No Comment

22.5K 2.4K 56
                                    

Tio tersenyum begitu sampai didepan gerbang sekolah Renata. Hari ini, ia sengaja pulang cepat untuk menjemput anak gadisnya itu. Sejak gadis kecilnya mulai berubah, dirinya pun ingin melakukan hal yang sama agar bisa selalu bersama keluarganya dan menghabiskan waktu yang selama ini terbuang.

"Rena udah keluar?" Gumam Tio.

Mematikan mesin mobilnya, Tio bergegas turun. Ia berdiri didepan pintu mobil sambil memperhatikan satu persatu murid yang keluar dari gerbang sekolah.

Sedangkan Renata, ia berjalan keluar seperti robot sambil memanyunkan bibirnya. Mood nya sangat berantakan karena hari ini si Kadal Bunting selalu mencari masalah dengannya.

"Rena." Panggil Tio.

Mendengar itu, Renata melebarkan matanya. Ia tersenyum sumringah begitu melihat Tio ada disekolahnya.

"PAPA!!!" Teriak Renata.

Renata langsung berlari seperti anak kecil mendekati Tio. Ia memeluk tubuh laki-laki paruh baya itu tanpa perduli jika dirinya menjadi bahan tontonan para murid.

"Gak malu diliatin sama temen-temen kamu?" Tanya Tio.

"Enggak!" Jawab Renata.

"Kamu ngapain jalan kayak robot gitu?"

"Kesel, Pa."

"Kesel kenapa?"

"Ada Kadal Bunting gak tau diri disekolah."

Mendengar itu, Tio terkekeh. Ia mengelus puncak kepala anaknya dengan sayang dan mencolek hidungnya.

"Yuk, pulang." Ajak Tio.

"Papa gak kerja?" Tanya Renata.

"Papa pulang cepat, biar bisa jemput gadis kecil Papa."

Renata tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia melompat-lompat kegirangan tanpa melepaskan pelukannya.

"Yuk, Pa! Rena udah laper, mau makan nasi goreng buatan Papa!" Seru Renata.

"Mama udah masak loh dirumah." Jawab Tio.

"Gak mau ah! Mama masaknya ikan buaya!"

"Ada-ada aja kamu ini."

Tio tertawa mendengar perkataan anaknya. Ia berjalan dengan merangkul bahu Renata dan membuka pintu mobil agar putri kecilnya bisa masuk ke dalam. Lalu, ia bergegas berjalan masuk kedalam mobil menyusul gadis kecilnya.

Sementara Wilbert dan Reno, mereka sedari tadi memperhatikan Renata. Keduanya sempat terkejut melihat tingkah gadis itu yang seperti anak kecil begitu bertemu dengan Papa nya.

"Yakin itu, Renata?" Tanya Reno.

Wilbert mengangkat kedua bahunya tak tahu. Ia benar-benar terkejut karena baru melihat sisi lain dari gadis yang selalu mengejar-ngejarnya itu.

"Dia berbeda." Batin Wilbert.

Saat matanya melihat ke parkiran mobil, Wilbert tak sengaja melihat Araf yang juga memperhatikan Renata. Emosinya langsung naik tatkala matanya dan mata laki-laki itu bertemu setelah mobil yang dinaiki gadis itu pergi.

"Kenapa lo?" Tanya Reno.

Tak mendapatkan jawaban, Reno mengikuti arah pandang Wilbert. Ia mengerutkan keningnya karena merasa bingung dengan temannya ini.

"Lo ada masalah dengan Araf?" Tanya Reno.

"Enggak." Jawab Wilbert.

"Kalo enggak, ngapain lo liatin dia kayak gitu?"

"Siapa dia?"

"Siapa?"

"Araf."

"Yang lo liat. Idamannya kaum cewek sekolahan kita."

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang