bersama

6 3 1
                                    

Hai... Gimana puasanya lancar?

Yang nonis, salam toleransi...

"Waktu yang pernah anggap kamu sempurna, nyatanya hanya angan kosong yang sempat tertiup oleh angin lalu"

-Meisya Ratu Anastasia-

Happy Reading!!!

🦋🦋🦋

14. Bersama.

"Mei, janji bakal sama-sama terus?" Tanya Azura.

"Gw janji" ujar Meisya.

Kini mereka sedang berada di atas tangga wc, terdapat Azura dan Meisya yang terlihat sedang memandangi senja yang hampir pudar.

"Senja nya bagus ya Ra, tapi sayangnya sebentar lagi akan pergi" ujar Meisya yang di akhiri dengan kata sedihnya.

"Semoga nanti kita nggak seperti senja ya" ujar Azura.

Terdapat raut sedih dalam wajah Meisya, kini Azura yang terlihat peka melihat perubahan wajah Meisya pun akhirnya menanyakan sesuatu.

"Tenang aja, gw bakal selalu ada buat lu Mei"

Meisya mengangguk singkat.

Diam beberapa saat, sampai akhirnya Meisya mengungkapkan pertanyaan yang terlihat bodoh di dengar oleh Azura.

"Ra, kenapa senja terlihat cantik?" Tanya Meisya.

"Tapi nanti dia bakal pergi tanpa pamit, dan datang keesokan harinya" ucap Azura.

"Tapi entah besoknya akan datang lagi atau tidak, karena kita kan tidak tahu besoknya hujan atau tidak" lanjut Azura.

Diam beberapa saat, sebelum akhirnya Meisya mengucapkan kalimat yang ke sekian kalinya.

"Kalo misalkan dulu kita tiba-tiba berpisah, gimana?" Tanya Meisya yang membuat Azura terdiam.

"Ga bakal, kita kan udah janji tadi ga bakal pisah"

"Tapi kan—" belum sempat Meisya melanjutkan ucapannya, tiba-tiba Tiana Dateng menghampiri mereka.

"Assalamualaikum" ucap Tiana.

"Waalaikumussalam" jawab Azura dan Meisya secara bersamaan.

"Kalian lagi ngapain?" Tanya Tiana.

"Lagi liat senja" ucap Meisya.

"Kata-kata senja untuk hari ini?" Tanya Meisya lagi.

Terdapat Tiana yang tersenyum, kini akhirnya Tiana yang menjawab.

"Senja itu datang secara tiba-tiba, seperti rasa cintaku padanya" ujar Tiana, dengan di iringi tawa manisnya.

•••

"MEISYA AYOK!!" Teriak Tiana dari depan rumah umi menuju ke majlis.

"Tania atuh berisik" ujar Dila.

"Hehe.. maaf th, lagian Meisya nya lama" ujar Tiana sembari cengengesan.

"Atuh samperin lah ke dalem, nanti kalau umi ke ganggu gimana?" Tanya Dila tidak terima.

Masalahnya, suara Tiana tuh melebihi toa. Jadi wajar saja jika Dila merasa terganggu.

Ketika mereka sedang debat, tiba-tiba muncul lah Meisya dari belakang mereka.

"Ayok" ajak Meisya kepada Tiana.

"Ayok teh" Meisya pun mengajak Dila untuk pergi ke majlis bersama Tiana dan juga dirinya.

"Duluan aja, Dila lagi nunggu Naisa" ungkapnya dan lantas mendapatkan anggukan dari Meisya.

"Baik, kalau gitu kita duluan yah teh" ujar Meisya lagi sembari tersenyum.

"Iya silahkan"

•••

Di dalam majlis yang terlihat ricuh oleh anak perempuan yang sedang menghafalkan hafalan yang sudah di kasih oleh umi.

Terdapat Meisya yang terlihat serius, namun masih saja di ganggu oleh Azura.

"Zura ih, kalo gw nggak hafal gimana, ini masih banyak banget surah nya" ujar Meisya tidak terima.

Tampak Azura yang cengengesan. Dan akhirnya terdapat Tiana yang mungkin merasa terganggu oleh gangguan yang sedang dibuat oleh Azura barusan.

"Zura, itu kasian dia lagi menghafal, jangan di ganggu nanti di marahin umi" pungkas Tiana.

"Iya iya maaf ya Mei" ujar Azura.

Terlihat dapat anggukan dari Meisya sudah membuat Azura terlihat senang. Memang dasar.

"Mending sekarang kamu menghafal, biar nanti cepet tamat juga" titah Tiana.

Dan mendapatkan anggukan dari Meisya yang terlihat menyetujui ucapan Tiana.
"Nah bener tuh, lu dari tadi gangguin gw terus"

•••

Hai, maaf ya ini sedikit, hampir ending karena aku mau nunjukin cerita baru aku..

Tungguin terus ya.. makasih yang masih mau baca cerita aku, semoga kalian terhibur.

Maaf kalo misalkan ngga nyambung, dan maaf kalo aku ada salah sama kalian.

1 kata untuk author ⁠☞

Spam : ✨
Vote + komen biar aku semakin semangat ngetiknya...

See you next part menuju end...

Banten, Kamis 30-03-2023
Tertanda : crtnsa_

friends become friends [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang