Meisya and Tiana

13 9 1
                                    

Hai hai haii... Kembali lagi dengan author menyebalkan....

Besok aku pengen ngadain QnA tapi kayaknya nanti aja deh soalnya kan aku belum spill visual nya...

Oke jangan lupa vote + komen...

Aku bakal usahain update 1 hari 1 kali, tapi kalo aku ngga bisa sebagai gantinya aku update 1 hari 2 kali.

Janlup follow ig aku : @xyzciva_

"tidak semua kata yang dapat di bicarakan dengan hati"
-Meisya Ratu Anastasia-

Happy reading!!!

🦋🦋🦋

"Mei tungguin" teriak Tiana di sela-sela larinya.

Meisya yang merasa kasihan pun akhirnya berhenti dengan nafas yang hampir---- sesak nafas---- mungkin. 

Tiana yang melihat Meisya berhenti pun akhirnya berjalan pelan untuk menghampiri sahabatnya itu.

"Mei salah gue apa sama Lo, kenapa Lo berubah kaya gini, apa karena anak baru itu?" Tanya Tiana di iringi dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Ngga ada yang salah" jawab Meisya cuek.

"Gue tau kok gue salah, gue udah bentak Lo kemaren, gue juga udah jauhin Lo selama tiga hari kemaren, and gue minta maaf Mei gue mohon" kata Tiana sembari menundukkan kepala karena sedang menahan nangis.

"Coba deh Lo berfikir dewasa sedikit, jangan kekanakan. Na Lo itu udah besar, udah kelas 8 udah waktunya dong Lo perkirakan mana kata yang baik yang harus Lo ucapin, mana juga kaya yang buruk yang seharusnya ngga Lo ucapin."

"Hati semua orang beda-beda ngga semuanya punya hati yang sama, contohnya kaya gue. Gue bisa aja ngebentak atau marah sama Lo tapi apa, sehabis ngomong kaya gini pasti gue bakal nangis."

"Sekarang Lo tinggal pilih aja, mana temen yang menurut Lo baik, dan mana temen yang menurut Lo buruk."

"Kita emang boleh Deket sama siapa aja, tapi ga seharusnya Lo nyakitin hati gue dengan omongan kasar Lo na" ujar Meisya panjang lebar.

"Lo pikir gue ga sakit hati? Gue juga sakit hati gara-gara ucapan Lo, tapi gue bisa tuh maafin Lo. Dan untuk kali ini, sorry gue... Beneran ngga suka sama perilaku Lo yang udah Lo kasih ke gue" lanjut Meisya.

Setelah Meisya mengatakan itu, akhirnya Meisya benar-benar pergi dan Tiana sama sekali tidak mengejar Meisya.

"Sorry mei, emang ga seharusnya gue marahin Lo" ujar Tiana di sela-sela tangisannya.


🦋🦋🦋

Kini meisya berada di taman belakang sekolah, dengan ditemani hembusan angin siang dan juga kicauan burung, membuat pikirannya sedikit tenang, namun beberapa saat Meisya merasa ada orang yang menghampirinya.

"Gue udah bilang gausah ikutin gue Tiana, gue lagi pengen sendiri gue cape" ujar Meisya.

Namun yang datang bukan lah Tiana melainkan ketua kelasnya yang bernama Renzo zeandra.

"Heh kenapa Lo, kusut banget muka Lo" ujar Renzo.

"Gue gapapa kok Ren, cuma capek sedikit aja" ujar Meisya sembari tersenyum palsu nya.. Anjay palsu ga tuh--- lanjut author sialan emang ganggu aja.

friends become friends [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang