FBF_07

8 5 0
                                    

Hai... Kali ini aku up 1 Minggu 1× ngga Kenapa-kenapa kan?

Jangan lupa vote + komen nya yaaa...  Mill.

Happy reading!!!

🦋🦋🦋

Kini Meisya sedang termenung di dalam kelas sendirian tanpa di temani oleh siapa-siapa.

Seusai dari taman belakang, Meisya langsung meninggalkan Melinda yang hampir saja marah lagi kepadanya.

Kini Renzo yang tak sengaja melihat Meisya yang termenung sendirian di kelas akhirnya menghampiri Meisya.

Renzo duduk di depan meja Meisya seketika berucap "mei, Lo oke kan?" Tanya Renzo.

"Gue ngga Kenapa-kenapa kok Ren" jawab Meisya sambil tersenyum.

"Maaf Mei" ucap Renzo secara tiba-tiba.

Meisya yang tidak tahu apa-apa pun akhirnya bertanya "maaf kenapa, Lo ngga ada salah sama gue Ren".

"Maaf tadi gue ngga sengaja mendengar percakapan Lo dengan Melinda di taman belakang" jujur Ren.

Meisya yang terlihat kaget, kini menetralkan dirinya untuk tetap terlihat biasa saja.

"Berarti Lo tau dong, kalo Melinda ngebentak gue?" Tanya Meisya spontan.

"Iya gue tau, gue juga harusnya marah sama Lo karena Lo terlalu mikirin perasaan orang lain di banding dengan perasaan Lo sendiri"

"Mei gue mohon sama Lo, jangan jadi diri orang lain cuma karena Lo mau ngeliat mereka bahagia" lanjut Renzo.

"Selagi umur gue masih ada, gue cuma mau bahagiain semua orang, dengan cara melihat orang lain tersenyum, itu udah lebih dari cukup Ren" ujar Meisya.

"Tapi Lo juga harus mikirin kondisi Lo Mei, gue tau Lo ngga mau bikin mereka khawatir sama Lo, tapi apa Lo ngga kasihan sama Melinda?" Tanya Ren.

"Melinda kenapa?" Meisya menanyakan balik.

"Melinda itu sayang sama Lo, Melinda juga pernah curhat ke gue, kalo dia ngga mau Lo Kenapa-kenapa. Pas dia lihat tadi pagi Lo batuk darah itu bikin dia panik mei" ujar Ren.

"Lo tau kalo gue batuk darah?" Tanya Meisya spontan.

"Ngga penting gue tau dari siapa, tapi yang lebih penting, Lo bilang ke orangtua lo, kalau Lo itu lagi sakit mei"

"Tapi Ren, gue ngga mau bikin mereka khawatir sama keadaan gue yang sekarang, kalau mereka tahu pasti mereka akan menyuruh gue buat tinggal di rumah, dan ngga bakal bolehin gue buat mondok lagi"

"Tapi ini demi kesehatan Lo Mei" itu bukan Renzo yang menjawab, melainkan Tiana.

Iya, tanpa mereka sadari, Tiana yang ingin memasuki kelas melihat mereka sedang mengomongkan hal yang ngga sewajarnya Tiana dengar.

Lalu Tiana masuk ke dalam kelas, menghampiri Meisya dan Renzo. Lantas mereka berdua pun berdiri.

"Sorry kalau gue lantang mendengar obrolan kalian, tapi gue ngga mau ngeliat Lo sakit mei" ujar Tiana.

friends become friends [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang