(◕ᴥ◕)
.
.
.Ketika Cena tidak masuk sekolah, banyak beberapa anak bergosip mengenai hubungan Ardiaz dan Cena yang renggang karena dalam beberapa hari keduanya tidak terlihat bersama, justru perilaku Ardiaz dan Clara yang bertabur romansa. Tapi sepertinya gosip tersebut harus terpatahkan, melihat pagi ini Ardiaz yang keluar dari mobil dengan membukakan pintu untuk sahabatnya. Tak segan Ardiaz memberi perhatian kecil seperti memesangkan kupluk hoodie yang di kenakan Cena agar kepalanya terhalu dari rintik hujan yang sedang turun.
Ardiaz menggenggam tangan Cena erat. Gadis dengan hoodie warna maron itu mendongak ke arah langit yang terlihat suram, matahari dihalau oleh awan putih dan kelabu, membuat cahaya matahari meredup dan tidak memanaskan bumi.“Mendung.” Gumam Cena, tapi Ardiaz masih bisa mendengarnya.
“Ramalan cuaca hari ini bakal ada hujan. Jadi, jangan keluyuran kemana-mana! Kamu baru sembuh sakit.” Cena mengangguk.
“Aku selalu nurut apa kata Ardiaz” tersenyum manis. Ardiaz menjawil hidungnya gemas.
Segala perhatian dan tingkah manis yang dilakukan Ardiaz benar-benar terlihat natural dan tanpa canggung sama sekali. Tidak kah dia sadar bahwa sudah memiliki kekasih?
Clara melihat adegan tersebut, ada seberkas rasa iri melihat kedekatan keduanya. Dia kan pacarnya Ardiaz, tapi kenapa untuk berangkat bareng dan makan bersama saja selalu meminta izin pada Cena. Clara merasa tersisih kan, padahal dia itu kekasihnya Ardiaz. dia merasa dia lebih pantas.
“Cla mau nyamperin Ardiaz?” tanya temannya, memakai jedai pink. Risa namanya
Clara menggeleng. “enggak usah Ris. Udah mau masuk juga.” Dia tersenyum lebar. Si jedai pink menepuk bahu Clara menyemangati.“Semangat ya. Mungkin Ardiaz belum tertarik aja sama kamu, kalau dia sudah menemukan hal menarik dalam diri kamu, perhatian dia pasti akan selalu ke arah kamu.”
Clara tersenyum mendengar kata motovasi dari temannya itu. Benar juga, harus bisa menarik di mata Ardiaz.
***
Sepertinya ramalan cuaca kali ini sangat akurat, buktinya siang hari saat jam istirahat hujan deras melanda wilayah setempat. Membuat beberapa anak-anak tidak beranjak dari bangkunya hanya untuk ke kantin, sudah pasti malas. Area sekolah ketika hujan begitu deras akan ada beberapa titik yang tergenang air.
Di kelas terlihat Dinda dan Daisy yang mengerubungi Cena. Sepertinya para cewek itu sedang membuat rencana liburan, karena terdengar bisik-bisik mengenai Bali, Lombok dan Raja Ampat.
Di sisi lain, terlihat Ardiaz, Julian, Khalifi dan Zayan mabar game online. Tapi sepertinya akan berakhir.“Woy woy gimana ini! Mati gue ini.” Khalifi berucap penuh emosi.
“Arghhh bangsat!”
“Dahlah mati kabeh.”Terlihat mereka yang kecewa karena kalah. Bahkan sudah mau membanting ponselnya.
“Ar” panggil Zayan.
“Hmm” dehem Ardiaz sambil memasukan ponselnya ke dalam sakut celana takut jadi korban keganasan Khalifi.“Gimana hubungan lo sama Clara? Berjalan baik?” tanya Zayan.
Sepertinya cowok satu ini sangat kepo ya. Tidak takut kah di julitin Cena lagi.
“Biasa aja.” Jawab Ardiaz santai, cowok tersebut menerima berbagai cemilan yang tadi dia pesan pada Bimo, Bimo ini seperti go food nya kelas. Soalnya dia mau di suruh beli makanan asal di bayar, anggap saja upah jalan.
“Prediksi lo bertahan berapa lama ini hubungan?” Tanya Khalifi.
“Kenapa kalian suka banget ngomongin masalah percintaan gue, hah?
“Hubungan lo ini sangat complicated. Asik kalau di jadiin bahan ghibah.” Ucap Zayan dengan cengiran lebar. Ardiaz melotot. Dan berlalu pergi ke arah Cena memberikan makanan ke cewek tersebut.
“Jadi berapa lama akan bertahan hubungan lo ini Ar?” tanya Khalifi lagi.
“Emmm.......” Ardiaz menoleh ke arah Cena, memastikan cewek tersebut makan dan meminum obat. “gak tahu gue. Lagian Clara lumayan lucu kan? Dia juga baik. Jadi, sejauh ini, tidak ada alasan untuk memutuskan hubungan ini”
“Ar....lo itu gabungan antara kejahatan dan dan kebaikan deh.” Seru Julian. Yang lain menatap cowok tersebut heran. Apa maksudnya?“Kalian enggak ngerti?” tanya Julian dengan nada meremehkan. Khalifi dan Zayan menggeleng. Ardiaz hanya tersenyum samar.
“Karena kalian bego. Jadi gue jelas aja-.” Khalifi meninju lengan Julian jengkel.
“Ardiaz bilang dia gak tega mutusin Clara duluan, karena cewek itu cukup baik dan perhatian. Jadi Ardiaz gak mau nyakitin hati cewek tersebut dengan dia yang bilang putus. Terdengar sangat baik ya? Tapi kalau kalian sadar, dengan Ardiaz yang mempertahan Clara justru akan membuat sakit Clara sendiri. Karena semua perhatian dan kepudulian Ardiaz akan lebih dahulu tercurahkan ke Cena ketimbang Clara.” Julian menjeda ucapannya, ingin melihat raut wajah Ardiaz. Cowok tersebut terlihat tercenung.“Clara bakalan selalu sakit ketika melihat kedekatan Ardiaz dan Cena. Dia bakal bingung menghadapi perasaannya sendiri, dia mau cemburu tapi dia tidak bisa meluapkannya. karena Cena adalah sahabat dari pacarnya. Dia tidak mungkin berani untuk protes karena merasa di duakan, karena dia tahu kalau dia akan susah memisahkan ikatan sahabat yang sudah terjalin begitu kuat.”
“Jadi menurut lo lebih baik gue putusin dia sekarang dan buat dia sakit dan malu?, sedangkan hubungan ini belum lama. Bisa aja nanti Clara dendam sama Cena karena menganggap Cena yang bikin gue mutusin dia. Gak!, gak akan gue lakuin.” Ucap Ardiaz, dia tidak peduli jika di anggap egois. Pada akhirnya Cena akan selalu jadi prioritas utama.
“Ardiaz, lo mau buat Clara yang mutusin hubungan ini duluan karena lo mau orang tahunya Clara yang gak tahan dengan lo? Lo mau ngorbanin perasaan dia dan membuat dia sakit?” cecar Khalifi
“Iya”
“Sekarang lo terdengar jahat!”“Tidak masalah”
“Tau gitu kenapa lo terima tu cewek?” Zayan bertanya heran.“Kata lo gue perlu cari cewek.”
“Tapi ya gak gini juga! Pe’a!! Maksud gue kalau lo tertarik dengan seorang cewek selain Cena lo bisa tuh deketin. Tapi kalau lo gak ada rasa tertarik sama sekali yaaa jangan di mainin lah!”
“Gue lumayan tertarik kok. Jadi jangan khawatir ok! Kesalahan gue cuman lebih memperhatikan Cena, selebihnya gue selalu berusaha bersikap baik sama Clara.” Ucap Ardiaz. Seperti yang di bilang Julian, kalau Ardiaz itu antara jahat juga baik. Tapi bukannya itu wajar ya? Manusia memang selalu punya sisi jahat dalam dirinya. Tapi Juga punya sisi baik dalam diri. Tergantung mana yang lebih dominan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I DEPEND ON YOU
Novela JuvenilProlog "Hidup rasanya semakin berat ketika sudah mau di penghujung, mungkin karena ada tekanan dari pihak-pihak yang punya harapan begitu besar pada kita, yang membuat kita merasa tidak enak hati jika mengecewakan harapan tersebut." Tiba-tiba kalim...