Klik vote sebelum baca, dan komen setelah selesai baca...
Happy reading
.
.
.
.
.Lisa hanya bisa cemberut ketika Chaeyoung menatapnya dengan serius pagi itu.
"Serius, aku bukan anak kecil lagi, Chaeyoung. Kau bisa berangkat kerja dengan tenang. Aku janji tidak akan melakukan apapun selain pergi ke studio untuk bekerja." Janji Lisa mengacungkan jari kelingking pada tunangannya.
Tunangannya. Astaga, seperti Lisa masih belum percaya jika dia bisa memanggil Chaeyoung seperti itu lagi. Mereka menghabiskan akhir pekan kemarin dengan banyak pelukan, ciuman, dan ketenangan.
Kendati adiknya hingga kini pergi, tidak menghubunginya lagi yang cukup membebani pikiran Lisa, namun Chaeyoung berhasil menenangkan Lisa akhir pekan ini.
Tetap saja, Chaeyoung belum yakin dapat meninggalkan Lisa pergi untuk bekerja. Tunangannya ketakutan, yang sangat Lisa wajarkan. Apa yang dia lakukan belum lama ini pasti membuat Chaeyoung tidak akan mudah mempercayai Lisa pergi sendiri ke suatu tempat.
"Bukan masalah kau anak kecil atau bukan, Lisa." Desah Chaeyoung gelisah.
Lisa melangkah ke Chaeyoung, memeluk gadis pirang itu dengan lembut. Dia mencium pipinya untuk meyakinkan.
"Aku janji akan mengirim pesan setiap jam, bagaimana? Apa itu membuatmu tenang?"
"Astaga," Chaeyoung mengerang sembari mendekap Lisa lebih erat. "Seandainya aku bisa, aku tidak ingin pergi ke kantor."
"Jangan konyol." Lisa menggelengkan kepala.
"Tapi setelah kecelakaan dan bekerja dirumah selama satu bulan kemarin. Tidak mungkin aku mendapatkan cuti lagi."
"Lagipula apa alasannya? Kau akan bilang pada bosmu jika kau ingin menjaga tunangannya yang hampir mati bunuh diri karena stress?" Ucap Lisa asal bicara.
"Lisa!" Gertak Chaeyoung menatap Lisa tajam.
Lisa menekan bibirnya sendiri kala dia sadar dia sudah salah bicara. Chaeyoung tidak pernah suka membawa kata-kata itu. Lisa juga tidak suka, tapi itu terlintas di benaknya begitu saja.
"Oke, oke, maaf. Itu terpeleset dari mulutku. Tenang saja, Chaeyoung. Aku hanya akan bekerja di studio. Janji tidak akan macam-macam."
"Janji?" Tanya Chaeyoung yang masih meragukan Lisa.
Bukan apa-apa. Masalahnya, baru 3 hari yang lalu Lisa masih meragukan perasaannya sendiri, tak yakin jika Chaeyoung tak punya masalah kendati Lisa memiliki cukup masalah pelik di keluarganya.
Tentu saja siapa yang bisa semudah itu yakin. Bagaimana jika Lisa tiba-tiba menghilang, pergi dan tidak dapat di cari lagi? Bagaimana jika Lisa berubah pikiran lagi? Yang terparah, bagaimana jika Lisa... Astaga, memikirkannya saja sudah membuat Chaeyoung merasa takut.
Sentuhan lembut di punggungnya membuat Chaeyoung segera tersadar jika dia masih berhadapan dengan Lisa.
"Aku janji, Chaeyoung. Aku berjanji." Lisa menjawab dengan ketulusan.
Chaeyoung menggelengkan kepala, kemudian memeluk Lisa dalam kenyamanan.
"Apa kita panggil Jennie saja untuk menemanimu di studio, ya?" Tanya Chaeyoung agak merenung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorié || CHAELISA ✅
Fanfiction[M] Dalam kurun waktu yang cukup lama, Chaeyoung sama sekali tidak mengerti pada seseorang yang selalu melihatnya secara diam-diam. Dialah gadis pendiam, bernama Lisa. Yang selalu menatapnya dari kejauhan. Memiliki wajah mungil serta sorot mata yan...