02

628 61 6
                                    


hari libur begitu menyenangkan bagi haikal, katna ia tak harus bertemu dgn marko, tapi yg membuat nya sedih ayah nya, padahal hari ini weekend tapi ayah nya selalu sibuk dengan perkejaan nya sehingga haikal tidak di pedulikah, ohh bukan kah hari biasa tetap saja haikal tak di pedulikan?
kini haikal terdiam entah apa yang ia pikirkan dan apa yang harus ia lakukan, ia tak sengaja melihat kalender
"sekarang bulan maret?wahh!" ucap haikal yg terlihat sangat senang
"sekarang tggl berapa? 20!,bunda ulang tahun hari ini!" haikal segera beranjak pergi dari kamar nya dan pergi dari rumah dengan terburu buru

                                📎📎📎

kini haikal sedang berada di depan gundukan tanah sembari membawa kue ulang tahun, senyum an terukir di bibir haikal, lalu haikal mengusap batu nisan yang sedikit kotor karna tanah

"ciee, bunda ulang tahun hari ini" ejek haikal, yg terlihat seperti orang tidak waras yg mencoba menggoda orang yang sudah mati.
"haikal bawa kue, kita rayain ulang tahun bunda sama ulang tahun aku bareng ngan ya?" haikal merogoh saku nya dan mencari korek api lalu menyalakan nya
"yeay, haikal wakilin ya niup nya, oh iya make a wish dulu" ucap haikal sambil memejamkan mata nya
"aku mau ketemu bunda sama dapet hadiah dari ayah." ucap haikal lalu meniup lilin nya, ulang tahun sang ibu dan haikal tidak jauh berbeda hanya lewat satu hari saja maka dari itu haikal selalu merayakan nya bersama dengan sang ibu walau pun ibu nya sudah tiada.
kini haikal mulai memakan kue nya dengan tangan kosong dengan hati yang ter iris krn mengingat mendiang sang ibu, suara lgnkah kaki mendekat ke arah haikal duduk, haikal yg mendengar suara langkah kaki tersebut berdiri dan menoleh ke arah suara tersebut, ini menampakkan sosok seorang lelaki sambil membawa cake ulang tahun di sertai dengan satu buket bunga yg menawan. tidak lain ini adalah ayah nya sendiri ternyata ia mengingat ulang tahun mendiang istrinya pasti nya ia akan ingat juga dgn ulang tahun anak nya karna hampir berdekatan dengan ulang tahun istri nya .
raut wajah sang ayah terlihat tidak senang ketika melihat sang anak, seperti sudah sangat muak jadi ia segera mendekati gundukan tanah tersebut lalu menjongkok kan badan nya sambil menaruh buket bunga tersebut diatas gundukan tanah di dpn nya, lalu memejamkan mata, ini hanya beberapa detik bahkan bisa di hitung oleh jari jemari,sang ayah kini ingin beranjak pergi dari tmpt tersebut, haikal mengejar sang ayah hingga membuat langkah ayah nya terhenti
"ayah kemarin haikal ulang tahun" ucap haikal yg sedikit ragu, ia ingin sekali mendapatkan ucapan selamat ulang tahun untuk nya mungkin hadiah?, 14 thn terakhir ini sang ayah tak pernah mengungkapkan kata selamat pada sang anak, mungkin ini hanya hal sepeleh tapi itu sangat amat berharga bagi haikal
"mau hadiah?" ucap jhonny
"boleh yah?" jawab haikal antusias
jhonny sang ayah segera memberikan kue yg di atas tangan nya sebagai pertanda hadiah dari sang ayah, tapi belum sempat haikal menerima nya jhonny terlebih dahulu menjatuhkan kue itu ke tanah, lalu pergi tanpa sepatah kata, haikal menatap kue malang itu, tanpa segan haikal mengambil kue tersebut beberapa bagian sudah tercampur tanah, ia sedikit mengusap bagian bagian yg kotor oleh tanah tersebut, lalu merogoh celananya untuk mengambil foto dari kado ulang tahun yang di berikan oleh sang ayah, walaupun mungkin jhonny tidak ikhlas? atau entah lah.

dari kejauhan terlihat seorang pria tak jauh umur nya dengan sang ayah, ia memperhatikan haikal yang sedang mencoba membersihkan kue dan memotret nya
kini langkah kaki nya sudah dekat dengan sang pemuda yg fokus ia pandangi tadi
"nak? kue nya kenapa?" ucap pria dengan lembut, haikal yg mendengar suara tersebut refleks memutar kepala nya untuk mencari objek yg berbicara dengan nya
"loh?, om tio ya?, ini om tio?"ucap haikal,seperti nya dua insan ini saling mengenal
"oalah haikal toh" jawab  nya "ngapain le disini?" ucap nya yg kembali bertanya
"nenggok in bunda, om sendiri?" tanya haikal
"ke makam anak om sama istri om, haikal bawa kue, bunda nya ulang thn tah?"
"iya om" jawab haikal dgn senyuman tipis
"loh berati kmrin haikal ulg tahun berati ya?, seingat om ulg thn nya haikal sm bunda nya cuma lewat 1 hari" tanya om tio, haikal hanya mengangguk kan kpl ny pelan lalu tersenyum
"uda besarr ponakan nya om ini, ulg thn yg ke berapa?" tanya om tio lagi sambil mengusap pelan kepala haikal
"ke 17 om" jwb haikal, belaian lembut dari tio membuat haikal merasa ternang dan senang
"oh, ikut om ayo, om beliin hadiah, haikal mau apa?" tanya tio
"nda usah om makasih bgt" jwb haikal malu
"wes ga usa malu ayo" ucap tio sambil menarik tgn haikal, haikal hanya diam tak menolak apa yg om nya itu.

HAIKAL DAN SENYUMNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang