CHAPTER 9

387 27 0
                                    

Apa kabar semuaaaa......?
Semoga sehat selalu yaaa
Dan semoga hari mu selalu bahagia seperti adilaaa😌
Mwhehehe

Yokkk lanjut...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ntah apa yang membuatku sebegitu
Khawatir nya tentang diri mu"
(Muhammad Fatih Al Kahfi)

Happy reading....

"Bah biar Fatih yang bawa,sebentar Fatih mau urus ini dulu" ucap Gus Fatih,kyai Zaid hanya mengiyakan saja.

Gus Fatih segera mengambil alih mobil sang Abah,nyai Hasnah yang memangku Dila duduk di kursi belakang sedangkan kyai Zaid di samping sang putra.

Nampak wajah Gus Fatih begitu panik,dan segera melajukan kendaraannya menuju rumah sakit bakti asih.

10 menit perjalanan akhir nya sampai di rumah sakit,Dila yang di bawa oleh brankar langsung menuju ruang UGD.

"Maaf pak,bapak tunggu di sini pak" ucap suster tersebut kepada Gus Fatih

"Iya sus" saat dokter sedang menangani Dila,wajah Gus Fatih tampak gelisah dan terus mondar-mandir kesana kesini membuat sang adik pusing melihat Abah nya yang mondar-mandir terus.

"Tih duduk lah nak" ucap kyai zaid

"Kamu ni Fatih khawatir nya kayak khawatir sama istri" ucap nyai Hasnah

"Enggak mi mana ada Fatih biasa aja kok" elak Gus Fatih mencoba menutupi nya,namun tetap saja wajah nya tidak bisa di bohongi.

"Sudah sudah,kita doain yang terbaik untuk neng Dila semoga Dila gak papa" ucap kyai Zaid

"Mi..Fatih mau pamit ke mushola dulu assalamu'alaikum" ucap Gus Fatih dan mencium takzim punggung tangan kedua orang tua nya

"Mi seperti nya kita gak salah menjodohkan mereka mi" ucap kyai Zaid

"Iya bah, seperti nya Fatih juga menyukai nya" lanjut nyai Hasnah

Setelah beberapa jam lama nya menunggu akhir nya dokter keluar dari ruangan Dila.
"Dengan keluarga pasien" tanya dokter

"Iya dok,bagaimana keadaan putri saya?" Tanya umi

"Sungguh kuasa Allah,putri ibu keadaan nya sudah mulai membaik,padahal benturan yang ia alami cukup keras,namun berkat doa alhamdulillah putri ibu dan bapak baik baik saja"
V
"Alhamdulillah ya Allah" ucap syukur kyai Zaid dan nyai Hasnah

"Sudah boleh di jenguk dok?" Tanya kyai Zaid

"Sudah pak,namun hanya boleh dua orang,karena kondisi nya baru stabil" ucap sang dokter

"Kalo begitu saya permisi assalamu'alaikum"

Kyai Zaid dan nyai Hasnah segera masuk ke ruangan tersebut untuk melihat dila.

Drrrttttt...........dddrrrrttttt........ddrrrttttt

Suara handphone kyai Zaid berbunyi dan saat melihat siapa yang menelpon ternyata putri nya yaitu ning Vania.

HARAPAN DI ATAS SEJADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang