Tok..tokk tok..
Ketukan pintu itu beberapa kali terdengar,namun sipemilik kamar hanya menyaut sekejap.
"Sebentar bi.." sipemilik kamar mulai membukakan pintu
"Ehh bi kelupa-.." ucapan Chika tergantung kala ia melihat Mira dihadapanya itu
"Loh sayang ko kamu disini" panik Chika
"Iya aku tadi telpon kamu tapi gak aktif "
"A-anu aku mau pipis bentar kamu tunggu sini ya nanti kita turun" Chika mencoba mencari alasan supaya bisa menyembunyikan Ara dari Mira namun Mira segera mencekam tangan Chika
"Tunggu,didalem ada siapa" mira berusaha tenang
"Hah,gak ada siapa-siapa"
"Really?" tanya Mira meyakinkan
"Sayang ko lama emang si bibi lagi ngapain disi.." Ara yang menghampiri Chika ke depan pintu itu ikut terkejut melihat keberadaan Mira
Sial. Ara malah bersuara dan memanggilnya sayang,ini sudah tidak bisa lagi membohongi Mira hubungan mereka akan segera diketahui mira.
"Ra,Lo panggil chika sayang dan lo ada dikamar chika terus kalian abis ngapain gelap-gelapan gitu"
"Mir,gue bisa jelasin mir"
"Sayang aku bisa jelasin" ucap chika
"CUKUP! Gue capek sama sandiwara kalian,sebenarnya gue udah feeling kalo kalian pacaran. Gue udah coba yakinin buat gak su'udzon sama Lo Ra,karena gue tau lo sahabat gue gak mungkin kalo Lo nikung tapi ternyata salah gue salah milih sahabat Ra dan gue juga salah udah naruh rasa sama cewek munafik kayak Lo Chik"
"Gue kecewa sama Lo Ra untuk yang kedua kalinya,dan ini akan menjadi yang terakhir antara pertemuan kita ra"
"Mir please dengerin penjelasan gue mir"
"Gak ada yang perlu dijelasin Ra,Lo emang pantas buat Chika"
"Chik,gue tau lo nerima gue karena apa dan gue sadar chik dari sikap lo udah nunjukin kalo lo cuma jadiin gue pelampiasan" air mata Mira jatuh tak terbendung ia meluapkan semuanya atas apa yang ia pendam sehingga membuat Ara dan Chika terdiam membisu
"Ra,sebagai sahabat gue minta sama lo jaga Chika ya gue ikhlas bahagia chika juga bahagia gue,anggap ini kesialan gue tapi its okay gue minta jangan tinggalin dia dalam keadaan apapun."
"Dia milik lo Ra,Gue pamit" Mira meninggalkan Chika dan Ara,ia segera turun dari kamar chikaa menuju lantai bawah setelah itu berlalu pergi mengendarai mobilnya.
Mira melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata emosinya meluap kala itu ia memukul dirinya sendiri,menyesali rasa yang tumbuh pada Chika ia bahkan tak bisa mengendalikan emosinya.
Mengingat kejadian tadi membuat Ara berpikir bahwa dirinya sudah keterlaluan,menghianati sahabatnya membuat kecewa kesekian kalinya sedangkan banyak sekali kebaikan yang Mira lakukan untuk Ara. Tapi,balasan ara berbalik jahat pada Mira.
"Raa"
"Aku udah keterlaluan banget ya kak,setega ini aku hianati mira sekejam ini aku sama mira,bahkan aku gak mikirin perasaan mira padahal aku sama mira udah sahabatan dari lama huhh kak aku baru sadar sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Of Buara
Teen FictionNO DESCRIPTION, langsung tap aja baca OK! no real life YA!! sekedar cerita fiksi untuk memperkuat asa halusinasi semoga lekas sembuh dari patah hati✨ #GxG or F2F #dilarang move-on #chikara