"Hmm.. Kekuatan cahaya? Bukankah ini sedikit aneh?" Kata Kameron sambil berjalan mendekat ke arah Randall."M-mau apa kamu?"
"Hm? Kenapa kamu takut begitu?"
Di saat Kameron sudah berada tepat di depan Randall, dia mengangkat tangan Randall dan melihat bagian tanda yang menyala tadi.
"Hm? Sebuah tanda? Tanda.. Apa ini?"
"Kamu tidak perlu tau."
"Hm~?"
Setelah Randall mengatakan itu Kameron langsung mengangkat tubuh Randall ke pundaknya dan langsung lompat ke arah jendela.
"Kameron?! Apa yang kamu lakukan???"
"Hm...? Aku hanya ingin mengetes beberapa hal~"
"Apa maksudm-"
Disaat Bassan masih berbicara, Kameron langsung melempar Randall dari jendela lantai 2 kamar itu.
"RANDALL!"
Bassan yang melihat itu langsung menggunakan kekuatan es nya dengan sangat cepat untuk menangkap Randall yang sedang jatuh, tetapi Kameron menghalangi kekuatannya dengan tangannya.
"Ssttt, jangan mengganggu eksperimenku."
"KAMERON, KAMU PSIKOPAT GILA."
"Haha~ emang kenapa jika aku memang psikopat?"
BRUK*
Mendengar suara itu, mereka bertiga langsung pergi melihat ke arah jendela dan ternyata di tempat Randall yang sudah terjatuh, sudah ada sebuah perisai yang menopangnya, perisai itu terbuat dari kekuatan kegelapan milik Kameron.
"Eugh.. Kameron sialan itu.." Keluh Randall sambil mengecek seluruh bagian tubuhnya.
"Minggir!, Randall!" Teriak Bassan sambil menyingkirkan tangan Kameron dan ikut turun ke bawah dengan kekuatan es nya untuk membawa Randall.
"Hmm.. Menarik juga, berarti perisai itu tidak akan aktif jika hidupnya dalam bahaya~. Atau.. Apakah kekuatan itu sudah menduga kalau aku akan menggunakan perisaiku?" Tanya Kameron sambil melihat Bassan yang sedang membantu Randall untuk berdiri.
Setelah hal itu terjadi, Oshun langsung mengatakan sesuatu kepada Kameron,
"Itu sangat tidak lucu, Kameron."
"Hm? Rawat tangan mu dulu sebelum kamu berbicara kepadaku."
"Tck...."
Oshun yang daritadi masih memegang tangannya pun, hanya bisa merasa malu mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Kameron.
"Apa yang akan kamu lakukan jika Randall terluk-"
"Itu bukanlah urusanku." Jawab Kameron dengan mata kosongnya yang menatap Oshun.
Brrr...
'Ugh.. Aku benar-benar merasa tidak nyaman berada di dekatnya sekarang..' Kata Oshun dalam hatinya.
Bassan mengangkat Randall dengan kedua tangannya dan membawanya kembali ke kamar mereka secara perlahan dan hati-hati.
"Um.. Apakah kamu bisa menurunkanku sekarang..?"
"Lihat kakimu! Kakimu bahkan tidak bisa digerakan!" Jawab Bassan dengan matanya yang terlihat sangat marah.
'Tapi aku bisa menggerakan kakik-.. Ah ya sudahlah.' Pikir Randall yang sudah lelah menghadapi semua ini.
..
Sesampainya di ruangan itu.
"Randall! Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Oshun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living In Another World As The Useless Prince
Adventure"Rahel... Aku minta maaf." Kata-kata tersebut pun keluar dari mulut seorang pria dengan jubah hitamnya sambil mengulurkan tangannya. Dulu Rahel hanyalah seorang pelajar sekolah menengah ke atas, hari pun berganti saat dia bangun, dia melihat dirinya...