#50 [Test?]

596 98 5
                                    

Setelah berjalan-jalan selama beberapa menit.., Randall tidak melihat sesuatu yang menarik perhatian mengenai ujian selanjutnya. Nampaknya para guru merahasiakan ujian selanjutnya.

Karena tidak menemukan clue tentang ujian keduanya, Randall akhirnya duduk beristirahat untuk menyimpan tenaganya agar saat ujiannya dia bisa melakukannya dengan maksimal.

Tepat setelah dia duduk, seorang lelaki tiba-tiba keluar dari salah satu ruangan ujian tersebut. Tidak disangkanya orang yang barusan keluar itu adalah orang yang Randall kenal.. Kenal saja... Ya.. Bisa dibilang Randall tidak terlalu suka dengan orang ini.

"Tunggu... Bukankah kamu?"

"Ho.. Kamu ikut ujian ini?"

Laki-laki tersebut adalah orang yang membenci Randall dulu, karena dia sempat membahayakan akademi Asyndellim dulu.

"Deon."

"Setidaknya panggil aku dengan panggilan kehormatanku dasar cecunguk."

Sejak dulu Randall tidak pernah suka dengan orang ini, karena dia adalah orang yang berbahaya..., Di hidup Randall hal yang paling tidak dia inginkan adalah disekelilingi oleh orang yang berbahaya, dan orang ini adalah salah satu contohnya.

"Kamu tidak lolos ujian ya?"

"Bukankah aku yang seharusnya bertanya ini kepada kamu, bukankah kamu bisa melemparkan peluru airmu kemana-mana seenak jidatmu."

"K-kurang ajar! Uh.. Uhuk maksudnya bukankah kamu tidak boleh memakai kekuatan saat seleksi?"

"Hm? Apa maksudmu?"

"Di seleksi ujian kemarin kekuatan yang boleh dipakai hanya kekuatan memanah dan pedang, atau bisa dibilang pure skill, jika kamu menggunakan kekuatanmu kamu akan didisqualifikasi."

'Jika aku menggunakan kekuatanku kemarin, aku akan didisqualifikasi?!'

Memikirkan kata-kata Deon membuat Randall bersyukur, karena untung saja dia tidak menggunakan kekuatan akarnya di saat itu, jika dia menggunakannya, dia tidak akan bisa mengikuti seleksi ini lagi.

"Tunggu.. Jangan bilang kamu tidak tahu tentang peraturan itu...., ah yasudahlah aku juga tidak peduli dengan kamu."

Setelah deon mengatakan itu, bel besar pun dipukul, yang artinya ujian pertama sudah selesai. Sekarang ujian kedua akan dimulai.

Semua peserta keluar dari ruangan mereka dengan wajah sedih dan depresi, karena mereka takut dengan hasil ujian mereka.

Hanya Randall dan Deon yang tenang setelah mengerjakan ujian itu, karena mereka tahu nilai mereka pasti bagus dan mereka bisa lolos ke ujian kedua.

Dengan selesainya ujian pertama, semua peserta langsung diarahkan untuk pergi ke suatu tempat. Tempat ini akan menjadi pintu menuju ke ujian praktik itu.

"Baiklah semua peserta, saya harap ujian tertulis tadi berjalan sesuai harapan kalian. Sekarang ujian kedua akan dimulai, persiapkanlah diri kalian."

"Langsung?"

Randall tidak menyangka bahwa peraturan akademi ini sangatlah ketat, tidak ada istirahat atau apapun setelah ujian pertama dan langsung ke ujian kedua. Benar-benar menyiksa para peserta.

"Ujian praktik kali ini akan menjadi sebuah praktik berkelompok. Kelompok nya akan saya acak sendiri jadi kalian tidak bisa memilih."

Sebuah gulungan kertas diberikan kepada semua peserta agar mereka bisa melihat kelompok apa yang mereka dapatkan, Randall pun langsung membuka kertas itu dengan cepat.

{Kelompok 7}

{12F, 5D, 7Q}

"Apa ini?"

Randall membaca kertas itu dengan sedikit bingung, karena kertas itu hanya ditulis dengan kode-kode aneh, dan akhirnya dia ingat bahwa kode-kode ini adalah kode ruangan ujian pertama tadi, yang artinya dia harus mencari orang yang memiliki nomer 5D dan 7Q.

"Baiklah semua kertas telah dibagikan, saya akan memberikan kalian waktu 1 menit untuk menemukan kelompok kalian. Bagi kelompok yang sudah komplit kalian boleh berdiri di sebelah kanan. Orang yang tidak menemukan kelompoknya akan saya anggap gagal."

Seketika tempat itu langsung menjadi ramai, semua orang langsung bergegas untuk mencari anggota mereka masing-masing sambil meneriakan kode mereka.

"Jika begini terus.. Aku tidak akan bisa menemukan mereka."

Randall mencari orang-orang itu dengan mendengarkan teriakannya, tetapi tidak ada orang yang meneriakkan kode 5D dan 7Q. Sampai akhirnya dia melihat deon yang sedang duduk di tengah keramaian itu dengan santainya.

"Heh kamu."

"Hm? Haduh kamu lagi.., napa?"

"Berapa kodemu?"

"Untuk apa aku harus memberitahu kamu?"

Randall sudah berusaha menjadi manusia yang baik hati dengan menanyakan pertanyaannya dengan sopan.. Ya tidak begitu sopan sih... Tapi yang penting sudah tanya.

Tetapi Deon hanya menjawabnya seperti itu. 30 detik pun sudah terlewat dan Randall tidak punya waktu lagi, dia lalu menggeret Deon agar ikut bersamanya.

"Sialan kurang ajar, nomerku 7Q jadi minggir."

"Baguslah berarti kamu masuk di kelompokku."

"Hah?"

Wajah Deon yang tadinya sangat angkuh langsung menjadi muram setelah mengetahui bahwa dia satu kelompok dengan Randall.

Deon langsung membuka kertasnya dan bertanya kepada Randall mengenai kodenya.

"Berapa kodemu..?"

"12F"

"Sialan."

Karena sudah terlalu kecewa dengan hasilnya, Deon hanya meremat kertasnya dan merobeknya.

Randall sudah menemukan salah satu anggotanya, sekarang dia perlu menemukan anggota yang satunya lagi. Dia memiliki kode.. 5D karena Deon adalah 7Q.

Setelah berputar-putar dia tetap tidak mendengar orang yang memiliki kode 5D, orang-orang sudah banyak yang menemukan kelompoknya dan langsung berpindah ke bagian kanan.

Sedangkan Randall sedang mencari anggota ketiganya. Waktupun tinggal tersisa 10 detik, tetapi Randall tidak mau menyerah.

"Heh, waktu tinggal 10 detik dan kita belum menemukan orang ketiga kita, bisakah kamu setidaknya membantuku."

"Tu, orang yang menggunakan baju putih itu, dia adalah orang yang kamu cari."

"Hah?"

Randall pun langsung pergi ke orang itu untuk menanyai kodenya karena dia tidak memiliki waktu lagi jadi dia hanya memercayai omongan Deon.

"5D?"

Orang itu berbalik dengan wajah paniknya dan mengatakan kode yang sama dengan kertas tersebut.

"5D!"

"5D!!!" Kata Randall sambil menunjukkan kertasnya.

"Stop, kalian kayak orang gila saja."

Tanpa basa-basi Randall langsung menarik mereka ke bagian kanan tempat tersebut.

3..

2..

1..

Stop

"Orang-orang yang gagal menemukan kelompoknya akan langsung dieliminasi, silahkan keluar."

To Be Continued

AN: HAIIII SEMUA setelah 1 tahun... Akhirnya Living As The Useless Prince sudah mencapai chapter ke 50 nya
‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º· walaupun banyak banget hiatusnya... Hehe semoga di chapter kedepan Thor bisa makin rajin ☆(ノ◕ヮ◕)ノ* makasih juga ya buat kalian semua yang udah baca sampe chapter 50 ini (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) stay tuned for next chaptt!!!



Living In Another World As The Useless PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang