'Memaksa dungeon itu terbuka!?'
"Gerbang tidak bisa terbuka secara sendirinya."
'Mungkinkah?!'
"Seseorang membuka gerbang tersebut secara ilegal."
Sebuah jawaban muncul di kepala Randall saat Zephyr berkata seperti itu.
"Jangan bilang..."
"Ya benar, kelompok penjahat itulah yang selama ini membuka gerbang secara ilegal."
Bassan kaget karena ada sebuah kelompok yang tega melakukan hal seperti itu.
"Banyak orang mati karena mereka..."
Mata Bassan penuh dengan amarah tetapi dia menahannya.
"Desa-desa yang berada di sekitar kerajaan Kartis dipenuhi monster karena ulah mereka."
Dulu desa-desa di sekitar kerajaan Kartis kedatangan seekor monster besar yang menghancurkan segalanya. Tetapi pahlawan itu bisa menghentikan semuanya.
"Aku dulu juga pernah melihat orang berjubah hitam terbang dari gerbang itu."
"Ah apakah orang itu salah satu dari kelompok penjahat itu?!" Tebak Randall.
"Benar, dia membawa sebuah Gate Key."
Gate key,
Kunci yang digunakan orang-orang untuk masuk ke dalam gerbang yang menuju ke sebuah dungeon.
"Tapi bukan kah seharusnya semua orang tahu bahwa ada seseorang yang membukanya?"
Zephyr meletakkan gelasnya di meja dan mulai berkata.
"Apa yang akan orang biasa lakukan saat mereka melihat seekor monster besar tiba-tiba muncul?"
"Mereka akan lari?"
"Benar mereka semua akan lari dan tidak peduli apapun yang berada di dekat dungeon itu."
"Tapi apa tujuan kelompok itu..."
"Aku pun juga tidak tahu."
Keheningan memenuhi ruangan itu dan Randall ingat apa yang dikatakan Eral di perpustakaan.
"Perang."
Semua pandangan tertuju ke Randall dan Zephyr mulai menyadari apa yang dikatakan oleh Randall.
"Tidak mungkin..."
Bassan benar-benar tidak percaya apa yang barusan dia dengar. Perang 5 kerajaan dulu pernah terjadi, dan banyak sekali korban dari perang itu. Ke 5 kerajaan itu berjanji tidak akan perang lagi dengan menciptakan sebuah sekolah sebagai bentuk perdamaian.
"Aku tidak menyangka mereka berusaha menciptakan perang itu kembali."
Zephyr sudah hidup cukup lama untuk melihat perang itu dengan matanya sendiri.
"Itu adalah sebuah pemandangan yang tidak akan bisa aku lupakan. Sebuah lautan darah."
***
"Hmm aku kira anak itu ada di sini."
Seorang pria menggunakan jubah hitam datang untuk menghampiri Randall di Kastil keluarga Kartis.
"Kemana perginya anak itu."
Dia langsung turun ke balkon istana itu.
"Randall Kartis."
Di dungeon evolusi yang dimasuki oleh Randall ada sebuah rekaman yang menunjukan semua yang terjadi di dalam dungeon itu dan semua itu terekam tapi bukan oleh pihak sekolah, pihak kelompok penjahat itulah yang memiliki akses rekaman itu.
"Apakah kamu di sini?"
Rekaman itu menunjukkan bahwa Randall memiliki sebuah skill yang tidak masuk akal 'Instant heal'. Skill itu membuat kelompok penjahat itu tertarik dengan Randall.
"Keluarlah aku tidak akan menyakitimu."
Dia menunggu untuk beberapa saat.
"Cepatlah keluar!"
Tetapi tetap tidak ada suara yang terdengar.
"Hey scorpio apakah kamu sedang berbicara dengan dirimu sendiri? Kamu tampak sangat bodoh sekarang."Kata Seorang anak perempuan yang sedang menaiki
Sebuah kapas."Diamlah Aries kamu tidak perlu menggangguku ini adalah tugas yang diberikan tuan kepadaku. Sekarang enyahlah!"
Mereka lupa bahwa mereka sedang di dalam istana Kartis, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintunya.
"Tuan muda apakah anda masuk melalui jendela?"
'Voice imitation.'
"Ah aku lupa mengambil sesuatu jadi aku kembali, sebentar lagi aku akan pergi lagi."
Voice imitation adalah sebuah kekuatan yang dapat meniru sebuah suara dengan sempurna.
"Baiklah, kalau begitu apakah ada yang bisa saya bantu tuan muda?"
"Tidak perlu tidak perlu aku bisa sendiri."
"Baiklah Tuan muda saya akan pergi sekarang."
"Ya ya terimakasih."
Aries menatap scorpio yang memakai wajah kesal.
"Hey apa yang akan kamu lakukan jika aku tidak di sini."
Scorpio mengabaikan Aries dan dia langsung segera keluar dari istana itu.
"Kurasa dia sedang pergi ke suatu tempat."
"Hm? Apakah kamu tetap mau mencarinya?"
"Tentu saja karena itu adalah perintah yang diberikan oleh tuan kepadaku."
"Huft... Kamu seperti anjingnya saja baiklah biarkan aku membantumu jika dia menolak untuk ikut aku akan menggunakan kekuatanku."
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Living In Another World As The Useless Prince
Pertualangan"Rahel... Aku minta maaf." Kata-kata tersebut pun keluar dari mulut seorang pria dengan jubah hitamnya sambil mengulurkan tangannya. Dulu Rahel hanyalah seorang pelajar sekolah menengah ke atas, hari pun berganti saat dia bangun, dia melihat dirinya...