Selamat Membaca🍂🍂
Regan tersenyum ke arahku dengan mata seperti orang mengantuk, aku tau dia pasti sedang mabuk, tercium dari aroma miras di badannya.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyaku mengerutkan kening.
"Nongkrong," jawabnya sembari menunjuk kawan-kawannya berada.
Aku menghela nafasku merasa jengah dengan sikapnya. "Berikan aku nomor orang tuamu."
"Buat apa?" Regan memiringkan kepalanya, nampak sekali dia kebingungan dengan ucapanku
"Buat apa kamu tanya? ya jelas buat jemput kamu pulang. Gak bagus kamu terus berada di sini." Entah kenapa aku benar-benar emosi menanggapi pemuda satu ini.
Ia tersenyum, entah apa yang lucu hingga membuatnya merasa senang seperti itu. Apakah perkataan ku lelucon baginya? batinku.
Regan melangkah satu langkah lebih dekat denganku, tentu saja itu membuatku terkejut. "Ibu pikir saya anak kecil? saya bisa pulang sendiri, bahkan saya bisa antar ibu pulang."
Perkataannya membuat aku merinding, sepertinya percuma aku terus menanggapinya di keadaan mabuk seperti itu.
"Woy Gan! lo ngapain? godain cewek lagi?!!" teriak salah satu kawannya yang diakhiri gelak tawa oleh yang lain.
"Kek nya saya harus balik ke sana, assalamualaikum ibu... ibu siapa?" tanyanya yang tidak dijawab olehku. "Pokoknya itu deh," lanjutnya, lalu ia berjalan mundur ke arah kawan-kawannya sembari terus melambai dibarengi senyuman ke arahku.
Hah, yang bener aja
🍂🍂🍂
Tring....
Aku perlahan membuka mataku saat mendengar suara alarm yang begitu menyaring di telingaku.
Aku mematikan alarm dengan malas, lalu berusaha bangun untuk pergi ke kamar mandi mengambil wudhu.
"Kansa bangun ayo kita sha-."
Aku menghentikan gerakanku, sedikit tersenyum kecil tersadar dengan apa yang kulakukan. Menyedihkan, benar-benar menyedihkan sekali, aku selalu lupa kalau Kansa sudah tidak ada di sampingku.
Ku hembuskan nafas lekat-lekat, melanjutkan kembali kegiatanku.
Pukul delapan pagi.
Aku sudah berada di kampus saat ini aku tengah memeriksa beberapa tugas yang diberikan kepadaku.
Tok...Tok...Tok....
Suara ketukan pintu terdengar di tengah kesibukanku. Aku melihat orang di balik pintu setelah pintu dibuka.
"Selamat pagi, Diraya," sapa Zio seraya tersenyum.
"Pagi juga, ada gerangan apa anda ke sini?"
"Ah ini, saya membelikan anda kopi. Supaya mengerjakan tugasnya semangat."
KAMU SEDANG MEMBACA
DearRaya [ On Going ]
RomansaBISMILLAH, FOLLOW DULU YUK, SEBELUM MEMBACA 🍁. ~~~~~ Bercerita tentang seorang Dosen muda bernama Diraya Pramesti, ia baru-baru ini mengalami kesedihan yang luar biasa, di mana seorang yang begitu ia cintai harus pergi meninggalkannya untuk selaman...