"tidak ada yang lebih berharga, kecuali kita yang dihargai
Oleh mereka semua"
-Meisya Ratu Anastasia-
Happy reading!!!
🦋🦋🦋
"Meisya itu cuci piring sama panci nya" gumam Tiana.
Meisya yang disuruh pun hanya mengikuti saja. "Iya" seperti itulah kira-kira.
Ketika Meisya sedang mencuci panci, Meisya tidak tahu jika panci itu belakangnya gosong, and yang ada nampan yang sedang ia cuci pun ikutan berwarna hitam keabuan.
"Duh gimana ini, apa Tiana bakal marah?" Tanya Meisya pelan pada dirinya sendiri.
"Meisya udah belum" teriak Tiana dari kejauhan.
"Sebentar" ujar Meisya seraya ikut teriak sedikit.
Lalu Meisya pergi menghampiri Tiana yang sejak tadi menunggu sembari mengupas kulit bawang.
"Tiana" panggil Meisya kepada Tiana.
Tiana yang merasa di panggil pun melirik ke arah Meisya yang terlihat panik namun Meisya berusaha untuk menyembunyikannya.
"Tiana maafkan Meisya" kata Meisya
"Hah, Maksudnya apa? Emang kamu kenapa dan salah apa?" Tiana yang terlihat bingung pun bertanya-tanya kepada Meisya.
"Ini--" Meisya melihatkan barang yang tadi dia cuci namun sudah terlalu penuh oleh warna hitam keabuan.
"Kenapa bisa kaya gini Meisya" gumam Tiana geram.
"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut Meisya, suaranya terlihat bergetar.
"Yasudah tidak apa-apa, ayok masak" gumam Tiana cuek.
Akhirnya Meisya mengikuti Tiana yang terlihat marah kepadanya.
🦋🦋🦋
Setelah selesai memasak, mereka kini berada di dalam asrama, seraya terus memandang Meisya yang terlihat menahan tangisan.
"Kenapa bisa seperti ini mei, kalau sudah seperti ini, kita mau mana pake apa" gumam Tiara yang bisa dilihat sedang memarahi Meisya.
Meisya Ratu Anastasia, seorang wanita yang bisa dilihat lemah lembut, tidak bisa membenci orang, tidak bisa berkata kasar, tidak bisa juga membentak namun sekalinya dibentak langsung nangis.
Meisya yang sedang dimarahi oleh mereka hanya terdiam sambil terisak tangisan.
"Udah ya mei jangan nangis" kali ini Melinda yang bersuara.
"Iya mei jangan nangis, kita bantuin buat bersihin yah" Azura yang sedari tadi diam kini ikut membuka suara.
Akhirnya mereka bertiga pun ke kamar mandi untuk membersihkan nampan tersebut.
"Mel, Ra. Meisya pengen pulang" gumam Meisya di sela-sela tangisannya.
"Eitss gaboleh mei, kamu disini aja bareng kita bertiga yah" ujar Melinda seraya tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
friends become friends [Ending]
Short StoryMeisya Ratu Anastasia, seorang remaja yang dibiarkan mencari kebahagiaan sendiri oleh kedua orangtuanya, dan di pertemukan dengan Tiana Asterla yang merupakan sahabat Meisya waktu Meisya anak baru di ponpes Raudlatul ulum. namun mereka merenggang k...