Robin segera mendorong bahu Zoro perlahan sebelum pria itu kembali membuat mereka mengurung diri di kamar seharian. Hari ini adalah hari kelima mereka berada di North Blue. Lusa nanti keduanya akan kembali pulang ke rumah mereka. Oleh sebab itu, Robin tidak mau menghabiskan waktu liburan mereka hanya di kamar saja. Lagipula, hari ini mereka telah memiliki janji dengan para sahabatnya untuk bersantai di sore hari dan melanjutkan dengan pesta barbeque di pantai nanti malam.
Tangan Zoro yang sedari menahan tengkuk Robin agar selalu berada didekatnya perlahan terlepas. Nafasnya masih terengah setelah ciuman panas yang baru saja mereka lakukan tadi. Zoro melirik kearah Robin yang sedang mengambil nafas dan membelai pipinya.
"Cukup. Jangan sampai kamu ngerusakin make up yang udah susah payah aku pake, Zor!" ucap Robin sambil melihat kearah Zoro sebal.
Zoro yang melihatnya kemudian tertawa renyah, matanya melirik kearah leher Robin yang saat ini terlihat bersih. "Sayang banget mahakarya aku malah kamu tutup."
Menghela nafas, Robin memukul kepala suaminya itu dengan pelan. "Ya malu lah kalo di liat orang."
"Emang kenapa? Kita kan suami istri?"
Mendengar ucapan Zoro, wanita itu hanya memutar kedua bola matanya. Setelahnya, ia kembali berjalan menuju meja rias untuk memeriksa kembali penampilannya hari ini.
Tampak sempurna dan semuanya telah tertutupi dengan baik.
Robin kembali teringat saat ia bersusah payah menutupi tanda yang diberikan Zoro padanya. Tanda yang sebelumnya saja masih terlihat samar, tetapi semalam pria itu kembali memberikannya tanda di tempat yang lain. Bahkan lebih banyak daripada sebelumnya.
Emang agak gila ya si Zoro itu.
Setelah memastikan make upnya masih aman, ia segera memoleskan kembali lipgloss pada bibirnya karena yang tadi telah ia pakai kini telah hilang karena suaminya.
"Ngapain sih pake acara kumpul segala, kan aku mau di kamar aja terus," ujar Zoro malas. Bukannya segera bersiap, pria itu malah merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Baju kaos yang telah Robin siapkan masih terhampar di kasur, belum digunakan.
"Kamu emangnya gak bosen cuma di kamar dari kemarin?" tanya Robin sambil mengambil kaos Zoro dan melemparnya kearah pria itu.
"Ya gak lah. Masa aku bosen sih sama kegiatan kita yang mengasyikan?" jawab Zoro sambil memandang kearah Robin dengan senyum menyeringai, menggodanya.
Mendengarnya, Robin kembali merasakan panas di pipinya. Ia kembali mengingat kegiatan yang mereka lakukan selama dua hari terakhir. Hanya berdiam di kamar sambil melakukan...
Ya kalian bisa tebak sendiri kan apa saja yang mereka lakukan kemarin?
"Tujuan kita pergi kesini kan emang buat kumpul sama yang lain, bukan buat ngabisin waktu di kamar aja," kata Robin balas memandang Zoro yang masih enggan memakai bajunya. "Ayo, atau aku tinggal?"
"Iya bawel."
Zoro segera menuruti perintah istrinya dan segera mengenakan kaos tersebut. Setelahnya, ia beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Robin yang telah siap dengan topi beserta kacamata hitamnya. Pria itu melirik kearah Robin sekilas sembari mengambil sandal, kemudian ia kembali mengecup bibir istrinya dan berbisik. "Bibir kamu enak, rasa stroberi."
***
"Robin! Zoro!" panggil Nami pada keduanya yang baru saja memasuki area pantai. Robin melepaskan genggamannya dari tangan Zoro dan segera berjalan menuju arah Nami yang sedang bersantai di salah satu gazebo sembari menikmati segelas jus jeruk.
"Hai, Nam!" balas Robin menyambut uluran tangan Nami dan memeluknya singkat.
"Yang lain mana? Kok masih sepi? Tau gitu tadi kita masih di kamar," kata Zoro sambil melihat kearah sekitar dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
(One Piece Zorobin FF) We Never Get Fu*king Married
FanfictionCerita tentang Zoro dan Robin yang tidak pernah tertarik dengan yang namanya pernikahan. Karena terpaksa dan pusing mendengar omongan orang lain mengenai pernikahan, keduanya pun menyetujui untuk menikah. Berjanji tidak untuk saling membenci dan men...