20 - Thunder

1.7K 210 4
                                    

✨ Chapter 20 - Thunder✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 20 - Thunder

.

The only thing worse than a boy who hates you: a boy that loves you.

.

Cklek

Semua mata tertuju pada satu objek. Lelaki tampan yang terlihat berantakan barusaja mamasuki kamar Johnny.

"Kau darimana saja, Mark?" Taeyong dan segala kekhawatirannya langsung menyerbu Mark dengan pertanyaan.

Johnny terkekeh. Ia mengusap punggung Taeyong.

"Tenanglah, Tae. Biarkan dia bernapas dulu."

Suasana kembali hening saat Mark lebih memilih duduk di tepi ranjang. Rautnya tak terbaca. Terlihat tenang, tapi ada kilat amarah dan kesedihan dalam matanya.

Lelaki Kanada itu menatap satu persatu orang yang berada di ruangan lalu terkekeh pelan. "Kenapa kalian menatapku seperti itu?"

"Everything's ok?" Johnny memegang bahu Mark lalu meremasnya pelan.

"Ya," Mark mengangkat bahu acuh. "Kalian lihat sendiri, aku baik-baik saja."

"Kau ingin membicarakan sesuatu?"

Lelaki itu menatap Taeyong yang kini duduk di sampingnya.

"Kurasa tidak ada yang perlu dibicarakan, Hyung." ia bangkit berdiri. "Boleh aku kembali ke kamarku? Aku lelah." tanpa menunggu jawaban orang-orang di sekitarnya, ia melangkah keluar.

"Hei, Mark, kau-"

Taeil menahan tangan Lucas. Ia menggeleng pelan, menyuruhnya untuk membiarkan Mark beristirahat.

Mungkin memang ini bukan waktu yang tepat membicarakannya. Melihat respon Mark, mereka berasumsi bahwa ada hal kurang baik yang dikubur dalam, disimpan sendiri oleh lelaki itu.

.

✨ Serre Moi ✨

.

"Good Job, boys." Taeil memeluk satu persatu member setelah menyelesaikan konser terakhir mereka di Kanada. Dua hari lagi, mereka akan menuju Los Angeles.

Sampai detik ini, Mark tetap bungkam mengenai apa yang terjadi malam sebelumnya. Taeyong diam-diam menyimpan kekhawatirannya. Sejak semalam Mark lebih banyak diam dan melamun.

"Tae, kau sudah memesankan mainanku?" Yuta merangkul bahu Taeyong. Senyuman lebar menghiasi wajahnya.

Lelaki cantik itu memutar bola matanya malas. "Ya, tenanglah, aku akan memesankannya setelah ini." ia menyingkirkan tangan Yuta yang memberatkan bahunya.

Serre Moi (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang