Weekend ini (Name) memutuskan untuk pulang ke rumahnya, bermaksud menemui kedua orang tuanya untuk menjelaskan semua kejadian yang terjadi pada dirinya dan Haisen. Sedangkan Kuro menunggu di rumah karena (Name) tidak mau pria itu terlibat lebih jauh lagi.
"Sial. Kenapa gue gak tenang?" gumam Kuro menatap layar datar di tangannya.
Hari ini Kuro menghadiri reuni volly SMA Nekoma yang diadakan di salah satu restaurant dekat sekolah mereka.
"Kenma, minumlah segelas lagi," tukas Kuro dengan botol alkohol di tangannya, bersiap untuk menuang.
Dengan cepat Kenma menjauhkan gelas miliknya, "Gak!" jawabnya galak.
Kuro mempout kemudian tertawa, "Ayo lahh."
Kenma tidak bisa menghindari rangkulan Kuro, dirinya terlihat jengkel dengan sikap Kuro yang kadang menyebalkan. Tora tertawa melihat interaksi keduanya yang tidak berubah sama sekali, hanya umur mereka saja yang berubah. Tora membantu Kenma untuk lepas dari Kuro yang sudah sedikit mabuk.
"Lihat, Fukunaga udah K.O. Lev juga hampir tumbang," ucap Yaku menaruh gelas setelah meneguk habis alkohol di dalamnya.
"Tuangkan lagi, Senpai," ucap Lev mengangkat gelasnya. Padahal dirinya saja sudah tak bisa mengangkat wajahnya dari atas meja.
Yaku berdecak, "Lo aja gak sanggup ngangkat kepala, malah minta lagi."
Tangan Lev meraba-raba meja, seketika Yaku memukul tangan pria itu.
"Minum lagi, gue aduin ke Alisa!"
"Yaku-san!"
"Panggil gue senpai!" tukas Yaku.
"Gue kira Alisa akan ke sini," gumam Kuro mengehntikan gerakan Yaku.
"Kangen mantan nih?" tanya Yaku penasaran.
Kuro menggeleng menatap Kenma sembari menghela napas, "Enggak, apa salahnya bertemu setelah lama kalian gak ke Jepang."
"Apaan sih Kuro! Jijik gue ditatap sama lo," cerca Kenma menampis pipi Kuro untuk tidak lagi menatapnya.
"Kyanmaaa," ucap Kuro ingin memeluknya.
Spontan Kenma berdiri untuk menghindar.
***
(Name) segera mengecek pintu ketika dia mendengar suara pintu terbuka. Dia menghela napas lega ketika melihat wajah Kuro di sana. Dengan santai Kuro masuk dengan langkah sedikit gontai.
"Gimana reuni lo?"
"Seru, semua datang. Bentar lo nungguin gue?" tebak Kuro.
"Iya, gue tau lo bakal mabuk." (Name) mengambil minuman penghilang pengar dan menyodorkannya. "Ternyata lo gak mabuk berat. Nih minum."
Kuro terduduk, "Makasih."
"Sama-sama. Kalau gitu gue mau langsung tidur. Lo Jangan lupa mandi."
Kuro mengangguk dengan mata terpejam, "Ogah mandi malem-malem."
Pria itu sengaja berdiam sejenak di sofa ruang tamu, meratapi kepalanya yang sedikit pusing. Sekitar sepuluh menit Kemudian, pria itu berdiri, membawa kakinya berjalan ke arah kamarnya.
"Mana sih pintu kamar," gumam Kuro mengucek matanya. "Nah ini pintu."
Kuro masuk dengan gontai. Dia mulai melucuti satu per satu pakaiannya, kecuali celana dalamnya. Dia menghampiri lemari dan mencari kaos serta celana pendek untuk dipakai. Setelahnya dia terduduk di pinggir kasur. Dia tersadar ada yang aneh.
"Sejak kapan baju gue kekecilan," gumam Kuro menggaruk kepalanya.
"KURO! LO NGAPAIN DI SINI?" tukas (Name) yang spontan menendang tubuh Kuro hingga tersungkur ke lantai.
"KELUAR! Bawa baju lo semua!" cerca (Name) dalam keadaan kaget dan kesal.
Kuro langsung tersadar, dirinya dengan panik memungut pakaiannya dan berlari keluar kamar.
"Apa yang terjadi?" gumam Kuro terbengong di luar kamar.
***
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Kuroo Tetsuro X Reader
Fanfiction(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Kuroo Tetsuro x Reader-