(9) Perhitungan

829 104 1
                                    

"Hoi hoi, kenapa dia gak keluar dari kamar (Name)?" gumam Kuro ketika dia melihat ke arah pintu (Name) yang masih belum terbuka juga.

Mungkin ini sudah lewat dari lima menit sejak Haisen dan (Name) berada di kamar.

Masa sih? batin Kuro curiga.

"Gak mungkin kan Haisen macam-macam," gumamnya pada diri sendiri.

Kuro meghela napas panjang, "Harusnya dia tau batasan."

Dia pindah ke atas sofa, duduk termangu dengan tatapan kosong ke depan.

"Cek aja lah!" tukas Kuro tiba-tiba langsung berdiri.

Dengan langkah gontai ia berjalan ke arah kamar (Name), belum juga dia sampai di depan pintu, suara makian samar-samar terdengar.

Daun pintu terbuka menimbulkan suara debuman kecil akibat menghantam dinding.

Setelahnya tatapan Kuro berubah, pria itu menggeram kesal dan langsung menarik kerah kemeja Haisen. Melempar tubuh pria jangkung itu hingga tersungkur ke lantai.

"B*NGSAT!" serunya penuh amarah.

Dia mecengkram kerah baju Haisen dan mendaratkan satu pukulan telak di wajah Haisen. Dadanya terasa terbakar, Kuro masih mengepalkan tinjunya.

"Berani-beraninya lo menyentuhnya!"

Kali ini dua tinju mendarat di wajah Haisen. Pria itu tersenyum kecil. Kuro menoleh ke arah (Name) yang menangis meringkuk dengan selimut menutupi tubuhnya. Dia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat tadi. Pria sialan ini melucuti baju (Name) dan membekap mulut wanita itu.

"Bocah si*lan! Lo mau perk*s* cewek yang mabuk hah?! B*JINGAN!"

Lagi-lagi Kuro memukul wajah Haisen beberapa kali, hingga amarahnya sedikit lega. Setelahnya Kuro menyeret pria yang sudah babak belur itu keluar apartemennya, dia melemparkan tubuh Haisen hingga membentur dinding. Haisen meringkuk, hidung, sudut bibirnya mengeluarkan darah, pipi dan matanya tak terhindar dari luka lebam. Dia terduduk di lantai sembari menatap Kuro yang tengah berjongkok di hadapannya.

"Gue kira lo cowok baik-baik karena orang tua (Name) memilih lo buat dijodohin sama putrinya. Ternyata ... lo lebih rendah dari binatang. B*jingan s*alan," ketusnya.

Haisen tertawa kecil. Amarah Kuro tersulut kembali. Pria itu menarik kembali kerah baju Haisen.

"Setelah ini, gue pastikan lo gak akan bertemu (Name) lagi," ucapnya penuh penekanan.

Dengan kasar dia melepas genggamannya. Dia langsung menghubungi keamanan apartemen untuk mengusir Haisen.

***

See you next chapter!
#skrind

Become His Wife? | Kuroo Tetsuro X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang