13🏳️‍🌈

4.2K 263 7
                                    

✨HAPPY READING✨

Pagi seperti biasanya,Oliv dan biga sarapan terlebih dahulu sebelum kekantor, suasana tanpak hening,biga sesekali melirik ke arah Oliv yang tengah fokus menyantap makanannya. Ia berusaha terlihat biasa saja,meskipun kini hatinya sedang grasak grusuk tidak tenang dengan sifat Oliv padanya sekarang.

"Biga"biga yang di panggil langsung menoleh.

"Iya nona"biga menatap mata biru itu sangat dalam,ia sangat merindukan tatapan teduh itu padanya.

"Aku akan menggunakan sopir lain untuk mgantarku ke kantor"biga merasa bingung,ada apa pikirnya.

"Jangan memikirkan yang tidak tidak,aku mau kamu pergi ke yb labels,tolong mintakan berkas yang semalam tidak jadi di antarkn nya,saya memerlukan berkas itu nanti siang"biga yang mengerti pun merasa tenang,ia pikir ia akan di pecat,karna pasalnya ia tidak pernah tidak mengantarkan Oliv.

"Baiklah nona,saya akan mengambilnya"Oliv hanya mengangguk,kemudian ia menyelesaikan makannya.

"Kalau begitu saya pergi dulu,tlong sedikit cepat yaa,aku juga harus memeriksanya terlebih dahulu"ia bangkit,merapikan pakaiannya,lalu Oliv kembali menoleh ke arah biga,ia merindukan wanita itu,tapi pekerjaanya sangat menumpuk saat ini.

"Baiklah nona"Oliv mengangguk lalu dengan anggun ia keluar dari ruang makan menuju pintu utama dari mension ini.

"Apa ia sesibuk itu"biga menggerutu pelan,agar maid di dekatnya itu tidak mendengarnya.

Setelah menyelesaikan sarapannya,ia langsung bangkit,berjalan menuju pintu utama,agar ia bisa cepat menyelesaikan tugas yang di berikan Oliv padanya,memasuki mobil dengan cepat lalu pergi dari kediaman Oliv. Ia mengemudi dengan kecepatan yang sedang,karena perusahaan yb Labels tidak terlalu jauh dari mension Oliv. Beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya biga sampai di perusahaan yb Labels,dengan sedikit tergesa ia pergi masuk ke dalam perusahaan itu.

"Permisi nona,apa tuan zean ada di dalam"dengan sopan biga bertanya kepada manejer di kantor itu.

"Ada tuan,anda dengan siapa yaa"wanita itu bertanya.

"Saya Abigail, asisten pribadi dari perusahaan Arsenio nona"sedikit terkejut wanita itu,menundukkan badannya,ia tidak tau orang di depannya ini adalah pekerja di perusahaan terbesar di dunia ini.

"Maaf tuan,mari saya antar ke ruangan mr zean"ujarnya sopan.

"Tidak perlu meminta maaf nona"biga memperhatikan wanita di depannya ini dari bawah sampai atas,cukup cantik batinnya,namun ia secara cepat menggelengkan kepalanya pelan,mengalihkan pikirannya yang tidak baik itu.

"Mari tuan"wanita itu berjalan terlebih dahulu,biga melihat ia di arahkan menuju lift,mengikuti arahan yang di berikan wanita itu,sampai ke ruangan zean.

"Ini ruangannya tuan"wanita itu menekan tombol di samping pintu ruangan itu,lalu dengan otomatis pintu itu terbuka,memperlihatkan langsung ruangan mewah itu.

"Mari masuk tuan"ajakannya,dengan patuh biga masuk mengikuti wanita itu,sampai akhirnya ia melihat laki laki di meja kebesaran ruangan ini tengah sibuk pada komputernya.

"Mr zean,tuan biga dari perusahaan Arsenio ingin bertemu dengan anda"laki laki yang tengah sibuk itu menoleh,lalu mengangguk kepalanya,kemudian wanita itu menundukkan badannya dan kemudian pergi dari ruangan milik atasannya trsbut.

"Terimakasih"wanita itu tanpak berhenti,lalu tersenyum ramah,dan pastinya biga membalas senyuman itu,meski hanya senyuman tipis.

"Maafkan saya biga,kamu harus repot ke sini"biga yang mendengar itu,hanya mengangguk,lalu dengan santainya ia duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu.

ABIGAILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang