HAPPY READING🍂🍂
"Kamu yakin gak mau pesan makanan?" tanya Una saat kami berada di sebuah restoran setelah selesai dengan kegiatan kami masing-masing.
Aku menggelengkan kepalaku. "Enggak, aku sudah kenyang. Minum jus saja cukup," balasku.
"Mmm Na," panggilku.
"Hmm?"
Aku sedikit ragu untuk mengatakan ini, tapi kalau tidak sekarang kapan lagi.
Aku melihat ke arah Una yang masih menunggu jawabanku.
"Tawaranmu masih berlaku kan?" kataku sedikit ragu.
Una menaikan satu alisnya. "Tawaran yang pergi tugas di kota impian kamu?" tanyanya yang langsung dibalas anggukan dariku.
"Masih, tapi kenapa kamu berubah pikiran?"
"Aku hanya ingin menenangkan pikiranku, kalau aku tetap di sini pikiranku tidak bisa tenang, karena selalu teringat kenangan bersamanya."
"Baiklah, aku akan bicara dengan kepala dinas agar kamu bisa pindah tugas mengajar di sana."
"Terimakasih."
"Sama-sama," katanya seraya tersenyum.
~~~~~
Aku tidak tahu apa yang Una lakukan sampai dia dengan cepat sudah mengurus semuanya tentang kepindahan ku ke sana, esok aku sudah harus pergi. Aku juga sudah selesai mengurus semua urusanku di kampus ini sebelum keberangkatan.
Hari ini aku berada di rumah tidak ke mana-mana, pergi ke kampus pun percuma karena aku sudah tidak jadi dosen di sana, aku habiskan waktu untuk berkemas barang-barang ku untuk besok.
"Nduk, apakah kamu harus pergi?" ucap ibu yang berada di samping tengah membantuku.
"Ibu tidak usah khawatir, meskipun aku pergi aku tidak akan melupakan kalian berdua," jawabku lalu memeluk ibu dengan erat.
"Maafkan ibu dan Kansa."
Aku melepas pelukanku lalu menggelengkan kepala menepis perkataan ibu.
"Kenapa ibu minta maaf, gak ada yang salah. Aku hanya ingin menenangkan diri saja Bu, di sini terlalu banyak kenanganku dan Kansa."
Ibu mengangguk pelan sambil tersenyum tipis dengan tangan mengusap kepalaku lembut.
"Kamu akan selalu jadi anak ibu," ujarnya.
~~~~~
"Jangan lupa kabarin ibu kalau kamu sudah sampai ya nduk."
"Iya Bu," kataku lalu meraih tangan ibu dan mengecup punggung tangannya begitu juga kepada ayah.
Aku membalikkan badanku melangkah masuk ke dalam bandara bersama koper di tanganku meninggalkan ibu dan ayah yang berada di luar bandara. Una menyusul ku setelah berpamitan dengan ayah dan ibu, Una memang tidak pindah tugas seperti diriku tapi ia hanya ingin mengantarkanku sampai tujuan.
Kami sudah berada di dalam pesawat, pandanganku tak lepas dari pemandangan di luar jendela.
Sebuah tepukan di pundak mengalihkan pandanganku.
Aku melihat ke arah Una yang memberikan senyuman penyemangat, aku langsung membalas senyuman itu.
~~~~~
"Maafkan aku."
Siapa itu? di mana ini? kenapa semua tempat di sekitar ku berwarna putih?
KAMU SEDANG MEMBACA
DearRaya [ On Going ]
RomanceBISMILLAH, FOLLOW DULU YUK, SEBELUM MEMBACA 🍁. ~~~~~ Bercerita tentang seorang Dosen muda bernama Diraya Pramesti, ia baru-baru ini mengalami kesedihan yang luar biasa, di mana seorang yang begitu ia cintai harus pergi meninggalkannya untuk selaman...