Chapter 18

434 25 2
                                    

Albern mengancingkan kembali kancing jas hitamnya sebelum kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kursi penumpang mobilnya.

Tatapan matanya memandang lurus ke depan, tidak terganggu dengan situasi ramai di sekelilingnya. Langkah demi langkah tegas diayunkannya ke arah pintu utama dari gedung besar dengan gelaran acara mewah yang nampak nyata dari dekorasi tidak sederhana itu.

Acara ini ... acara yang membuatnya dapat meninggalkan tempat yang paling ingin dihindarinya, sekaligus tempat di mana dirinya meninggalkan istrinya sendirian di sana. Tempat itu ... mengapa sejak awal ia menerima permintaan Olivia untuk pergi ke sana sementara yang sesungguhnya ia tidak pernah menginginkannya? Ia bahkan tidak mengerti dengan tindakan impulsif yang dilakukannya itu, tindakan yang tidak didasari dalih kuat dan hanya berlandaskan pada alasan bahwa Olivia membutuhkan suatu hiburan setelah kepergian kakeknya. Rasanya ini bukan seperti dirinya yang ia kenal yang selalu menempatkan dirinya lebih dulu pada perasaan menguntungkan dalam segala situasi.

Entah dari arah mana, seseorang tiba-tiba saja menepuk pelan pundaknya, membuat Albern dengan reflek menoleh, mencari tahu dalang dibalik situasi itu dan menemukan bibi tercintanya yang sudah berdiri di sana.

Apakah Albern bisa menyebut bibinya ini sebagai seseorang yang patut disalahkan atas kepergiannya ke tempat itu, dan bukannya menyalahkan istrinya sendiri seperti beberapa waktu lalu?

"Kupikir kau tidak akan datang karena masih berlibur dengan Olivia?"

Terkadang Albern tidak mengerti mengapa bibinya terus saja mencampuri setiap urusannya, terutama semenjak kepergian wanita itu. Ini bahkan sudah lebih dari sepuluh tahun berlalu, tetapi bibinya itu tidak pernah menyerah untuk mengubah segala keputusan yang Albern ambil di masa lalu.

"Kemana dia?" Vanessa bertanya sembari melemparkan pandangannya ke samping kanan dan kiri Albern, berharap menemukan istri dari keponakannya itu. Namun, tindakannya itu tampaknya sia-sia saja karena ia tidak mendapati seseorang yang dicarinya itu.

"Mengapa kau memberitahunya mengenai tempat itu?"

Sejujurnya Albern tidak ingin membahas hal semacam ini di situasi yang seperti ini, tetapi bibirnya tanpa bisa dicegah, berucap mengutarakan hal apa yang berada dipikirannya saat ini, mengenai bagaimana bibinya dengan tidak memikirkan perasaannya mengarahkan Olivia untuk pergi ke tempat yang paling ingin dihindarinya, dan bodohnya Albern tidak mencurigai semua itu.

"Kau tahu maksud pertanyaanku," ujar Albern datar.

Tatapan Vanessa yang semula terlihat gembira berubah sendu. Ia dengan jelas mengetahui maksud pertanyaan dari keponakannya mengenai tempat itu. Ia tidak akan berpura-pura tidak tahu mengenai hal ini karena tujuannya memberitahu Olivia mengenai tempat itu adalah untuk membawa Albern pada ingatan bahagianya bersama Ibunya. Vanessa hanya ingin keponakannya ini mempercayainya jika apa yang terjadi pada kakak iparnya bukanlah sesuatu yang akan dilakukan wanita itu ... dia begitu menyayangi putranya, dia begitu mengasihi Albern dan Vanessa yakin kakak iparnya tidak akan melakukan hal menyedihkan itu dan meninggalkan putranya untuk hidup di dunia menyeramkan ini.

"Aku hanya menjawab apa yang menjadi pertanyaan istrimu."

Vanessa tidak menjawab pertanyaan Albern dengan benar. Namun begitu, ia yakin keponakannya memahami betul maksud tersirat dari perkataannya.

"Dengan membicarakan mengenai tempat itu dengannya?"

Wajahnya mungkin tidak menunjukkan emosi apapun, tetapi nada bicara dingin yang tergambar pada setiap kata yang keluar dari bibir keponakannya itu membuatnya sedikit goyah.

Satu-satunya hal yang terpikirkan oleh Olivia untuk membawa kenangan menyenangkan Albern dengan kakaknya adalah dengan hal ini. Sudah beberapa tahun ini dirinya tidak lagi mencoba mendekati Albern dan membujuk keponakannya itu untuk sekali saja memikirkan tentang kematian ibunya, sampai pada akhirnya kesempatan itu muncul dengan keingintahuan Olivia mengenai Albern.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How to be a Good WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang