✨KAPPY READING✨
Kini dua manusia sesama jenis itu tiba di di Mension,saling menggenggam tangan sembari tersenyum,keduanya merasa bahagia,karena saat ini mereka telah resmi menjadi sepasang kekasih.
Hari mulai sore,setelah dari danau,mereka langsung memutuskan untuk kembali ke Mension,dengan anggun biga dan Oliv memasuki Mension mewah itu,dan tampak beberapa maid serta bodyguard membungkuk saat di lewati mereka berdua.
"Hmm aku mau membersihkan tubuh ku dulu,begitupun diri mu nona"ujarnya.
"Lebih seru,kalau kita mandi bersama bagaimana"dengan genitnya Oliv mengedipkan mata kirinya.
"Jangan memulainya nona"ujarnya sembari berjalan ke arah kamarnya,lalu memasuki kamar tersebut,sedangkan Oliv,hanya terkikik geli,melihat respon biga yang menurutnya lucu.
"Dasar,malu malu kucing"ujarnya sembari menggeleng gelengkn kplanya,lalu ia juga menyusul masuk ke kamar miliknya.
Kni keduanya sama" membersihkan tubuh mereka,namun biga tampak terlihat sedikit kebingungan,melihat ia berdiri di bawah guyuran shower,sembari menutup mtanya,entah lah,jujur ia juga masih ragu dengan keputusan yang ia ambil,untuk menjadikan Oliv kekasihnya,namun di lain tempat ia juga tidak ingin Oliv dimiliki oleh siapapun.
Biga berfikir,bagaimana bundanya tau,abng nya ataupun keluarganya,mereka pasti kecewa dengan keputusan biga,tapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya,bagaimana ia harus memilih,mengecewakan keluarganya,atau membiarkan Oliv dimiliki oleh orang lain.
"Huuuuh"ia menghela nafas untuk meredakan dirinya,bagaimana pun ia sudah menjadikan Oliv kekasihnya,dan dia harus bertanggung jawab atas itu,apapun resikonya.
Ia menyelesaikan mandinya,dengan handuk yang masih melilit tubuhnya ia keluar dari kamar mandi.
"Lama sekali kamu di dalam"gerutunya.Betapa terkejutnya ia,melihat keberadaan Oliv yang sudah berada di depan pintu kamar mandi miliknya.
"Nona membuat saya kaget,saya hanya menikmati air shower di dalam"ujarnya sambil berjalan ke arah lemari pakaian miliknya,namun sebelum ia menjangkau lemari tsbut Oliv sudah menahan tangannya.
"Why?"ujarnya.
"Biar aku yg memilihkan pakaianya untumu"ujarnya,lalu membuka lemari milik biga.
Dengan pasrah biga hanya menurut,lalu ia berjalan ke arah ranjang ,dan mendudukinya,sedangkan Oliv tampak berfikir yang mana baju yang harus ia pilihkan.
"Hmm yang ini saja"ujarnya sembari berjalan ke arah biga,dapat ia lihat pakaian yang di pilihkan Oliv tidak buruk malam ini.
"Apa kita akan keluar malam ini?"tanyanya,soalnya pakaian yg di pilih bukan pakaian tidur namun pakaian untuk pergi keluar.
"Hmm,karna ini hari jadian kita,aku ingin malam ini kita ngedate,aku sudah menyewa tempatnya"ujarnya,lalu meletakkan pakaian itu di ranjang.
"Baiklah,aku akan memakai pakaian dahulu"biga akan beranjak dari duduknya,namun Oliv menahan pergerakannya.
"Apalagi nona?"tanyanya memelas.
"Ssssstt"Oliv meletakan telunjuknya di bibir biga,biga menghela nafasnya lalu membiarkn Oliv melakukan apa yang ia mau.
Ia membuka tali handuk yang di gunakan biga untuk menutupi tubuhnya,lalu memperlihatkan tubuh biga yang hanya di balut celana dalam dan tanktop yang menutupi bagian dadanya,namun Oliv juga dapat melihat beberapa bagian bekas luka di perut biga,bekas luka yang selama dua tahun ini yang ia dapat untuk menjaga dirinya dari musuh.
Perlahan Oliv mengarahkan tangannya ke perut biga yang terdapat bekas luka yang sedikit panjang,mengusapnya pelan.
"Kenapa aku tidak tau kalau lukanya seperti ini,pasti dulu ini sangat sakit"ujarnya masih mengelus bekas luka tersebut,biga yang merasakannya hanya dapat memejamkan matanya,elisan tangan Oliv sangat membuatnya nyaman.
"Sedalam dan sepanjang apapun luka yang saya dapat,saya tidak peduli nona,jika anda aman, saya tidak akan merasakan apapun"ia menahan tangan Oliv,lalu mengarahkannya ke bagian lain.
Oliv dapat melihat,bekas luka yang saat ini ia sentuh,bekas tembakan yang biga dapat,satu tahun yang lalu,saat menyelamatkannya dari orang yang akan menembakan peluru itu ke arahnya,namun dengan gesitnya biga dengan cepat menghalangi namun naas nya ia yang tertembak.
"Seorang pengawal,harus melakukan apapun agar tuannya tetap aman,meskipun nyawa taruhannya"Oliv menatap mata biga dengan penuh kasih,betapa beruntungnya ia memiliki biga didalam hidupnya.
"Terimakasih sudah hadir,aku mencintaimu"biga dapat merasakan hangatnya pelukan Oliv saat ini,ia tersenyum,lalu membalas pelukan Oliv.
"Selama saya masih hidup,dan masih berada di sisi nona,apapun akan saya lakukan agar nona tetap aman,bagi saya anda adalah orang yang harus saya jaga dan bahagiakan"gumam nya pelan,lalu perlahan ia menjauhkan tubuhnya dari Oliv.
Oliv mengusap rahang tegas milik biga,lalu perlahan ia mengecup leher biga dengan lembut,biga kembali memejamkan matanya,entah kenapa setiap kali Oliv menyentuh tubuhnya seakan ia sangat menikmatinya.
"Sampai kapan kita begini,kata nona kita akan ngedate"Oliv terkekeh,lalu berdiri dari pangkuan biga.
Biga memakai celananya,celana panjang hitam,lalu kemudian Oliv memakaikan baju kemeja bewarna putih polos,dengan lengan yang ia lipat ke atas,lalu kancing atas yang ia biarkan terbuka,lalu memasukan bagian bawahnya ke dalam celana.
"Perfek"Oliv bangga dengan hasilnya,lalu tak lupa ia menyisir rambut biga,u setelahnya ia sedikit mengacak rambut biga.
"Apa kita akan tauran"dengan polosnya biga bertanya,namun jawaban Oliv hanya menaikan sebelah alisnya.
"Saya terlihat seperti orang yang akan tauran,acak acakan sekali"ujarnya sembari melihat dirinya dari pantulan kaca.
"Syang,aku lebih suka melihat mu seperti ini,sangat tampan dan seksi"lalu dengan kilas ia mengecup bibir biga,membuat yang empu terkejut,namun tak urung ia juga tersenyum.
"Nakal sekali"lalu ia menyemprot kan parfum ke tubuhnya.
"Kan aku sudah bilang sayang,jika aku tidak nakal,mungkin sekarang aku belum bisa mendapatkan mu"ujarnya,santai namun kembali mengcup bibir biga.
"Hm ya ya yaa,Nona sangat nakal sampai aku tidak tahan dnganmu"tanpa di duga biga melumat bibir Oliv,mereka sangat menikmati cumbuan yang mereka lakukan,
Cukup
"Sudah,aku belum mengganti pakaianku"Oliv mengakhiri,lalu ia mau beranjak dari pelukan biga.
"Sayng lepaskan aku"pasalnya biga tidak mau melepaskan dirinya.
"Siapa yang mulai hmm"biga mengecup semua bagian yang ada di wajah Oliv,dan di akhiri kecupan singkat di bibir.
"Hihihi yaudah aku ganti baju dulu,nanti kita malah gak jadi ngedatnya"bigapun melepaskan pelukannya.
"Yasudah saya akan menunggu nona di bawah"ia mengambil dompet,setelah melihat Oliv masuk kedalam kamar miliknya,ia pun mulai jalan turun ke bawah.
"Untuk sekarang,aku akan mempertahankan mu nona,tidak ada yang boleh menyentuhmu selain diriku"batinnya,lalu setelahnya ia duduk di ruang tamu untuk menunggu nona dan sekaligus kekasihnya tersebut.
Aku up loh iniii hihihihi
Masih ada yang nungguin cerita ini lanjut gak yaaaa......
Sorry bnget yaa buat yg nunggu ceritanya,tapi aku malah gak up up......Aku udah janji bakal tamatin cerita ini kan,tapi emang prosesnya aj yang lamaaa
Terimakasih buat kalian yang masih setia nungguin ceritanyaaa
See youu all
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIGAIL
Literatura KobiecaAbigail Aldrich Finley,wanita dingin yang memiliki paras seperti laki laki,terlihat tampan jika tidak mengetahui kalau dia seorang perempuan,berumur 18 tahun yang memiliki kemampuan bela diri yang kuat dan bisa meretas apapun yang dia inginkan,namun...