bel istirahat berbunyi, Haikal menaruh kepalanya di atas meja, marko yang melihat Haikal hanya terdiam, tidak ada orang di kelas ini kecuali marko dan haikal
"Marko ga ke kantin?" tanya haikal
"ga, nungguin lo" jawab marko
"aku ditunggu? buat apa?, kalo kamu mau pergi, gapapa aku juga gapapa disini" tanya haikal sambil menatap mata marko dari bawah
"lo cerewet bgt kal, diem bentar bisa ga? udah diem." jawab marko sembari mencubit pipi haikal pelan
"kan tanya doang" ujar haikal sembari melepaskan cubitan marko
"udah tidur aja sana" ucap marko
Haikal hanya mengangguk, ia menaruh kepalanya kembali di atas meja, Marko melihat hal tersebut hanya menggosok peluk rambutnya pelan, tak lama gerombolan teman Marko dari kelas sebelah menghampiri Haikal dan Marko
"wesss, turu mulu ngabs" ujar Genta sembari memukul kepala haikal cukup keras, haikal yang mendapati pukulan itu hanya melihat Genta lalu kembali menaruh kembali kepala nya di meja, Marko yang melihat hal tersebut, langsung memukul kepala Genta, Genta yang binggung pun bertanya
"lah?? gua salah apa?" tanya Genta
"mata lo buta? lo g liat mukanya bonyok semua masih lo pukul juga" bela Marko, teman' nya pun merasa heran ada apa dengan pemimpin nya ini
"ha?" binggung member Attaraxas
"Lo keluar deh mending, keluar" tegas Marko, ucapan itu membuat seluruh member Attaraxas kebingungan terlebih lebih jendral, bukan nya dia benci Haikal, kenapa sekarang ia malah membela Haikal?
"Lo waras ga si ngomong gini?" Tanya Chandra
"BUDEG? PERGI ANJING!" bentak Marko, member Attaraxas kini benar'di buat pening, ada apa dengan pemimpin nya ini, sentakan keras dari Marko membuat Haikal terkejut lalu mengelus pundak haikal
"gila ni orang" celoteh Novan sembari pergi meninggalkan Haikal dan Marko, Marko menatap Haikal
"kepala Lo gapapa?" tanya Marko
"gapapa, kamu tumben belain aku Mark?" heran Haikal
"g-gua?, ga ada gila, Lo selain bawel geer bgt anjing" bela marko
"terserah kamu deh" jawab haikal###
kini bel pulang sekolah berbunyi, haikal bergegas lari, lalu di susul oleh Marko
"Mau kemana?" tanya marko
"pulang, aku mau minta maaf sama ayah" jawab
haikal terburu buru
"gua anter" ajak marko
"gausa, aku bisa sendiri" jelas Haikal
"Kal, bareng gua." Paksa marko sambil menarik tangan Haikal
"iya" jawab haikal, mereka berdua menuju rumah Haikal, di tengah perjalanan marko ingin mengajak berbicara haikal, tapi ketika melihat kaca spion ia melihat wajah Haikal yang terasa begitu hampa, ntah apa yang ia pikirkan, alhasil marko juga ikut diam, tak terasa kini haikal dan marko sampai di depan rumah Haikal, haikal bergegas masuk kedalam rumah nya di susul dengan marko, terlihat sang ayah sedang meminum secangkir kopi di ruang tamu, seorang diri
"yah" ujar haikal pelan, sang ayah langsung naik pitam dan lgsung melempar kan gelas tersebut ke arah Haikal, Haikal yang kalah cepat kini dudah basah dengan kopi yang masih sedikit panas, pecahan gelas terpental kemana mana, marko yang melihat hal itu benar benar terkejut, marko langsung mengusap dahi Haikal yang berdarah, ya, lagi lagi sasaran lemparan gelas adalah kepala nya
"OM?!" sentak marko
"Marko" ucap haikal pelan sambil menggelengkan
Kepala nya, terlihat pelupuk mata haikal yg penuh dengan genangan air
"OM DENGERIN DULU PENJELASAN NYA HAIKAL OM!" bentak marko
"kamu beresin baju kamu sekarang" ujar jhonny lalu ia merogoh kantong nya dan mengambil dompetnya, ia mengambil beberapa kartu lalu ia mendekat ke arah Haikal
"Ini buat biaya sekolah sama makanmu, saya tetep bakal mantau nilai kamu" ujar jhonny lalu melemparkan kartu kredit nya ke muka haikal lalu pergi
"ANJING, BOKAP LO KAL, BOKAP LO! BRENGSEK BANGET ANJING" geram marko,haikal terdiam sejenak, ia mengutip kartu kredit tersebut lalu berjalan ke kamarnya untuk membereskan baju nya
"Mau kemana?" Tanya Marko
"Beresin barang ku, kamu tunggu di sini ya" ujar haikal dengan suara bergetar, setelah selesai membereskan baju nya haikal berpamitan dengan sang ayah, tapi pintu kamarnya di kunci, alhasil ia berpamitan di balik pintu
"Ayah, haikal pergi dulu ya, ayah hati hati di rumah, sering sering kabarin haikal, sehat terus ya yah, daa" ujar haikal lalu ia kembali ke ruang tamu, melihat Marko yang masih setia berdiri
"Udah? Lo mau kemana? Biar gua anter" ajak
marko
"Udah mark, seharian ini aku ngerepotin kamu" ujar haikal
"Alai lo, oh jidat lo kal, di obatin dulu, baru pergi" perintah Marko
"iya, nanti aja deh"Santai Haikal
"sekarang anjing, mau gua tambahin?" Ancam marko
"iyaaa iya"
Setelah membersihkan dahinya kini haikal dan marko pergi, Haikal tak membawa banyak barang-barang, sengaja ia lakukan agar ada alasan untuk ia kembali, marko dan haikal sudah pergi dari rumah Haikal, di tengah perjalanan marko memulai obrolan
"Ini mau kemana?" Tanya nya
"Kerumah bunda" jawab haikal
"Kuburan?" Tanya Marko kembali
"Bukan, bunda punya rumah sebelum nikah sama ayah" jelas Haikal
"Oh oke, lo apal jalannya kan?" Untuk sekian kali marko kembali bertanya
"Iya, ikutin yang aku omongin aja" Jawab Haikal
"Siap"kini haikal dan marko sudah berada di depan rumah mendiang sang ibu dahulu, rumah yang cukup bagus ada 2 lantai di sana rumah yang minimalis, sederhana tapi indah
"Ini kan?" Tanya marko
"Iya, masuk ayo" ajak haikalhaloooo guysss, ejoy yaaa baca nya, makasihhh, jangan lupa di vote 💐💐💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKAL DAN SENYUMNYA
RandomKehidupan seorang pemuda yang berjuang untuk mendapatkan sedikit kebahagian, ntah itu akan berhasil atau tidak, yang penting sudah ia coba, tak hanya masalah keluarga, masalah yang ada di dalam tubuhnya, pergaulan nya dan juga masalah percintaan nya...