Chapter Three

22 13 8
                                    

.

Teman Plus

.
.
.

Harusnya sih aku bertemu dengan gadis itu terlebih dahulu
Bukan malah si Zhen saat di jalan tadi..

Akhirnya kami berdua pun sampai dikantin, dan masih bingung hendak mau membeli makanan apa yang akan aku dan Zhen makan

"Mau beli makan apa kau zen?" Sahut ku pada Zhen

"Entahlah, nama nya kita barukan disini. Gua juga gak tau apa-apa aja yang ada dimari.." ucap Zhen

Akhirnya aku pun mengintari seisi penjuru kantin dari ujung ke ujung untuk membeli makanan
Apabila kalau aku enggak mendapatkan makanan, mungkin aku akan membeli minuman sajalah

Akan tetapi akupun mendapatkan sesuatu di kantin ini, yang sudah tentu akan kubeli
Yaitu siomay..

Lalu
"Woy zen beli soimay, ajalah lagian bingung mau beli apaan diawal cerita sekolah begini" ujar ku

"Yaudah ayo otw ke tukang siomay" kata Zhen
Dan kamipun bergegaslah pergi ketempat tukang siomay itu

"Pak beli siomay 7 ribu aja" kata Zhen

"Oke siap" tukang siomay

Akan tetapi disisi lain, ternyata ada nadya yang sedang membeli risoles
Diseberangku, namun sedaritadi pandanganku hanya tertuju pada si gadis itu
Padahalkan zhen memanggil-manggil nama ku
"Woy fran woy" sahut Zhen sembari memukul bahuku

Aku pun terkejut dan berucap
"Eh kambing lo, apaan sih"

"Eh lu jadi beli siomay nya gak, sedaritadi ngelamun aja lu?.." tanya Zhen dengan wajah bingung nya

"Ya maaf, jelas jadi beli lah! Yakali udah sampe sini enggak beli" ucapku dengan kalimat penegasan.

Kemudian aku pun mengeluarkan uang dari saku ku untuk membeli siomay itu dan berkata
"Nih bang beli lima ribu aja"

Namun mata ku masih melirik ke tempat dagangan yang gadis itu beli
Tetapi kemudian, si gadis itu pun menghilang entah kemana

"Dek nih siomay nya" kata tukang siomay itu

"Eh iya bang" aku pun mengambil siomay itu lalu pergi meninggalkan Zhen
Lalu kemudian akupun melarak-melirik kesana kesini, seperti orang kebingungan yang sedang mencari arah tujuan, lalu tiba-tiba

"Woyy!!!... anak baru, ngapain lo disini?" Teriak si Bernando dengan nada mengintimidasi nya kepada ku

Aku pun menjawab
"Lah kenapa, lagi pun ini kantin sekolahan, kan?"

"Lo tuh menghalangi jalan gue buat jajan disini" ucap dia
Lah jajan?=))

"Oh mau jalan ya silakan saja" setelah berucap seperti itu aku pun pergi dari Bernando and the geng

"Eh sialan lo, gak ada sopan-sopan nya ama gue lo!!" Tegas dia sembari meracau di belakang ku

Kemudian aku menuju ke aula untuk makan siomay nya di sana
Lalu aku duduk disana sembari memakan siomay yang telah kubeli tadi
Seseorang pun menghampiriku, yang ternyata dia adalah "Zhen"

"Eh kemana aja lu gua cariin dari tadi, ternyata ada disini" ucap Zhen dengan terengah-engah

"Ya maaf, soalnya tadi gua ketemu temen sekelas ku, yang nyebelin banget. Padahal tuh kita gak saling kenal" ujarku pada Zhen

"Eh siapa tu?, kita juga bukan nya baru kenal juga ya. Tapi rasa nya kayak dah berteman lama" ucap Zhen

"Lah iya ya, serasa seperti dah kenal dari masih kecil. Tapi rasa nya aneh juga ya" kata ku

Lalu
"Hahaha" "Hahaha"
"Haha"
Kami berdua pun tertawa bersama

"Woy zen, traktir gue jajanan dong!. Lo kan sekarang sekelas sama gue"
Ucap seorang gadis berambut panjang yang dikucir ke belakang, dengan rambut poni, itu menghampiri Zhen..

"Ah lu mah kebiasaan Ly, gue lagi enggak pegamg duit Ly" Ucap Zhen ke gadis itu

"Yaudah kapan-kapan aja, eh omong-omong dia ini siapa zen?. Anak baru dari kelas sebelahkah?" Tanya gadis itu pada Zhen

"Iya dia anak baru, hanya saja dia kakak kelas kita dari kelas 11!" Kata Zhen

"Eh, kakak kelas toh, yaudah kenalin. Nama aku Firly Flowers. Panggil aja Lily, atau Ily. Salam kenal ya" kata gadis itu dengan menyodorkan tangan nya pada ku untuk menandakan perkenalan dalam dunia pertemanan

"Oh iya, Kenalin namaku Frans Allensie kelas 11. Salken juga ya" kata sambil menyalami tangan sebagai tanda pertemanan yang baru untuk ku

Lalu kemudian kami pun duduk bersama di aula
Kemudian kami pun berbicara tentang hobi, makanan, asal kota darimana lalu kemudian
Seketika obrolan kami pun terpotong oleh suara bell masuk ke dalam kelas untuk melanjutkan pelajaran berikut

"Yaudah bye-bye  sampai ketemu di esok hari atau di jalan nanti ya" ucap ku sambil dadah-dadah ke mereka berdua

"Oh ya bye" Zhen sambil senyum dan berlagak berusaha untuk cool-man
"bye Frans" Firly sambil dadah-dadah juga

Kemudian aku pun berjalan ke kelas, tapi entah mengapa perasaan ku tidak enak rasa nya
Aku pun masuk ke kelas ku, dengan tangan posisi di kantung celana dua-duanya
Tetapi ketika aku masuk, tas ku sudah ada sangkutan paku yang berada di dekat jendela
Kemudian aku berspekulasi kalau, itu pasti perbuatan nya si Bernando..

Aku pun kesal dan berucap
"Ini pasti kelakuan elu kan!, Bernando?"

"Songong banget lo, nyebut-nyebut nama gue?, emang lo siapa?"
"Kalo iya emang ngapa?"
Sudah pasti itu jawaban si Bernando yang wajah nya tak enak ku lihat

Kemudian si Marshel pun menepuk bahuku dan berkata
"Ada apa Frans"

Seketika wajah Bernando kacau balau, sedikit panik ketika melihat wajah Marshel

"Oh ini, tas ku di gantung sama si Bernando!" Ujarku pada Marshel

"Eh ngegantungin tas nya dia tuh, buat tanda perkenalan aja Shel, hehe" ucap Bernando dengan nada dan wajah yang panik

"Oh jadi kenalan lu pada anak baru seperti Frans ini begitu ya, cara nya dengan menggantungkan tas dia di paku dekat jendela?" Kata Marshel dengan tatapan tajam nya

"Hehe, iya" panik lagi dia si Bernando

"Kalo gitu, ambil gak lu!. Sebelum gua" Kata Marshel

"Eh iya Shel, iya gua ambilin" jawab Bernando sembari berjalan menuju jendela untuk mengambil tas milik ku

"Nih, tas gue balikin ke lo" kata Bernando sambil memberikan tas nya kepada diriku ini

"Ya udah sono lo, balik ke meja lo" kata Marshel ke Bernando

Bernando pun pergi dari hadapan ku dan Marshel
Akan tetapi kemudian pak Jhonny pun datang dan lalu berkata

"Eh ada ribut-ribut apa ini? Tanya pak guru kepada semua murid

Lalu serentak
"Enggak ada kok pak..."

Kami berdua pun menuju bangku kami masing-masing, tetapi si Bernando and the geng berbisik-bisik, entah apa yang di bisikan sembari melirik-lirik ke arah ku

"Bernando..., perhatikan papan tulis nya" ucap pak guru yang sedang menulis di papan tulis.

"Iya pak" Kata Bernando

Kemudian aku menatap papan tulis namun pikiran ku, masih memikirkan gadis itu yang bernama Nadya itu, seolah-oleh ini tuh
Memberikan arti bahwa inikah yang di namakan cinta pada pandangan pertama saat baru masuk sekolah
.
.
.
Bersambung..

Selamanya Teman Frans (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang