Kami mulai berjalan menuju markas baru kami. Lucy bersama Caspian diatas kuda, Peter dan Susan didepan, aku dan dan Edmund berjalan dibelakang. Edmund berjalan sambil merangkul ku.
" Look, how spoiled he is to Sheeka " ujar Susan kepada Edmund.
" You don't know how to feel. When you're kidnapped by a witch, and you think you're going to die soon. And suddenly a woman came and risked her life to save you " ketus Edmund kepada Susan.
Yang lain tertawa mendengarnya. " Aww.. my little brother " jawabku sambil memeluk nya dari samping.
Beberapa lama perjalanan. Aku berjalan bersama Peter, dia merangkul ku dan aku merangkul pinggang nya.
" I don't remember this way " ujar Lucy sambil melihat jalan yang kami lewati.
" That's the problem with girls, you can't carry a map in your heads " ucap Peter sambil tersenyum.
" That's because our heads have something in them " jawabku sambil mengetuk kepala Peter. Yang lain tertawa karna ku.
Beberapa menit perjalan kami mendengar ada suara banyak orang dari arah sungai. Peter mengaba-abakan kami untuk perlahan. Caspian dan Lucy turun dari kuda dan meninggalkan kudanya di sebuah pohon.
Kami mengendap kesebuah kayu besar yang bertumpuk. Ternyata disana pasukan Telmarine sedang membangun jembatan.
" Me and Sheeka passed this road before " ucap Caspian kepada Peter dan aku.
Saat kami sedang melihat mereka tiba-tiba datanglah seseorang dengan beberapa prajurit dibelakangnya sambil menaiki kuda." It's him " ujar Caspian sambil berbisik.
" Who? " tanyaku kepadanya. " My uncle, Lord Miraz " jawabnnya.
" Perhaps this wasn't the best way to come after all " ujar Susan kepada kami.
Peter mengaba-abakan kami untuk kembali ke tempat kuda Caspian tadi.
" Where is our fort located exactly? " tanya Peter kepada ku dan Caspian.
" Remember the location that we marked to build our castle? " tanya ku kepada mereka. Peter dan Edmund mengangguk sedangkan Lucy dan Susan menggeleng.
" Our fort is not far from there " jawabku sambil sedikit tertawa karna Lucy dan Susan lupa tempat itu.
" That's means it's one way to Shuddering woods, right? And the quickest way there is to cross at the river Rush- " ucap Peter lalu ucapan nya terpotong oleh Lucy
" Aslan? " ujar Lucy tiba-tiba dan menarik ku untuk mengikutinya
" Lucy! Don't run " ucapku kepadanya.
Kami sampai disebuah tebing tinggi yang dibawahnya terdapat air mengalir.
" It's Aslan over there! Don't you see him?! He's right ... " ucapan nya berhenti saat kembali menatap tempat dimana dia 'melihat' aslan.
" there... " lanjutnya sedih.
" Do you see him now? " tanya Susan kepada Lucy.
" I'm not crazy, he was there. He wanted us to follow him " Jawabnya ketus.
" Im sure there are any number of lions on this wood " jelas Peter dengan pelan kepada adiknya.
" I know Aslan when i see him " lanjut lucy.
" The last time i didn't believe Lucy, i ended up looking pretty stupid " ujar Edmund.
Aku tersenyum dan menatap Lucy " So where exactly did you see Aslan? " aku memberikan tangan ku kepada Lucy agar dia menunjukan tempat dimana dia melihatnya.
Lucy mengenggam ku dan berjalan bersama ku.
" It was right over... Aaaa " Lucy dan aku terjatuh dari tempat kami berada. Ternyata kami tidak jatuh terlalu tinggi.
" Lucy! Sheeka! " teriak Peter dan yang lainnya
" Here... " lanjut Lucy. " We're fine! " teriakku kepada mereka. Aku membantu Lucy untuk bangun.
Caspian melompat kearah ku dan Lucy.
" You alright? " tanya nya kepada ku. Aku mengangguk dan tersenyum.
Peter POV's
Saat aku hendak melompat ke arah Sheeka dan Lucy, Caspian terlebih dahulu melompat kearah mereka.
" You alright? " tanya Caspian kepada Sheeka. Sheeka tersenyum kepadanya.
Aku hanya terdiam melihatnya dan langsung turun dari tebing itu.
Aku melihat Caspian membantu Sheeka melewati bebatuan untuk menyebrangi sungai ini.
" It's getting dark, we should find a place to rest tonight " ucapku kepada yang lain.
Yang lain setuju kepada ku. Kami menemukan tempat yang nyaman dan membuat api unggun disana. Lucy, Susan, Edmund dan Caspian langsung tertidur." So, why have you been so angry lately? " kata Sheeka kepada ku sambil bersandar kepada ku. Aku menatapnya " Susan told me " lanjut nya.
" I don't know, maybe because i can't accept the situation, when we suddenly go back to being a kids " jawabku kepadanya.
" That's it? " tanya Sheeka kepadaku. Aku menghela nafas ku
" And... Because i haven't seen my stubborn sister in a long... time " jawabku sambil menghadapkan wajah Sheeka kearah ku dan menggenggam pipinya.
" So you have accepted me as your sister, huh? " tanya Sheeka jahil.
" If you want me to think of you more than a little sister, that's fine too.." jawabku kepadanya sambil tertawa.
Sheeka mendorong mukaku dengan tangannya dan menyuruhku tertidur.
" Alright, now sleep " ucapnya. Dia membentangkan tangan kiri ku dan dia meletakan pala nya di lengan ku.
" Good night brother " lanjut nya dan tertidur.
Aku hanya bisa menatap dia dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narnia: We Are Back | Kings and Queens of Old
Fantasy[Indo-Eng][Series 2] Setelah tiga tahun Sheeka berpisah dengan Pevensie's dan kembali dari Narnia. Ia menjalani hidup seperti biasa. Hingga suatu ketika ia ditarik masuk kembali ke Narnia dan bertemu dengan seorang pangeran yang bernama Prince Caspi...