CHAPTER 16

283 18 28
                                    

"di hadapan mu aku memang diam
Namun di hadapan sang Robb aku terang terangan Menceritakan tentang dirimu di atas sejadah.
Sampai jumpa di garis takdir yang Allah tentukan untuk kita berdua."
(Gus Fatih)


"Saya Muhammad Fatih Al Kahfi berniat ingin mengkhitbah putri bapak yang bernama Adila ashiqo Khumaira untuk saya jadikan sebagai istri dan penyempurna ibadah saya sebagai mana Sunnah nabi yaitu menikah, dan saya hanya akan menikah sekali seumur hidup, saya akan berusaha untuk membahagiakan putri bapak dan membimbing nya sampai ke jannah bersama saya apakah bapak dan sekeluarga menerima khitbah saya kepada putri bapak?" Ucap Gus Fatih

"Nak Fatih, syaa tidak bisa memberi keputusan sendiri dan itu tergantung pada Dila putri saya karena dia yang berhak memutuskan menerima atau tidak" ucap ayah Dila

"Bagaimana nak?" Tanya ayah

"Emm emm....gak tau yah,mau di pikir pikir dulu emang nikah tu gimana?nikah enak? Nanti Dila kena banyak hukuman lagi sama si kulkas berjalan kalo Dila bikin salah" ketus Dila

"Astagfirullahaladzim Dila jangan su'udzon,kamu sendiri yang bilang waktu pertama kali ketemu saya, gak boleh maizon kan kata kamu" ucap Gus Fatih

"Aaaaaaa jangan di bahas malu tau" ucap Dila

"Iya,gue terima khitbah Lo" sontak semua nya bahagia mendengar penuturan Dila

"Oke besok nikah ya nak,langsung akad aja jangan lama lama" ucap ayah Dila

"Aaaaaa gak mauuuuu gak mauuu gak mau nikah besokkk gak mauuu,bundaaaaa adek gak mau nikah besokkk bundaaa bundaa adek gak mauu bunda" teriak Dila

"Gak mauuu bundaaaa Dila gak mauuu ayah Dila gak mauu ayah gak mau nikahhh Dila gak mau nikah ayah Dila gak mauuuuuuu" teriak Dila

"Astagfirullahaladzim mba mba,mba Dila kenapa mba,mba bangun mba,mba Dila mba mba" ucap Ning Vani

"Hah apa apa vaniiii" ucap Dila langsung terbangun dari tidur nya dan langsung memeluk Ning Vani

"Astagfirullahaladzim mba kenapa mba,mba mimpi apa" tanya Ning Vani

"Mba mimpi besok nikah, mba gak mau Vani mba gak mauu nikah besok" ucap Dila sambil menangis

"Astagfirullahaladzim kirain ada apa mba,udah udah itu kan hanya mimpi mba, jangan terlalu di pikirin ya,bentar Vani ambilin minum dulu" Dila mengangguk Ning Vani berjalan keluar kamar untuk mengambil minum di dapur

Klekk....

"Astagfirullahaladzim Abang!" Ucap Ning Vani terkejut

"Abang ngapain di sini astagfirullahaladzim mana ngagetin lagi" kesal Ning Vani

"Ya abis ny Abang denger teriakan dari kamar kamu dek,Abang mau ketuk pintu,ehh gak tau nya udah di buka duluan" ucap Gus Fatih

"Astagfirullahaladzim Abang abang" ucap Ning Vani sambil mengelus dada

"Ada apa dek?ngapain adek teriak malem malem" ucap Gus Fatih

"Siapa yang teriak,adek gak teriak bang" ucap Ning Vani

"Lahhh jadi siapa yang teriak dek?" Tanya Gus Fatih

"İtu mba Dila yang teriak bang,tadi tu mba Dila mimpi,katanya mba Dila tu mimpi di khitbah orang tapi nikah nya besok gitu,makanya mba Dila ngigo teriak teriak" jelas Ning Vani,Gus Fatih mengangguk mendengar penjelasan adik nya,baru ia tersadar sesuatu

"Lohh dek" langkah Ning Vani terhenti

"Sejak kapan Dila ada di sini dek, dia nginep di sini?" Tnya Gus Fatih

HARAPAN DI ATAS SEJADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang