkejut. Tapi sedetik kemudian ia melingkarkan lengannya pada pinggang sang adik.

"Something wrong?" tanyanya pelan.

Hening sesaat. Johnny bisa merasakan hembusan napas panas di lehernya.

"Aku tidak ingin pergi ke dokter." lirihnya. Tangannya melingkari leher Johnny dengan erat.

Serre Moi (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang