ChaeyoungSeperti biasa, kami selalu mengadakan pesta setelah projek besar selesai. Perusahaanku baru saja menggarap pemotretan dengan bintang grup besar. Kesuksesan itu membuatku membawa tim yang menggarap projek ini ikut dalam pesta di salah satu tempat barbeque yang tertutup.
"Untuk bazaar tim, sukses!" Teriakku, mengangkat gelas tinggi-tinggi.
“Bazaar tim, sukses!” Mereka berseru, ikut mengangkat gelas tinggi-tinggi.
Aku tersenyum penuh bangga pada satu per satu timku. CEO kami sudah menunjuk timku, memuji kerja keras kami semua, dan aku sebagai pencetak gagasan konsepnya merasa bangga ketika CEO memuji.
“Terima kasih atas kerja keras kalian satu bulan ini. Aku tahu ini bukan projek yang mudah, tapi kita semua berhasil melakukannya. Penjualannya laku keras dan wawancara bersama tim kami sedang di bicarakan di mana-mana.” Aku memulai pidato.
Semuanya bertepuk tangan, wajah mereka semua juga turut bahagia atas pencapaian mereka.
“Apakah ini waktunya bersulang untuk photograper kita?” Tanya salah satu timku.
“Benar! Meskipun dia baru dua tahun bekerja dengan tim ini, tetapi dia sangat hebat, bukan begitu, Ms. Park?”
Sontak mataku tertuju pada photographer yang duduk di sudut, bersama dengan asistennya yang setia. Aku duduk tegak, tersenyum manis. Dia salah satu orang yang sulit untuk aku ajak bicara. Kebanyakan, aku membicarakan tentang konsep pekerjaan hanya dengan asistennya.
Sudah dua tahun wanita itu bekerja denganku, tetapi percakapan kami sangat singkat. Dia sangat pendiam dan menutup diri.
“Ms. Manoban, bisa datang ke sini?” Tanyaku mendapat sorakan dari timku.
Lisa Manoban berdiri tegak, postur tubuhnya tinggi, memiliki pinggang yang kecil, tetapi lengannya berotot. Dia menatap asistennya, tersenyum kecil pada wanita di sampingnya.
Aku tersentak, jarang sekali melihat dia senyum seperti itu. Aneh, bukan senyumnya yang membuatku terkejut. Tetapi melihat Lisa tampak sedang meyakinkan Somi, asistennya agaknya membuatku lagi-lagi merasakan getaran aneh.
Ini memang bukan kali pertama aku melihatnya lalu aku merasakan getaran aneh yang tidak seharusnya ku rasakan.
“Ini tidak perlu. Aku hanya memotret. Kalian yang memiliki tugas yang lebih penting.” Lisa berkata, berdiri canggung di sampingku.
Bergerak santai, aku merangkul bahunya menarik perlahan ke pelukan singkat. Lisa dengan cepat menarik diri dariku.
Mengabaikan perasaan aneh itu, aku menyeringai. Merangkul bahu Lisa lagi. Tatapan Somi mengarah pada kami, seolah was-was, takut akan sesuatu.
Apakah mereka berkencan?
Pemikiran itu menyengat diriku, entah muncul darimana. Aneh, aku hampir tidak mengenal Lisa. Tidak mungkin aku merasakan sesuatu pada wanita ini.
Lagi pula, aku sudah punya pacar. Meskipun tidak ada yang mengetahuinya.
“Tangkapan fotomu luar biasa, Ms. Manoban. Kau membuat pekerjaan lebih mudah karena hasil fotomu itu. Terima kasih. Bersulang, untuk Ms. Manoban!”
Tanganku meraih pergelangan tangan Lisa, mengangkat minuman itu bersamaan. Aku tersenyum, ada sesuatu yang menghangatkan hatiku tentang aku yang memegang tangannya. Tentang tangan Lisa yang tanpa sadar bersandar di pinggangku.
Ya Tuhan, ini kacau.
“Untuk Ms. Manoban!” Seru kelompokku.
Kehangatan langsung memudar begitu Lisa mundur satu langkah di belakang. Aku menyesap minumanku, pura-pura tersenyum sampai aku melihat mata Lisa tertuju pada Somi. Mereka tampak bicara melalui tatapan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorié || CHAELISA ✅
Fanfiction[M] Dalam kurun waktu yang cukup lama, Chaeyoung sama sekali tidak mengerti pada seseorang yang selalu melihatnya secara diam-diam. Dialah gadis pendiam, bernama Lisa. Yang selalu menatapnya dari kejauhan. Memiliki wajah mungil serta sorot mata yan...