[M] Dalam kurun waktu yang cukup lama, Chaeyoung sama sekali tidak mengerti pada seseorang yang selalu melihatnya secara diam-diam.
Dialah gadis pendiam, bernama Lisa. Yang selalu menatapnya dari kejauhan. Memiliki wajah mungil serta sorot mata yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nyendertuh begini kan maksudnya?
. . . . .
Begitu tiba di apartemen milik Jaehyun, Lisa melompat keluar. Lupa akan Chaeyoung yang masih di dalam mobil. Untung, tunangannya berinisiatif mengambil kunci mobil yang di tinggalkan Lisa.
"Fuck, fuck, fuck! Ada apa ini?" Tanya Lisa melihat sekelompok orang berada di luar, berkumpul dengan wajah panik serta ketakutan.
Tak ada satu pun yang menjawab kebingungan Lisa hingga dia akhirnya hanya bisa menahan nafas yang memburu panik.
Memutar tubuh dengan mata menjelajah, Lisa berharap setidaknya menemukan sosok pria yang dia cari. Jaehyun seharusnya ada di sekitar sini. Terlebih ada garis polisi di sekitar apartemen yang di tempatinya, sudah jelas lelaki itu tidak bisa pergi kemana pun kan?
Namun menjelajahi sekeliling pun, cowok itu tidak dapat di temukan setidaknya oleh mata Lisa. Dia hendak pergi saat Chaeyoung menahan tangannya.
Lisa berbalik, akan tetapi Chaeyoung tidak mengatakan apa-apa. Mata Chaeyoung menatap bangunan di depannya, dengan raut wajah yang tidak dapat terbaca oleh Lisa.
Mengeluarkan ponsel, Chaeyoung pergi menerobos garis polisi begitu saja. Hal itu membuat Lisa panik karena banyak polisi bertugas di sekitar.
Dua polisi langsung mendatangi mereka, menahan keduanya dengan raut wajah kesal.
"Kalian tidak melihat garis itu? Kita tidak memasang hanya untuk kalian terobos begitu saja." Ujar salah satunya dengan kesal.
"Apakah dia?" Tanya Chaeyoung mengabaikan omelan polisi tersebut dan menunjukkan ponselnya.
Polisi tersebut mengambil ponsel Chaeyoung sesaat, lalu menatap Lisa dan Chaeyoung dengan pandangan iba.
"Kalian kerabatnya?" Tanya polisi itu Suara yang tegas hilang begitu saja.
Lisa tidak bodoh. Dia langsung mengerti dengan apa yang terjadi. Namun rupanya, pikirannya menolak untuk menerima. Alih-alih mengiyakan, Lisa menggelengkan kepala.
"Bilang bukan dia korbannya!" Lisa membentak sambil memohon.
"Memang bukan," Polisi itu membenarkan ucapan Lisa yang untuk sesaat membuat Lisa lega. "Dia pelakunya."
"Pelaku?" Tanya Chaeyoung.
"Keduanya mabuk. Tapi bisa di pastikan temannya meninggal lebih dulu dan kerabat kalian memutuskan untuk bunuh diri." Ujar polisi itu menjelaskan.
