07🏳️‍🌈

4.8K 335 7
                                    

✨ HAPPY READING✨

Kini Oliv,biga dan Frank telah tiba di Jepang,suasana sangat canggung setelah apa yang terjadi kemarin,dimana frank memergoki Oliv dan biga tengah bermesraan lebih tepatnya Oliv yang memaksa.

"Saya ingin dua kamar"ucap Oliv kepada manejer hotel, ko,Frank dan biga saling menoleh,kenapa hanya dua kamar mereka bertiga tidak mungkinkan sang nona sedang mencoba hal baru untuk hidup hemat pikir mereka.

"Mengapa hanya dua kamar nona"tanya biga spontan.oliv yang mendengar menoleh ke belakang,menatap biga yang sedang menatapnya datar,Oliv tersenyum.

"Kamu denganku satu kamar"biga menggeram,apalagi yang di rencanakan Oliv kali ini untuknya.

"Saya tidak setuju"suara dingin itu berhasil membuat Frank yang ada di sampingnya sedikit merinding,dia tidak berani ikut campur lebih baik menjadi pendengar saja batinnya.

"Aku tidak minta persetujuanmu tuan"balasnya tegas.

"Saya akan tidur dengan Frank"putus biga,Frank yang ada di sana membelalakkan matanya,kenapa dia di bawa" padahal sedari tadi dia hanya diam saja pikirnya.

"Benarkah"Oliv kembali menoleh setelah melakukan transaksi dengan manejer hotel tsbut.sedangkan biga ia hanya mengangguk singkat dengan mata tajamnya mengarah ke Oliv namun bukan apa" bagi Oliv.

"Sihlakan"ujarnya dan mulai mengikuti petugas yang mengantar mereka ke kamar hotel,sebelum benar benar pergi"jika tidak masalah, kalau aku memecatnya"tunjuknya pada Frank setelahnya dia benar" pergi dan mengikuti arahan dari sang petugas,

Sedangkan biga,hanya dapat menahan emosi,dia menutup matanya,mencoba untuk menenangkan diri,setelahnya dia menatap Frank yang tengah menunduk mungkin ia takut kalau nanti ia benar" di pecat.

"Tenang,itu tidak akan terjadi"lalu berlalu mengikuti Oliv dan petugas tadi begitupun Frank yang sudah tenang,kalau ia di pecat mau makan apa dia nanti pikirnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menemukan kamarnya,Oliv langsung masuk,rasanya dia ingin cepat" beristirahat,setelah masuk melihat kasur yang masih bersih Oliv mengurungkan niatnya untuk langsung berbaring,lebih baik dia membersihkan dirinya terlebih dahulu,agar lebih segar,memilih masuk ke bilik kamar mandi lalu memulai ritual mandinya.

Biga sendiri baru sampai di kamar dirinya dan juga Oliv,tadi dia sedikit kesulitan dikarenakan tertinggal oleh Oliv yang menaiki lift untungnya petugas tadi mau mengantarnya kembali,dan Frank pun telah masuk ke kamarnya bertepatan di depan kamar Oliv dan juga biga.

Sebelum masuk,biga mencoba menenangkan dirinya terlebih dahulu,bagaimanapun dia adalah manusia biasa yang memiliki kegugupan,dia harus tetap tenang untuk menghadapi perbuatan Oliv nantinya.dirasa cukup untuk menenangkan diri biga mencoba membuka pintu itu secara perlahan.

"Tidak di kunci"batinya

Memilih masuk dan menutup kembali pintu kamar tsbut tidak lupa menguncinya,agar tidak terjadi hal" buruk nantinya,bejalan kedepan karena kamar itu tidak berhadapan langsung dengan pintu tetapi ada tembok yang menghalanginya entahlah dia tidak mengerti.

Setelah sampai di ujung pembatas,biga melihat ruangan itu kosong,melangkah maju dan dia dapat mendengar percikan dari bilik kamar mandi,mungkin Oliv tengah mandi pikirnya,sembari menunggu Oliv selesai, biga memilih duduk di sofa besar yang ada di kamar itu.

Disisi lain Oliv tengah asik memberikan aroma" wewangian pada tubuhnya,dirasa telah terbalur semua dia memakai handuk,dan dipastikan handuk itu hanya dapat menutupi bagian dada dan juga sebatas pahanya,ini bukan akalannya untuk menggoda biga,namun memang handuk di hotel ini yang sangat kecil baginya,namun tak apa juga,mana tau ini bisa sedikit membantu rencananya,

ABIGAILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang