Besoknya.
"OASU, SUNGHOON!"
Lagi pelajaran seni, Sunghoon ga sengaja numpahin cat ungu milik hunza kelantai.
Mana Sunghoon cuma nyengir lagi, trus ngetik sesuatu di hpnya.
"Ya maap"
"Ga gitu, trus catku gimanaaaaa" Hunza menggoyang goyangkan bahu Sunghoon.
Setelah puas, hunza menghentikan tangannya.
"Hun, bantu gue dong" panggil salah satu teman sekelas Hunza.
"Hun ini atau Hun itu?" Tanya Hunza sambil menunjuk dirinya lalu sunghoon.
"Park Sunghoon."
"Hadeh hadeh, hoon kuadrat" sahut teman Hunza yang bernama Lily.
"AHHAHAHAHAH ANJIR"
"GOBLOUGH KEKEKEKKEKE"
"Ga salah sih, hoon²" ucap Hunza sambil tertawa.
"Hoon²? Lucu juga" batin Sunghoon.
Sunghoon berjalan ke teman yang memanggil dirinya tadi sambil bermain hp.
Hunza mau senggol bahu Sunghoon, tapi ga kesenggol.
45 menit kemudian.Masih pelajaran seni, pelajaran seni 3 jam pelajaran sedangkan 1 jam pelajaran itu setengah jam.
Tok tok tok
"Masuk" sahut guru seni kita
Ceklek.
"Ini pesanan untuk Park Sunghoon."
"Hoon, ini ada pesanan." Ucap guru seni setelah menerima pesanan tersebut.
Sunghoon datang ke pengirim pesanan dan langsung kembali kedudukannya.
Sunghoon membuka pesanannya yang isinya cat berwarna ungu yang sama persis seperti yang dirinya jatuhkan tadi.
Lalu Sunghoon berjalan ke Hunza dan memberikan cat ungu itu ke Hunza.
"I didn't expect this" bisik Lily ke Hunza.
"Buat aku?" Tanya Hunza, Sunghoon mengangguk.
"Oh iya, makasi. Berapa harganya? Biar ku ganti."
Sunghoon membuat tangan 0.
"Zero?" Tanya Lily.
Sunghoon mengangguk.
"Free?" Tanya Hunza dengan ragu.
Sunghoon mengangguk lagi.
"Makasiiii. Sebagai gantinya, mau makan malem sama huening kuadrat ga?" Hunza menawarkan makan malam bersama ke Sunghoon.
Sunghoon mengangguk riang.
"Nanti pulang sekolah bareng ya."
Sunghoon mengangguk lagi.
"CIE HOON KUADRAT!!!!"
"DIEM KAMU, JAKE! KU TEMPELENG KEPALAMU!"
"Benar, lebih baik lo sama yeowoo kesayangan lu aja" Lily malah jadi kompor.
Yeowoo yang merasa terpanggil langsung noleh "apaan?"
"Engga engga" Jake langsung mencubit pipi Yeowoo.
Hunza menutupi pandangannya dengan Sunghoon, dia tarik sunghoon untuk menutup pandangan dengan tubuh Sunghoon, Sunghoon oun membalik badannya untuk melihat Hunza.
"Hei hei sudah, jangan ribut" bu guru seni menjadi penengah diantara kita.
Untuk mencairkan suasana, Sunghoon membetul kacamata Hunza.
'Kacamata? Bukankah Hunza adalah sniper andalan E.K.I?'
Kacamata itu beneran min (-) guys, tapi min 0,5 doang wkwkkw. Jadi masih bisa sniperan.
Hunza langsung membetulkan kacamatanya sendiri sambil memalingkan wajahnya.
Sunghoon malah ketawa sendiri, karena berhasil buat anak orang salting.
Kita lagi di restoran bareng huening² dan hoon².
"Huening kuadrat? Engga engga, huening Bahiyih lebih bagus" hiyyih nolak sebutan 'huening²'
"Suka suka lo lah" Hueningkai cuma pasrah.
"Btw bang Kai sama kak Hunza kenal darimana? Kan beda sekolah"
Kita melihat satu sama lain, Hunza juga melihat ke Sunghoon.
"Da- dari kamu" nahkan, jadi gagap.
"Gue? Gue pernah cerita kalo gue punya kakak?" Tanya Hiyyih.
"Lo yang cerita ke gue kalo lo kenal Hunza, gue cari akun dia di Instagram dan ketemu" Hueningkai menjawab.
"Oh, gitu."
Hunza, Hueningkai, dan Sunghoon menghela nafas bersamaan. Lega rasanya berhasil berbohong.
Malam ini menjadi makan malam tercanggung kita berempat.
Saat pulang, Sunghoon dan Hunza memilih jalan yang sama. Mereka sedang menunggu bus di halte.
"Aku ga akan makan malem sama mereka lagi" tiba tiba Hunza bersuara.
Sunghoon mengangguk setuju.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
SPEECHLESS [END]
Adventure[END] Jadi agen rahasia? Jadi muridnya dong! Hwang Hunza adalah salah satu murid di academy rahasia kotanya. Dia dilatih sebagai agen muda untuk melindungi kotanya. Sedangkan Park Sunghoon adalah teman seangkatan Hunza di academy tersebut. Dia adala...