My Little Fox

227 75 10
                                    

Chapter 8





Chapter 8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu...! Ibu ku mohon jangan tinggalkan aku! Jangan mati bu, jangan!" Eun Woo menatap tubuh ibunya yang sudah terkulai lemah, memejam tidak berdaya kemudian angin bertiup rindang mengibarkan setiap helai rambut bewarna putih milik ibunya itu. Eun Woo mendekati ibunya, duduk bersimpuh kemudian meratapi, menangis saat kedua tangannya menyentuh tubuh ibunya yang sudah sedingin es itu.

"Ibu... Aku harus bagaimana? Bagaimana caranya membawamu pulang dan keluar dari sini bu? Bagaiman-" Suara Eun Woo terhenti saat sepasang telinganya berdengung. Eun Woo pejamkan sepasang matanya walau air mata terus teruarai dan dia tidak ingin repot-repot untuk menyekanya. Eun Woo lebih memilih untuk memokuskan sepasang telinganya agar bisa lebih mendengar sesuatu yang sebenarnya berjarak jauh darinya itu.

"Aku rasa para penyelusup dari gunung Es Xia itu sudah mati jadi dia tidak akan pernah bisa keluar dari gunung Xu ini!"

"Tidak, tidak! Aku yakin salah satunya masih hidup."

"Kalaupun salah satunya hidup, dia tidak akan bisa keluar dan hidup a di gunung Xu! Pada akhirnya, selain yang lahir dan punya keturunan kental dari gunung Xu tidak akan pernah bisa bertahan hidup lama di dalam gunung Xu kalaupun mereka sudah berhasil menerobos masuk ke sini."

"Tapi kita tetap harus mencarinya, membunuhnya!"

"Benar! Ayo kita cari penyusup itu lalu membunuhnya!"

Eun Woo membuka sepasang matanya. Kepalanya segera menoleh ke kanan dan ke kiri dengan ekspresi wajah yang ketara sekali sedang panik. Kemudian dia kembali menatap wajah cantik ibunya yang memejam itu, kepalanya segera menggeleng.

Tidak bisa! Ibunya harus Eun Woo bawa pulang ke gunung Es Xia. Setidaknya, walau ibunya sudah menjadi mayat, mereka berdua harus kembali. 

"Ibu, bertahanlah! Aku akan menemukan cara agar kita berdua bisa kem-" Lagi, ucapannya seketika terhenti saat Eun Woo sadar kalau angin yang sedari tadi berhembus itu ternyata bukanlah angin biasa. Angin itu membuat tubuh ibunya lama-kelamaan meleleh, menjadi abu seolah angin itu adalah larva yang langsung bisa membuat mayat menjadi abu jika terkena sedikit saja cipratannya.

"Tidak, tidak!" Kepala Eun Woo menggeleng semakin kuat karena hanya diam saja mengamati mayat ibunya yang lama kelamaan musnah, hilang menjadi abu lalu terbang tertiup oleh angin sialan itu. 

Eun Woo berdiri, meloncat-loncat berusaha untuk menangkap setiap abu dari mayat ibunya tapi tetap saja sekuat apapun dia mencoba untuk meraihnya Eun Woo tidak bisa mendapatkannya. Dia jatuh, lemah, tidak berdaya dan merasa kesal.

"Seharusnya kita tidak pernah mau masuk ke sini bu!" Eun Woo bangun, duduk bersimpuh lalu air mata kembali meniti jatuh dengan derasnya. Kedua tangannya mengepal diatas setiap pahanya lalu dia memejamkan sepasang matanya. Bukan  karena igin fokus menangis tapi karena Eun Woo rasa dia lebih memilih untuk menyerah. Sepasang telingannya memberitahunya kalau sesuatu tengah berjalan mendekatinya dan kalau memang yang mendekatinya ini ingin membunuhnya maka bunuh saja dirinya!

The Story About  the Eight Tails FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang