08🏳️‍🌈

4.8K 304 12
                                    

✨HAPPY READING✨
.
.
.

BRRAAAKH

PRAAAGGG

Pecahan kaca berbunyi nyaring di ruangan besar itu. disana bnyak karyawan" yang menunduk takut tidak berani menatap ke dua manusia yang sedang menatap mereka marah,lebih 100 karyawan saat ini berada di ruangan itu.

Oliv terlihat marah besar,bahkan ia memecahkan lemari kaca yang berisikan beberapa piala penghargaan milik perusahaannya,sedang kan biga hanya diam dengan auranya yang sa
L gat menyeramkan,memilih menyimak agar dia juga tidak terkena amukan macan betina yang saat ini siap menerkam mangsanya kapan saja.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN HAAAH"suara Oliv menggelegar di dalam ruangan itu,tidak ada yang berani menjawab termasuk orang kepercayaannya yang bekerja di Jepang,semuanya hanya menunduk kecuali Frank dan biga.

"APA KALIAN SUDAH BOSAN BEKERJA DENGAN SAYA"

"JAWAAB"
Bentaknya,bian perlahan menegakkan kepalanya,matanya tertuju ke arah Oliv,terlihat wajah cantik itu terlihat menjadi merah.

"Nyonya,maaf kan saya"ujarnya lalu kembali menunduk.oliv menoleh ia bejalan menghampiri bian.

PLAAKK

suara tamparan begitu jelas terdengar,bian tertoleh ke samping,karena tamparan Oliv sangat keras,namun ia hanya diam saja dan bahkan lebih menundukkan kepalanya tidak berani menatap sang atasan,begitupun semua orang yang ada di sana,beberapa perempuan disana ada yang sudah menangis,karena takut.

"Apa dengan anda meminta maaf semuanya akan kembali normal?"tanya dingin. Bian hanya diam takut jika dia menjawab akan salah lagi.

"JAWAB BRENGSEK"Oliv kembali ingin melayangkan tangannya,namun terlihat ada yang menahan tangan itu,Oliv menoleh disana terlihat biga menahan tangannya,

"Sudah"ujarnya pelan,lalu menurunkan tangan Oliv,dan dia hanya menurut.

"Ini bukan kesalahannya,dia sudah melakukan yang terbaik,tidak selalu semua yang nona inginkan berjalan dengan lancar"
Biga kembali bersuara,namun tanpa melihat Oliv dia sedang menatap seseorang yang sedari tadi hanya diam di belakang sana.

"Saya kecewa bian"ujarnya dan kembali berjalan ke depan dimana tempatnya di atas mimbar. Sedangkan bian hanya menunduk,dia terleder sehingga menyebabkan masalah ini.

"Apa saya terlalu membebaskan kalian,sehingga kalian semena mena dengan sebuah pekerjaan"Oliv kembali berbicara melalu mic di atas sana.

"Kalian pikir perusahaan ini masih berdiri itu karena apa?"

"Hah"

"saya sengaja tetap mendirikan cabang di sini agar kalian bisa bekerja dan hidup berguna untuk keluarga kalian"Oliv menatap mereka satu persatu.

"Apa saya kurang baik?"tanyanya,namun tak ada satupun dari mereka yang menjawab.

"JAWAB"Bentaknya lagi

"JIKA SAYA TIDAK MEMIKIRKAN KALIAN MUNGKIN PERUSAHAAN INI SUDAH LAMA SAYA JUAL"teriaknya,dan itu berhasil membuat semua karyawan disana bertambah merasa bersalah.

"ATAU KALAIAN MEMANG INGIN BERHENTI UNTUK BEKERJA"semuanya menggeleng cepat.

"HAAH"bentaknya.dan itu membuat mereka kembali tidak berkutik.

"Maafkan kami nyonya,satu Minggu ini kami berusaha mencari dalang dari ini semua tapi kami tidak menemukannya"Oliv menoleh saat mendengar salah satu dari perempuan di hadapannya,dia terlihat sudah menangis terlihat airmatanya sudah turun ke pipinya.

Oliv terkekeh

"BAGAIMAN KALIAN BISA MENCARINYA SECARA BERSAMA, SEDANGKAN DALANGNYA JUGA BAGIAN DARI KALIAN,"Perempuan tadi kembali menunduk,benar,dalangnya adalah karyawan disini secara dia pasti tau apa saja yang mereka lakukan,memang bodoh.

ABIGAILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang