Chapter 3 🍂 Terulang lagi?

30 20 15
                                    

"Apakah ini nyata? tolong siapapun katakan padaku bahwa ini hanyalah mimpi, kumohon."

🍂🍂

Happy reading

🍂🍂


Benar kata orang, waktu itu berjalan begitu cepat. Setelah melakukan jadwal kegiatan yang begitu padat, sekarang sudah tanggal 20 saja, hari di mana Kansa harus pergi ke Bali untuk perjalanan bisnisnya.

"Udah semuanya kamu siapkan, nak?" tanya ibu pada Kansa yang tengah sibuk memainkan ponselnya di sofa ruang tamu.

"Udah Bu, Raya yang bantu aku berkemas, pasti tidak akan ada yang ketinggalan," jawab Kansa dengan yakin.

"Iyah Bu, semuanya sudah beres," timpalku yang baru kembali dari dapur untuk membuatkan kopi yang diminta Kansa.

Aku menaruh kopi yang kubawa di meja depan Kansa, lalu duduk di sampingnya

"Syukurlah, kamu sendiri gimana nduk. Udah kemasin barang juga?" tanya ibu kepadaku.

"Belum Bu, aku kan datang ke Balinya nanti tanggal 23," jawabku.

"Bagaimana bisa kalian mau bulan madu, tapi berangkat ke sana nya sendiri-sendiri."

"Ibu aku ke Bali kan untuk perjalanan bisnis juga, kasihan Raya kalau datang bersamaan harus menunggu di sana sendirian, sementara aku sibuk bekerja," jelas Kansa.

"Iyah ibu, aku juga masih ada pekerjaan yang harus aku lakukan di sini," ucapku meyakinkan ibu.

Ibu menghela nafasnya. "Yasudah terserah kalian, ibu hanya berharap perjalanan kalian selamat."

"Aminn!" kataku dan Kansa berbarengan.

Kansa bangkit dari duduknya, karena jemputannya sudah tiba. Kami semua mengantarkan Kansa ke depan pintu.

"Kalau udah sampai kabarin ya nak," kata ibu saat Kansa mengecup punggung tangannya.

"Iyah ibu." Kansa memeluk ibu dengan sangat erat.

Setelah itu, Kansa menoleh ke arahku, ia tersenyum, lalu memeluk dan mengecup keningku.

"Aku bakal tungguin kamu di sana," bisik Kansa yang dibalas anggukan olehku.

Kansa sudah berpamitan pada semuanya dan sekarang ia sudah berada di dalam mobil. Perlahan mobil jemputan Kansa melaju meninggalkan rumah.

Aku tak henti-hentinya melambaikan tanganku sampai mobil tersebut tak terlihat lagi dari pandanganku.

Perasaanku sedikit gelisah, tapi aku menepis itu semua karena buat apa gelisah. Kansa pasti baik-baik saja.

~~~~~

Pukul dua sore aku habiskan waktuku berada di kampus, hingga saat ini aku belum tau kabar terbaru dari Kansa, apakah dia sudah sampai tujuan atau tidak, karena dari tadi aku sibuk dengan pekerjaanku.

Aku meregangkan otot tubuh ku setelah duduk di kursi.

Aku meraih handphone yang ku tinggalkan beberapa waktu, terlihat banyak sekali panggilan masuk dari Kansa. Aku sedikit tersenyum melihatnya.

Tutt....

Sambungan telepon tidak dijawab saat aku menelepon balik Kansa.

"Apakah dia sibuk?"

Aku kembali melihat riwayat telepon dari Kansa.

"Kansa menelepon di jam 12, sekarang sudah jam 2 mungkinkah dia sudah sampai dan tengah bekerja?"

DearRaya [ On Going ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang