Chapter Four

18 9 1
                                    

.

Perkembangan
.
.
.

"Waktu berjalan sangatlah cepat, sehingga sulit digapai. Bagaikan angin yang berhembus dapat dirasakan namun tak terlihat"

Seketika wajah si gadis cantik berambut panjang dan bertahi lalat dibawah mata nya, muncul tiba-tiba dilamunan ku seolah-olah wajah nya itu adalah candu untuk ku seorang

"Frans, hei frans"
Dubrak!!!
"Frans kamu liat papan tulis gak sih sama demgerin bapak??" Kata pak guru

"Eh saya perhatiin kok, buktinya ini saya lagi menulis pak"

Lalu kemudian hal yang di tunggu-tunggu dan dinantikan oleh semua murid pun tiba..

"Kringgg" "ringg" "kring.. kringg"
Suara bell waktu pelajaran selesai pun mulai berbunyi dan seluruh siswa maupun siswi terkejut bahagia mendengar nya
Pelan-pelan aku pun merapikan buku-buku ku dan peralatan tulis menulisku di meja kedalam tas, tapi pak guru bilang:

Sebelum pulang alangkah baik nya kita berdoa terlebih dahulu menurut kepercayaan nya masing-masing berdoa di mulai...

30 detik pun berlalu setelah berdoa
Lalu beberapa murid pun berdiri, begitupula aku lalu mengucapkan salam
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"
"Baiklah anak-anak semua nya boleh pulang"
Ucap pak guru sambil berdiri lalu kemudian menyalami para murid nya untuk pulang terlebih dahulu.
Namun saat aku di jalan hendak bersalaman dengan guru pun wajah manis gadis itu masih membenak dipikiranku, sampai-sampai aku tak sengaja menyenggol, gadis yang ada di depan ku dan diapun berucap

"Pelan-pelan dong, jangan dorong-dorongan gitu! Udah kaya anak SD ajh" kata gadis yang ku senggol

"Eh iya maaf maaf" ujar ku menganggukan kepala

Kemudian aku bersalam dengan pak guru lalu keluar pergi menuju gerbang sekolah untuk segera pulang kerumah dalam hatiku pun berkata
"Moga-moga aku enggak lupa dan masih ingat jalan pulang menuju rumahku"

Lalu terdengar suara anak perempuan dari samping pintu gerbang menyebut namaku

"Hai frans"
yang ternyata itu adalah Firly dan di samping nya ada Zhen yang sedang berjalan sembari tangan nya di letakan diatas kepala nya, yang sedang menuju ke arah ku

"Hei Frans, mau pulangkah?. Atau menunggu jemputan, apa angkot?" Kata Firly yang wajah nya tersipu

"Eh iya mau pulang kok, hanya saja aku jalan kaki" ucap ku

"Oh iya lu kan tadi waktu pagi, tabrakan ama gua di jalan. Yang menunjukan beberapa langkah kita searah jalan pulang yang sama!" Sambil melihat keatas Zhen berucap seperti itu

Melirik ke Zhen, Firly pun berkata sambil berekspresi mengenggam tangan
"Iyakah, dia satu arah dengan kita"

"Iyalah ngapain bohong"
"Kan tadi pagi gua yang nabrak Frans" Zhen berucap itu

"Oh iya" aku pun membuka resleting tas ku, dan kemudian
"Oh aman-aman"

"Apa yang aman Frans?" Firly

"Handphone ku yang aman dan terjaga saat di tas" kata ku

"Hee, kau bawa HP dan di taruh didalam tas sedaritadi?" Kaget Firly

"Iya soalnya tadi, aku dikerjain sama murid nakal brutal di kelas" ucap ku sembari berjalan
Dan disusul oleh Firly dan Zhen...
Di sepanjang jalan pun kami berbagi cerita dan saling berbicara satu sama lain, tanpa ada nya beban mendampingi kita bersama

Lalu kemudian di pertengah perjalanan, Firly dan Zhen berbelok kearah kanan
Tetapi Firly menyalami ku dan berkata
"Dah... Frans"

"Eh iya iya, dadah" Aku

"Dadah..." berucap lagi dah itu Firly sembari melambaikan tangan nya ke arah, kurasa Firly menyukaiku

Tetapi aku tak memikirkan tentang itu, karena aku masih memikirkan gadis itu yang bernama Nadya Alifa

Sampai-sampai menganggu konsetrasi jalanku dan membuat wajah ku merah
Dari arah kiri sepeda melaju kencang-
Lalu meng'rem mendadak

"Hoy jalan, liat-liat kanan kiri dong. Bahaya tau" kata seorang remaja yang mengendarai sepeda itu

"Eh iya maaf maaf, tak sengaja" sahut ku

"Makanya hati-hati"
Remaja itu pun melajukan sepeda nya kemudian, pergi dari wajah ku

2 menit pun berlalu, pada akhirnya aku sampai di rumah
Lalu aku pun membuka pintu rumah
"Sluurrttt" suara pintu
Sembari mengucapkan:

"Assalamualaikum, bu aku pulang"

"Waalaikumsalam, Eh dah pulang Frans?" Jawab ibu dan bertanya
"Gimana sekolah nya, enak kan dan udah punya teman kan di sana"

Sambil mencium tangan nya aku pun berkata
"Iya udah bu, cuman hanya beberapa saja sih"

Lalu kemudian aku pun menaruh tas ku di bangku, dan duduk dengan rasa penat dan lelah. Tak juga peluh keringat ku pun bercucuran keluar yang menandakan "sangat capek banget"

"Ngapa Frans capek banget kayanya?" Kata ibu

"Iya bu, soalnya banyak hal yang terjadi di sekolahan bu" kata ku

"Ya nama nya juga hari pertama sekolah, saat momen berpindah kelas. Pasti bakal akan banyak hal yang terjadi di sana"

Lalu kemudian aku pun ke kamar untuk mengganti pakaian ku, dan memakai baju ganti
Lalu kemudian aku menidurkan badan ku
Seketika aku tertidur pulas tanpa rasa ragu

Lalu kemudian aku bermimpi sedang berada di taman bunga, dan terlihat sebuah cahaya cerah
Aku pun mengikutin cahaya itu berasal..
Tetapi saat ku mulai mendeket, ternyata ada sesosok perempuan dengan berambut panjang nan indah di tampak
Kemudian aku mencoba menyentuh perempuan itu, namun kemudian..

Aku pun terbangun....
Ternyata hanya bunga tidur, ku kira nyata
Mungkinkah itu pertanda aku akan kehilangan seseorang yang ku sayang atau bertambahnya sahabat dan teman dalam hidup ku nanti

Dan aku kemudian pun melihat ke arah dinding yang menunjukan jam 7 malam
Kemudian aku pun keluar dan membuka pintu

"Ibu kenapa enggak bangunkan ku?..." ucapku sembari mata di usak usap

"Habisnya kamu tertidur pulas Frans, itu takut mengganggu kamu" kata ibuku

"Yaudah Frans makan dulu sini, abis itu mandi. Setelah makan lakukan sesuatu" ucap ayahku pada ku yang sedang makan masakan ibu ku

"Iya yah"

Akupun kemudian duduk, dan makan malam bersama keluarga

Setelah makan, aku pun mulai bergegas pergi ke kamar mandi
Dan tentu saja mandi lah

5 menit pun berlalu, aku pun ke kamar dan segera mengganti bajuku
Yang jelas pakai baju yang tadi lagi, tak masalah bau keringat bekas siang hari tadi
Kemudian setelah pakai baju, aku mau menonton televisi saja, karena sudah mau jam setengah 9

Udah banyak waktu yang terlewatkan untuk beraktifitas selain menonton televisi di rumah, lalu akupun membuka siaran berita kemudian

Diberita itu terpampang kabar berita tentang pembunuhan berencana, dan itu membuat ku khawatir saat berangkat sekolah nanti
Takut aku jadi korban di jalan

Tetapi aku tetap berpikir positif, mungkin saja itu di daerah lain
Dan tak mungkin di daerah ini
Karena ku tahu kalau orang-orang disini tuh, orang nya baik-baik semua

Termasuk teman-teman yang sudah mau memperkenalkan diri kepada ku, tetapi tiba-tiba muncul lagi di benak ku wajah si Nadya lagi.

Aku harap aku bisa berkenalan dengan nya sekarang, esok, atau mungkin nanti
.

.

.
Bersambung....

Selamanya Teman Frans (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang