Dokter Olaf

15.5K 1.9K 46
                                    

Elsa menggelengkan kepalanya melihat Araf yang mendatanginya. Ia menunjuk brankar UKS sebelum berbicara.

"Tidur. Kamu harus banyak istirahat." Ucap Elsa.

"Malas." Jawab Araf.

"Kamu harus istirahat. Akhir-akhir ini kamu kurang tidur."

"Malas."

"Tante suntik mati juga kamu lama-lama! Punya satu ponakan tapi ngeyelnya minta ampun!"

Araf tidak memperdulikan kekesalan Elsa. Ia menoleh ke samping agar tidak melihat raut wajah tantenya yang sangat menyebalkan versi dirinya.

"Tante galak." Ucap Araf.

"Apa kamu bilang?!" Kesal Elsa.

"Tante galak. Makanya gak nikah sampe sekarang."

"Suntik! Mana suntik!"

Elsa mencari suntik untuk menakut-nakuti Araf. Ia berdiri dan mendekati keponakannya itu. Lalu, ia menarik telinga kiri Araf yang tetap diam meskipun sedikit meringis. Namun, perhatian mereka berdua teralih saat mendengar sayup-sayup suara seorang dari luar

"Let it go."

Elsa mengernyitkan keningnya mendengar nyanyian itu. Ia melihat kearah jendela dan melihat sosok seorang gadis.

"Let it go."

Sudah hafal betul dengan pemilik suara itu, Araf mendengus. Ia menatap datar pintu UKS yang terbuka dan menampilkan Renata yang sedang bernyayi sambil menari.

"LET IT GO! LET IT GO!" Nyanyi Renata sambil berteriak.

Mendengar itu, Elsa menganga. Ia menatap aneh Renata yang dengan santainya bernyanyi sambil menari mendekati dirinya.

"Dokter Olaf." Panggil Renata.

"Nama saya Elsa, Renata!" Kesal Elsa.

"Olaf lebih cucok meong petok-petok embek mooo cicit cicit cuit."

"Ppfftt."

Araf menahan tawanya mendengar perkataan Renata. Ia langsung merubah raut wajahnya saat melihat tatapan tajam dari Elsa.

"Kamu sakit?" Tanya Elsa.

"Emang kalo ke UKS harus sakit dulu, Dokter?" Tanya Renata.

"Kalo kamu gak sakit, trus mau ngapain kamu kesini?"

"Mau boci dong!"

"Boci?"

"Bobok ciang!"

Renata tertawa terbahak-bahak setelah mengatakan itu. Ia melihat Araf yang menatapnya julid dan teralih saat melihat telinga laki-laki itu ditarik oleh Elsa.

"Telinganya nakal ya, Dok?" Tanya Renata sambil menunjuk telinga Araf.

Mendengar itu, Elsa melepaskan tangannya. Ia berjalan kembali ke kursinya tanpa memperdulikan dua anak remaja itu.

"Ppsstt! psstt!" Panggil Renata berbisik.

"Apa?" Tanya Araf.

"DO, Kenapa narik you punya telinga?"

"DO?"

"Iya, Dokter Olaf."

"Olaf?"

"Iya! Olaf!"

"Apa itu Olaf?"

"Hadeh!"

Renata menepuk keningnya mendengar pertanyaan Araf. Ia mengambil kertas diatas meja dan pulpen Elsa yang ada disana. Lalu, ia menggambar karakter Olaf dengan lihainya.

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang