6.1

6.9K 296 39
                                    

Setelah pertemuan itu, Anin tidak langsung pulang. Dia masih di SSS sambil melanjutkan minum di mini bar. Segelas pina colada menemaninya malam ini, diiringi oleh alunan musik RnB jazz dari stage. Walaupun Ashel sudah rewel memintanya untuk cepat pulang lewat chat, Anin memilih untuk tinggal lebih lama disini. Entahlah, pikirannya masih melayang ke cerita gadis bernama Dey tadi siang. Cerita yang begitu memilukan hingga membuatnya yang pada dasarnya memang berhati lembut meski wajahnya sedikit antagonis, menangis dan juga sangat marah. Bagaimana tidak? Gadis itu menjadi korban kebejatan kedua kakak kandungnya. Kakak yang seharusnya melindunginya setelah kedua orangtuanya meninggal, malah dengan tega memperkosanya berkali-kali selama gadis itu masih SMP. Bahkan karena hal itu gadis malang itu sempat hamil tapi keguguran, karena kebrutalan kakaknya saat memperkosanya. Beruntung, Dey mendapatkan beasiswa di Illumia karena bakat menarinya. Tapi karena kecerobohannya dan berujung menabrak gadis itu, beasiswanya bisa saja dicabut karena kemungkinan kakinya tidak akan kembali prima seperti dulu. Tapi Anin berjanji pada Dey, jika dia akan membiayainya sampai ke jenjang pendidikan tertinggi yang bisa gadis itu capai, sebagai bentuk tanggung jawabnya karena telah membuat Dey terluka.

Belum lagi kata-kata Feni beberapa saat lalu yang menambah bahan pemikirannya. Jadi tak salah bukan jika dia ingin sekedar melepas penatnya sebentar lagi? Lagipula sudah lama pula dia tidak me time seperti ini, terakhir kali dia minum adalah 4 bulan lalu ditemani oleh Gracia di apartemen rahasia milik mereka. Jangan ditanya apa yang terjadi selanjutnya kepada dua hot mommies itu, karena mereka tak terlalu ingat. Yang jelas pagi harinya tubuh mereka terasa lebih segar dan pikiran mereka lebih ringan.

Saat sedang menikmati segelas cocktail miliknya itu, Anin tak sengaja melihat sekelompok remaja yang cukup berisik duduk di sofa tak jauh dari tempatnya. Sepertinya mereka sedang merayakan ulang tahun salah seorang temannya. "Minum minum ayo Biyel minum!" Sorak beberapa dari mereka ke seorang gadis yang terlihat canggung dan seperti tak nyaman.

 "Minum minum ayo Biyel minum!" Sorak beberapa dari mereka ke seorang gadis yang terlihat canggung dan seperti tak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ta…tapi aku belum pernah." Tolak gadis yang dipanggil Biyel itu.

"Ayo dong, masa aku udah repot-repot undang kamu ke acara ulang tahunku, tapi kamu malah nyebelin gini sih?" Ucap seorang gadis dengan dandanan mencolok yang sepertinya sedang berulang tahun itu.

"Iya nih Biyel ga asyik." Timpal seorang gadis lain. Tapi gadis bernama Biyel itu terlihat masih ragu melihat segelas minuman berwarna coklat keruh itu.

"Ayo sayang, minum dikit aja ya ga enak sama Mellisa. Aku janji, habis itu kita pulang." Kali ini seorang remaja laki-laki dengan tubuh atletis yang sedari tadi memeluk pinggang Biyel ini yang berbicara. Sepertinya dia adalah kekasih gadis itu. Akhirnya setelah dibujuk oleh kekasihnya itu, Biyel meminum cairan dalam gelas itu hingga dirinya terbatuk-batuk karena aroma dan rasanya yang kuat.

"Nah gitu dong, lagi Ayo minum lagi semua." Ucap Mellisa kepada semua temannya.

Biyel ingin menolak kembali tapi kekasihnya itu malah menuangkan kembali minuman itu ke dalam gelasnya dan membantunya meminum minuman beralkohol itu. Tanpa Biyel ketahui minuman itu ternyata telah dicampur obat perangsang, dan teman laki-lakinya dalam kelompok itu berencana melampiaskan nafsunya pada gadis itu saat dia sudah tak berdaya.

ARISAN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang