Chapter One (intro story)

66 19 10
                                    

Ya awalan

.
"Pertemanan yang sejati itu memanglah sulit di temukan, bahkan sekalinya adapun tak akan berlangsung lama."
.

Kala itu aku menghela nafas setelah turun dari bus bersama kedua orang tuaku yang baru saja pindah ke kota ini, aku berjalan-jalan perlahan menuju stasiun terdekat karena terlelah di dalam bus yang pengap

Dan

Kemudian kami pun memesan taksi online untuk berangkat ke rumah yang akan ku tempati setelah pindah

"Nah itu dia" sembari menunjuk jari nya ke arah mobil taksi yang kemungkinan itu adalah taksi yang di pesan ayahku,

lalu "WOII TAKSI!,." teriak ayahku kepada tukang taksi yang benar-benar ia pesan itu.

Kami pun bertiga memasuki taksi itu
Tetapi setelah memasuki taksi itu akupun tertidur lelap, mungkin saking capek nya tadi
.
.
Beberapa menit pun berlalu akupun di bangunkan oleh ibuku
"Frans hoy frans bangun, kita sudah sampai ke rumah baru kita".

"Ahh. iya bu" akupun terbangun karena ibuku membangunkan ku
Kami pun bergegas keluar dari taksi..
Dengan mata mengantuk ku aku pun mengusap mata ku, dan melihat ada rumah sederhana yang mungkin rumah ku, nampaknya aku harus memulai ulang kehidupan awal dan pertemanan ku disini mulai saat ini dan mungkin seterusnya
Ini lah yang dinamakan kehidupan dalam lingkaran titik seru nya
.
Pada akhirnya aku akan melakukan pencari pertemanan yang sejati

Oh ya..
Perkenalkan Namaku: "Frans Allansie", umurku: 16 tahun tentu nya

Aku pindah kesini
Karena ayahku dipindah tugaskan oleh kantor nya untuk bekerja di daerah ini selama 7 tahun kedepan nya.

Dan itu memungkinkan aku juga untuk berpindah sekolah pula, karena itulah ibuku saat ini sedang mencari-cari sekolah terdekat, yang jelas nya untuk aku bersekolah.

Kemudian,

Pada akhirnya ibuku pun menemukan sekolah yang tepat untukku yang jarak nya agak sedikit jauh dari rumah ku-
Itupun kalau di hitungan nya berapa kali belokan.

"Hehe"
Lalu ibuku pun pulang dari tempat dia mencari sekolah untuk diriku tentu nya.
Dan ibuku pun memanggil ku yang sedang tiduran di kamar
"Hei frans, kemarilah ibu sudah mendapatkan sekolah untuk mu!." ucap ibuku.

"Iya bu." jawab ku
Lalu akupun keluar dari kamar dan duduk di bangku samping ibuku.

"Ini ibu sudah mengambil formulir pendaftaran sekolah untuk mu, kamu mau daftar ulang jadi kelas 10 lagi- jadi tetap kelas 11?" Tanya ibuku padaku.

"Aduh ibu ini bagaimana sihh?., ya jelas lanjut ke kelas 11, yakali ngulang
Ke kelas 10 lagi. Apa kata dunia nanti"  jawab diriku pada ibu sembari menggoda nya.

"Halah memang nya, kenapa kalau harus ngulang lagi?, bukan nya itu dapat bisa mengambil potongan pelajaran dari kelas 10 sebelum nya" tanya ibuku dengan ekspresi datar nya yang membuat ku agak sedikit berkeringat soal ucapan ku tadi.

"Ya kan kelas 10 dah pernah, masa iya ngulang pelajaran itu lagi?. Nampak pinter betul aku nanti" ucap aku sambil bercanda..

"Hadeh hadeh kamu ini, yasudah kalau itu mau nya kamu langsung ke kelas 11, nanti ibu suruh ayahmu mengambilkan rapor kamu di rumah yang lama ya" kata ibu sambil menggaruk-garuk kepala nya.

Dengan mengacungkan jempol akupun berkata "oke buuu!."

Keesokan harinya...
"Bu.. rapor nya udah adakah?" Tanyaku pada ibu

"Oh, udah semalam ayahmu abis pulang kerja langsung ke rumah yang lama sambil ambol rapor nya" jawab ibuku yang sedang masak di dapur

"Asyiiikkk., rapor sudah ada, formulir udah dikerjakan. Tinggal menunggu masuk sekolah" ucap dengan rasa senang di dalam hatiku ini
.
Tapi nampak nya kehidupan nya masih terlihat hampa sedikit, karena frans ini masih belum mendapatkan teman bermain bahkan teman untuk bersekolah nanti.

Selamanya Teman Frans (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang