Chapter 27

215 11 2
                                    

Yokk lanjut
Jangan lupa vote + komen💌
.
.
.
.
.

Vika sudah sampai di depan ruangan ustadz nya itu,dan dengan sopan ia mengetuk pintu terlebih dahulu sebagai tanda menjaga adab dengan guru nya.
Pesantren mana yang tidak mengajarkan adab dan akhlak?? Pasti nya di ajarkan betapa penting nya menjaga adab dan akhlak,apalagi ini seorang santri dengan guru nya
Santri juga tak hanya yang duduk di pesantren,tetapi siapapun yang mempunyai sifat seperti seorang santri,maka dia juga pantas di sebut santri.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu ustadz,Gus Ning" ucap Vika sopan dengan kaki nya yang sedikit di tekuk saat berada di ambang pintu

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi wabarokatu!" Jawab ustadz abi Gus Syafa dan Ning Nadia

"Iya,silahkan masuk" ucap ustadz Abi mempersilahkan santri nya masuk

"Jadi bagaimana kronologi nya?? Seperti nya kamu bukan santri sembarangan,saya lihat kamu mempunyai seluk beluk yang agak lain" ucap Gus Syafa

"Sebentar" Vika mendongakkan kepala nya menatap Ning Nadia

"Lohh ini mba yang waktu itu nolongin saya bukan?? Mba ini Srikandi perguruan bela diri ikspi kan?? Yang waktu itu pernah menguji saya" ucap jelas Ning Nadia, tentu saja ustadz Abi dan Gus Syafa melongo mendengar penuturan Ning Nadia

"Şubhanallah,serius kamu dek" tanya Gus Syafa memastikan

"Iya kak afa, coba lihat gelang nya,ini sama dengan perempuan yang nolong Nadia waktu itu, dan mba ini yang hajar mereka bahkan mereka main ilmu tenaga dalam,banyak jin yang di keluarin sama orang jahat itu, mba ini ngeluarin khodam nya, habis semua di tangan mba ini" ucap jelas Ning Nadia

"Şubhanallah, Vika apa itu benar?" Vika mengangguk gugup

"Iiya ustadz, nama saya bukan Vika,Vika hanyalah nama samaran yang saya pakai" ucap Vika
Ustadz Abi pun terheran mendengar penuturan santri nya ini

"Jadi kamu siapa?? Bisa jelas kan di sini??kenapa begitu banyak teka teki yang kamu sembunyikan" ucap ustadz Abi

"Emm baik ustadz tetapi saya meminta Gus Ning ustadz untuk tidak di cerita kan kepada siapa siapa, saya sudah susah payah menjaga ini" ucap Vika

"Baik lah"

"Saya memang ikut beberapa perguruan, ikspi, tapak suci, dan maung bodas, saya memang sudah menjadi warga nya, dan nama saya bukan Vika Amalia syahdania viranza, tetapi nama asli saya Navizya Nazla fakhtahasyida, abba saya bernama Abdullah hasyida, amma saya bernama lailah nadhifa hasyida, saya 3 bersaudara dan saya anak terakhir,kedua Abang saya yang pertama Zyan Alvaro hasyida yang kedua namanya Alfariza Syahdan hasyida" ucap Vika menjelaskan tentang jati diri nya yang sebenarnya

Gus Syafa,Ning Nadia dan ustadz Abi tercengang mendengar penjelasan dari Vika
Sungguh tak menyangka bahwa yang di hadapan mereka saat ini adalah anak bungsu dari kyai Abdullah dan nyai lailah
Pemilik pondok pesantren yang sudah banyak cabang,bahkan banyak santri nya tak terhitung, setiap tahun ada banyak sekali santri yang masuk ke pondok itu

"Şubhanallah, Allahuakbarrr jadi selama ini kamu Ning yang di sembunyikan dari keluarga ndalem kyai Abdullah?" Tanya Gus Syafa

"Nggeh Gus, saya sengaja menyembunyikan gelar dan identitas saya,karena saya ingin seperti yang lain,tidak mau ada yang memanggil saya dengan embel embel Ning lah neng lah,saya ndk mau Gus, saya ingin sama dengan mereka tak ada yang memanggil saya Ning atau pun apa walaupun kenyataan nya saya anak kyai, tapi saya tidak mau di kenal sebagai Ning pondok"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARAPAN DI ATAS SEJADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang