Chapter 16
Taehyung mengernyitkan dahinya kemudian dia memperbesar foto-foto yang dikirimkan Sooyoung tiga jam yang lalu itu. Sebenarnya Taehyung bisa saja langsung membuka isi pesan yang masuk yang ternyata adalah kiriman foto-foto dari Sooyoung itu tapi dia malas. Bukan malas juga seharusnya kata yang tepat, tapi apa yah? Pokoknya Taehyung merasa kesal saja tiga jam yang lalu itu. Dia itukan sibuk, sangat malah. Lalu Taehyung juga harus menghadari banyak pertemuan yang lumayan penting, intinya dia harus banyak bekerja pada selasa hari ini agar perusahaannya (sebenarnya masih punya kakeknya) ini bisa semakin berkembang. Tapi lihat saja apa yang dilakukan Sooyoung coba?
Perempuan itu! SALAH! Siluman itu hanya bisa bermain-main, makan daging juga tidur saja. Enak sekali aktifitas hidupnya itu bukan? Pantas saja kalau dia betah tinggal di sini. Apalagi setelah kejadian dimana Taehyung memeluk Sooyoung empat malam yang lalu, memperbolehkan Sooyoung untuk terus berada dalam pelukannya itu semalaman karena Taehyung bilang dia harus saling membantu dan pada akhirnya Sooyoung terus tersenyum konyol hingga menjadi semakin merepotkan dan menyebalkan bagi Taehyung.
Dan lihat saja foto yang baru saja dikirimkan Sooyoung untuk Taehyung ini? Bukankan sudah tampak jelas kalau Sooyoung sedang bersenang-senang di tepian pantai?
Oke, tepian pantai!
Jadi apa salahnya? Sooyoung kan bisa berlari atau meloncat-loncat hingga ke pantai manapun yang dia inginkan jadi kenapa juga Taehyung harus punya pikiran kalau Sooyoung sedang bersama temannya yang masih dirahasiakannya itu darinya saat ini? Mereka sedang bermain, bersenang-senang bersama dan temannya si Sooyoung itu sedang merasa sangat bahagia karena mungkin saja dia pikir dia sedang berkencan dengan perempuan paling cantik disana. Atau bahkan mereka sedang menikmati makan siang romantis seperti di tv yang sering Sooyoung saksikan akhir-akhir ini setiap malamnya?
Memangnya Taehyung harus peduli?
Kan tidak!
Taehyung menggeser sesuatu pada layar ponselnya kemudian dia mendekatkan ponsel itu pada telinga kirinya. Dia harus menunggu beberapa detik sebelum suara yang sudah sering dia dengar berminggu-minggu ini masuk ke telinganya itu lalu dengan cepat dia memotongnya dan berkata. "Kenapa?"
Bisa dibayangkan wajah bingungnya Sooyoung setelah mendengar pertanyaan Taehyung barusan. Bukankah Taehyung yang menghubungi Sooyoung lebih dulu, dan kenapa justru Taehyung yang bertanya: "kenapa" seakan-akan Sooyoung yang sudah lebih dulu menghubungi lelaki itu? Aneh sekalikan?
Taehyung berdecak lalu kembali membuka suaranya sebelum Sooyoung memberi komentar. "Sedang berada dimana dirimu?"
Taehyung bisa membayangkan ekspresi Sooyoung yang pasti sedang mengerucutkan bibirnya, menggemaskan sebelum dia mendenger Sooyoung menjawab. "Aku di..." Ada jeda yang membuat Taehyung semakin sebal (Sungguh, kenapa Taehyung terus-terusan sebal atau kesal pada Sooyoung yah? Ckckckck). Baru kemudian Sooyoung melanjutkan. "Temanku juga tidak tahu ini di mana. Tapi aku akan bertanya pada ibunya, jadi aku akan menghubungimu nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About the Eight Tails Fox
FantasíaPada zaman dahulu kala, hiduplah seorang, oh bukan! Dia bukan orang, melainkan siluman! Tapi, siluman itu termasuk sejenis orang atau bukan yah? Sudahlah, lupakan soal itu! Pokoknya, dahulu (saat Taehyung masih kecil) kakeknya yang sangat kolot itu...