Chapter 25

215 12 4
                                    

"bertahan lah demi aku, jangan tinggalkan aku
Walaupun ada yang mirip dengan mu
Tetapi hati ku tetap terukir nama mu dan
Tak akan pernah bisa di gantikan karena aku mencintaimu"

(محمد فتيه ال- كهفى)

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

"Lihat saja nanti,awas kamu gak kan bisa lari dari saya muhammad Fatih Al Kahfi, siapapun yang berani mencelakai calon istri saya gak segan segan saya balas" ucap Gus Fatih membatin dalam hati nya dan tangan nya pun mengepal kuat

"Astagfirullahaladzim ya Allah astagfirullah astagfirullah astaghfirullah" ucap Gus Fatih istigfar

"Ya Robb sembuhkan lah Dila, bangunkan lah Dila ya Robb,jangan engkau mengambil nya terlebih dulu dari hamba ya Robb,hamba tidak bisa, jikalau engkau ingin mengambil nya saat ini ambil nyawa ku juga ya Robb" doa Gus Fatih

Selesai berdoa,berdzikir,mengaji. Gus Fatih beranjak dari mushola RS dan kembali ke tempat Dila, menunggu Dila di ruang tunggu dengan setia tasbih di tangan nya.

Ddrrrtttt........ddrrtttt......ddrrttt....

Ponsel Gus Fatih berbunyi dan terpampang nama 'ummiku❤️' dalam ponsel itu, Gus Fatih mengangkat telpon dari umi nya

"Assa- assalamu'alaikum mi" ucap Gus Fatih

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi wabarokatu nak kamu ada di mana nak?? Kenapa gak kasih tau umi kalo kamu sama Dila" ucap nyai Hasnah

"Ma-maaf umi, Fatih gak sempet kasih tau umi,karena jika terlambat maka nyawa Dila yang akan melayang" jelas Gus Fatih dengan suara serak nya karena sehabis nangis

"A-apa, apa maksud kamu nak?"

"I-iya umi, Dila Dila keracunan ada yang mencampur kan Racun di minuman nya Dila dan Dila meminum semua nya, sekarang Fatih ada di RS Salamah islamic"

"Nak gimana kondisi nya Dila sekarang?? Baik baik aja kan nak?" Tanya sang umi

"Emm"

"Jawab umi nak"

"Emm Dila Dila di vonis koma umi"

'deg

"Jangan becanda nak gak lucu jujur sama umi"

"Nggak umi Fatih gak becanda ini benar umi, Dila koma sekarang"

"U-umi sama Abah susul kamu ke sana nak assalamu'alaikum"

"Iya umi fii amanillah wa'alaikumussalam"

Telpon di matikan sepihak

"Sayang kenapa nangis?" Tanya kyai Zaid pada istri tercinta nya

"M-mas,dilaa mas Dila"

"Kenapa Dila nya? Bicara sama mas"

"Dila koma mass"

HARAPAN DI ATAS SEJADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang