7

408 44 0
                                    

Lucy POV's

" I've never seen Sheeka that angry and that serious " ucap ku kepada Susan dan Edmund.

" Actually there both was right. The different is that Peter moved quickly but doesn't think about the future consequences. As for Sheeka, she moves slowly but thinks about the future consequences " jelas Edmund

" Maybe there will be a cold war after this " ujar Susan sambil tertawa.

" Sheeka must have thought that we would fail. And she doesn't want Peter to be blamed if any troops died because of his decisions." Lanjut Edmund sambil memakai armornya.

Sheeka POV's

Aku sedang bersiap dengan armor ku berwarna hitam dengan elemen coklat dengan gauntlet berwarna silver. Aku menguncir ponytail rambut ku. Tidak, aku tidak menggunakan armor perang. Ini armor khusus untuk misi kecil.

" Ready to go? " tanya Caspian kepada ku. " Yap! " balasku sambil masih berusaha memasang armor ku dibagian punggung ku.

" May i? " tawar Caspian kepada ku. Aku mengangguk. Caspian membantu ku memasang armor ku.

" Thank you... " ucap ku sambil menghadap Caspian.

" My pleasure " jawab Caspian. Saat Caspian hendak berbalik untuk pergi, Peter ada di pintu dan menghampiri ku. Caspian sedikit terkejut dan lanjut berjalan keluar.

" You don't need to join this mission you know " ujar Peter kepada ku sambil melihat Caspian pergi.

" The High Queen must always be on The High King side. No matter what decisions he makes " jawab ku sambil mengambil sling ku dan pergi keluar ruangan.

" Sheeka... " Lucy menghampiri ku. " You alright? " lanjutnya

" I'm fine Lu, there's nothing to worry about " jawabku sambil memeggang kedua pipinya.

" Are you sure? " tanya nya lagi. " One hundred percent sure " lanjut ku sambil tersenyum.

" Be careful, okay " ujar Lucy kepada ku. " I will " jawabku. Lucy memelukku dan aku membalasnya.

" Ready sister? " ucap Edmund kepada ku.

" Let's go " jawabku.

----------------

Edmund terbang dengan seekor gryphon terlebih dahulu untuk mengecek keadaan kastil. Beberapa lama kemudian Edmund memberikan sinyal dengan menggunakan senter miliknya.

Ini saat nya aku, Peter, Susan dan Caspian masuk ke kastil. Kami terbang denga masing-masing gryphon.

Reepicheep dan pasukan tikus nya sudah menyelinap lebih dulu dan menunggu Trumpkin datang untuk memutar tuas jembatan.

Kami turun di sebuah atap, Peter dan Caspian melumpuhkan 2 pasukan dengan tenang.

Aku dan Susan sudah bersiap dengan sling dan panah kami. Kami akan masuk melalui sebuah kamar, kamar itu adalah milik profesor nya Caspian.

Kami turun menggunakan seutas tali dimulai dari Caspian, Peter, aku, lalu Susan.

Peter membantu ku masuk keruangan. Lalu aku membantu Susan.

" Professor? " panggil Caspian. Caspian mengambil kacamata milik profesor nya.

" I have to find him " ucap Caspian sambil menatap kacamata milik profesor nya

" You don't have time you need to get the gate open " ujar Peter.

" You wouldn't be here without him and neither would i " balas Caspian.

" I'll go with him " ucap ku singkat. " No! " tegas Peter.

" I'll make sure we get to the gate in time " ujar ku.

Peter melihat kearah Susan " You and i can deal with Miraz " ucap Susan. Peter mengangguk pasrah.

Aku dan Caspian pun pergi mencari profesor nya.

" Where do you think he is now? " tanya ku kepadanya sambil berbisik

" At best he's in prison, at worst he's in a graveyard " balas Caspian kepadaku.

" You mean... " ucapku perlahan " Dead " jawab Caspian.

Kami berjalan menuju penjara. Ternyata profesor ada disana. Ada 2 penjaga disana dan salah satu nya memegang kunci.

" I'm left, you right " ucapku pada Caspian sambil berbisik.

" Now... " lanjutku

Aku mengendap perlahan lalu menyikut tengkuk penjaga itu hingga pingsan. Caspian mengambil kunci nya dan membuka penjara tersebut.

Aku menunggu didepan untuk berjaga-jaga tapi aku masih bisa mendengar percakapan mereka.

" Profesor... Five more minutes? " ucapnya sambil membuka borgol profesor dan profesor sedang tertidur.

" What are you doing here? I didn't help you escape just so you could break back in. You have to go back before Miraz learns you're here " ujarnya kepada Caspian.

" He's going to learn soon enough. We are giving him your cell " jawab Caspian.

" Don't underastimate Miraz as your father did " ucap profesor.

" What are you talking about? " ujar Caspian.

" Caspian we have to go! " perintah ku kepada Caspian sambil berbisik.

" i'm sorry... " lanjut profesor.

Caspian berlari entah kemana. " Caspian... " aku memanggil nya sambil berbisik.

Kami memasuki sebuah kamar ternyata itu kamar milik Miraz dan istrinya. Caspian mengeluarkan pedang nya dan mengarahkan nya di leher Miraz. Miraz akhirnya terbangun dari tidurnya.

Peter POV's

Aku dan Susan sedang mencari keberadaan Miraz

" I don't believe him " ucapku kepada Susan.

" Who? Caspian? He definitely knows what he's doing, Sheeka with him " jawab Susan kepadaku.

" I mean, i can't believe he can protect Sheeka " ujarku kepadanya.

" Sheeka can take care of herself... " jawab Susan kepadaku.

Kami sampai didepan sebuah pintu, aku memberi kode kepada Susan untuk mempersiapkan panahnya sedangkan aku membuka pintunya. Aku mengeluarkan pedang ku lalu membuka pintunya.

Saat kami membuka pintu hanya ada sesosok anak bayi di dalam kasur bayi.

" Where did that come from? " tanya ku kepada Susan

" Mum never had that talk with you? " jawab Susan.

Lalu kami mendengar suara ribut dari satu ruangan kami menghampiri ruangan tersebut.

" I don't want to do this... " terdengar suara dari dalam.

Narnia: We Are Back | Kings and Queens of Old Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang