mana bunda mana bunda
itu bunda bunda sayangmana bunda mana bunda
mana bunda bunda sayangRenata bernyanyi sambil berjoget di koridor sekolah. Ia mengibaskan rambutnya kebelakang dan sesekali melambaikan tangannya untuk menyapa murid laki-laki yang menyapanya duluan.
"Gara-gara transportasi, jadi gak bisa liat live nya Bunda gue lagi!" Kesal Renata.
Renata misuh-misuh sendiri sambul berjalan. Saking rindunya, ia mengikuti cara berjoget Bunda kesayangannya dengan berjalan bagaikan model dan menggoyangkan bahunya dengan penuh rasa percaya diri.
"Saking cintanya sama gue, lo jadi gila gini?" Sindir Wilbert.
Mendengar suara gaib, Renata mengentikan langkahnya. Ia berjalan mundur dan berhenti didepan laki-laki bersuara gaib itu.
"Gak usah kepedean!" Ketus Renata.
"Kalo gak gitu, apa namanya?" Balas Wilbert.
"Sibuk kali kau ya. Tergadai daleman kau rupanya kalo aku gak gangguin kau lagi?!"
"Lo-"
"Diam! Diam kau!"
Renata mengangkat jari telunjuknya dan menunjuk wajah Wilbert. Ia kembali menirukan Bunda idolanya dengan dagu terangkat keatas.
"Bandit kau ya! Memang bandit kau!" Ucap Renata.
Wilbert menatap aneh Renata. Sejak kapan gadis ini menjadi berani kepadanya.
"Lo-"
mana bunda mana bunda
itu bunda bunda sayangmana bunda mana bunda
mana bunda bunda sayangRenata kembali bernyanyi dan memotong perkataan Wilbert. Ia melanjutkan langkahnya meninggalkan laki-laki itu yang kini sudah menggeram ditempatnya.
Ku bukan dokter cinta
Ku bukan dukun cinta
Jangan kau tanya-tanya tentang cintaDiputusin pacarmu
Ditinggalin pacarmu
Jangan curhat denganku
No comment akuAirin tersenyum melihat Renata. Ia sengaja berhenti ketika mendengar gadis itu bernyayi. Lalu, ia mengernyitkan keningnya ketika melihat Wilbert berjalan mengejar langkah Renata dari belakang.
"Wilbert, kenapa?" Gumam Airin bertanya-tanya.
"Renata!" Teriak Wilbert.
"APA SIH KADAL BUNTING!!!" Teriak Renata ngegas.
"Lo gak usah pura-pura!"
"Pura-pura aposeh?!"
"Lo punya rencana apa?! Ngaku lo sama gue! Pasti lo punya rencana kan?!"
"Nging!"
Plak!
Renata menepuk nyamuk hasil dari suaranya. Ia berpura-pura berhasil menepuk nyamuk dan mengusap kasar wajah Wilbert.
"Kepedean lo, Saripudin!" Kesal Renata.
"Tangan lo!" Geram Wilbert.
"Kenapa? Harum ya? Oh iya, gue lupa barusan ngupil!"
"Hahahaha!"
Para murid yang mendengar perkataan Renata langsung tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat terhibur dengan kepribadian baru gadis yang selama ini selalu bersikap sombong kepada siapapun di sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)
Teen FictionTak pernah terbayangkan oleh Renata, jika dirinya bisa kembali ke masa lalu. Masa dimana dirinya pernah menjadi gadis bucin yang sangat menyukai seorang laki-laki bernama Wilbert Kelvin di masa putih abu-abu nya. Dulu, apapun Renata lakukan untuk me...