Lelah dengan getaran ponsel yang terus menerus tanpa henti, Lisa pun memilih untuk mematikan ponselnya, tak ingin terganggu oleh orang baru.
Nafas berat di hembuskan. Lisa menatap atap, berkedip beberapa kali sebelum dia memejamkan mata.
Sudut matanya berair perlahan. Namun dengan cepat Lisa menghapusnya. Tak ingin siapa pun menyadari, terlebih Chaeyoung yang tengah tertidur di sampingnya.
Lisa sudah menghadapi kehidupan berat. Sangat berat. Seperti kehilangan cintanya sejak dua tahun lalu, kehilangan ibunya hampir tiga bulan lalu.
Kedua itu Lisa pikir hal terberat dalam hidupnya. Lisa tak menyangka, hidupnya akan lebih berat dari sebelumnya. Dia yang bahkan bisa berdiri tegak kala kehilangan kedua orang yang dia cintai, kini tidak bisa lagi.
Lisa mengangkat pergelangan tangannya yang terdapat beberapa luka dengan mata kembali terbuka. Tepat saat itu, Chaeyoung tiba-tiba menarik tangan Lisa membuat Lisa tersentak.
Chaeyoung menertawakan reaksi Lisa, yang cukup menghangatkan hati Lisa hanya dengan mendengar tawa cewek pirang disisinya itu.
Dengan mengeratkan selimut serta pelukan, Chaeyoung menarik Lisa lebih dekat di dadanya.
"Beberapa jam yang lalu kita melakukan seks, tapi kau terkejut dengan sentuhan kecil ini?" Goda Chaeyoung kali ini tertawa lembut.
"Aku kira kau tidur." Jawab Lisa menenggelamkan wajahnya di celah payudara Chaeyoung yang hangat.
Dari kedekatan mereka, Lisa bisa mendengar degup jantung Chaeyoung yang keras. Dan Lisa hanya bisa meringis diam-diam, karena tidak seharusnya mereka sedekat ini.
Berada di balik selimut, saling berpelukan dan telanjang bulat.
"Hm, sedikit terbangun karena sadar jika wanita di sampingku tampaknya sedang resah."
Di bawah selimut, Chaeyoung meraih pergelangan tangan Lisa, keningnya mengernyit kala mendapati luka yang tampak baru di sekitar tangan Lisa itu.
"Aku mengganggumu?" Tanya Lisa mencondongkan tubuh ke belakang.
"Tidak, jangan berpikir seperti itu."
Mata Chaeyoung memancarkan perasaan cinta, yang tanpa ragu terasa oleh Lisa.
Jika mungkin beberapa minggu sebelumnya Lisa dapat bahagia di tatap seperti itu. Kini dia tidak yakin.
Bukan karena Jaehyun pemicu utamanya. Jelas, Lisa sebelumnya mana peduli pada perasaan lelaki itu sih?
Tak langsung membalas, Lisa kembali menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Chaeyoung yang amat dia rindukan.
"Chaeyoung?"
"Ya, Lisa?" Jawab Chaeyoung lembut.
"Bagaimana perasaanmu? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Lisa.
"Tentu. Aku memelukmu sekarang. Aku merasa sangat baik." Ujar Chaeyoung menyembunyikan senyumnya dengan mencium puncak kepala Lisa.
"Tidak, maksudku, dalam beberapa aspek pertanyaan, aku sekarang bertanya tentang tunanganmu yang sebelumnya mencekikmu." Ucap Lisa agak bergumam di payudara Chaeyoung.
Suara itu agak menggetarkan Chaeyoung. Jika pembahasannya tidak cukup penting, mungkin Chaeyoung bisa saja mencium cewek itu sekarang juga.
"Lisa," Desahan kesal terdengar jelas dari Chaeyoung. "Berhenti mengatakan jika Jaehyun adalah tunanganku padahal sebenarnya kau pasanganku yang sesungguhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorié || CHAELISA ✅
Fanfic[M] Dalam kurun waktu yang cukup lama, Chaeyoung sama sekali tidak mengerti pada seseorang yang selalu melihatnya secara diam-diam. Dialah gadis pendiam, bernama Lisa. Yang selalu menatapnya dari kejauhan. Memiliki wajah mungil serta sorot mata yan...